Hari ini, 2 Oktober tercatat dalam sejarah sebagai
tanggal kelahiran Mahatma Gandhi, seorang tokoh dunia dan pemimpin besar bangsa
India. Gandhi lahir 2 Oktober 1869 di Porbandar, negara bagian Gujarat di
India.
Nama lengkap dan sebenarnya adalah Mohandas Karamchand
Gandhi. Sedangkan “Mahatma” artinya
“berjiwa besar”, suatu sebutan (bahasa sankskerta) yang disematkan kepadanya
karena dikemudian hari ia menjadi seorang pemimpin yang berjiwa besar dan berbudi
luhur. Banyak teladan dan pelajaran yang dapat kita ambil dalam perjalanan
hidup Mahatma Gandhi.
Selain menjadi pemimpin besar dan luhur bangsa India, dunia
juga mencatat Gandhi sebagai ahli politik dan berjuang untuk perbaikan masyarakat
dan kemanusiaan. Ia terkenal sebagai pejuang yang menghadapi musuh-musuh serba
kuat dari dalam dan luar negeri.
Dengan
senjata kebajikan, kejujuran dan kerendahan hati ia dapat mencapai kemenangan
tanpa melakukan kekerasan. Ia
muncul sebagai tokoh “juru bicara hati-nurani umat manusia” tatkala dunia
menjerit akibat penindasan bangsa atas bangsa lain. Riwayat hidupnya merupakan
cerita tentang kepahlawanan yang tiada biasa, tercapai dengan cara-cara yang
tak biasa pula.
Seperti diceritakan Louis Fischer (1982), saat remaja,
Gandhi pindah ke Inggris untuk mempelajari hukum. Setelah menjadi pengacara,
dia pergi ke Afrika Selatan, sebuah koloni Inggris. Di sana, dia mengalami
diskriminasi ras yang dinamakan apartheid.
Dia pun memutuskan menjadi seorang aktivis politik agar dapat mengubah
hukum-hukum yang diskriminatif tersebut. Gandhi kemudian membentuk sebuah
gerakan non-kekerasan.
Saat kembali ke India, dia membantu dalam proses
kemerdekaan India dari jajahan Inggris. Hal ini memberikan inspirasi bagi
rakyat di koloni-koloni lainnya agar berjuang mendapatkan kemerdekaannya.
Gandhi berjuang selama 30 tahun melawan penjajahan
Inggris bersama pemimpin India lainnya. Dengan ajarannya, ahimsa (tanpa kekerasan) serta satyagraha
(keteguhan dalam kebenaran), Gandhi melawan penindasan dan kekerasan dengan
cinta, kesabaran, dan kerelaan untuk menanggung segala konsekuensinya.
Ketika kemerdekaan India akhirnya diraih pada tahun
1947, kesempatan mendapatkan tampuk kekuasaan pun ada di tangannya. Tapi ia
tidak mengambil kesempatan itu. Gandhi menolak jabatan politik yang diberikan
kongres kepadanya. Ia malah memilih menghabiskan hidup di ashram yang jauh dari
kemegahan dan kenikmatan duniawi. Baginya itu jauh lebih mulia daripada hidup
di istana. Menerima jabatan diibaratkannya sebagai memakai "mahkota
berduri".
Gandhi adalah seorang Hindu, namun dia menyukai
pemikiran-pemikiran dari agama lain, termasuk Islam dan Kristen. Dia percaya
bahwa manusia dari segala agama harus mempunyai hak yang sama dan hidup bersama
secara damai di dalam satu negara.
Sebagai wujud keyakinannya bahwa Hindu dan Muslim India
adalah bersaudara, ia melancarkan mogok makan ketika negeri itu diamuk
kerusuhan sektarian Hindu-Muslim pada 13 Januari 1948. Dokter mengatakan bahwa
ia harus makan, tapi Gandhi tetap bersikeras untuk puasa hingga tujuh syarat
perdamaian yang diajukannya ditandatangani oleh pemimpin kelompok Islam dan
Hindu.
Rupanya kedua kelompok itu masih sayang Gandhi. Lewat
tengah malam pada 18 Januari, sekretarisnya membangunkan Gandhi yang telah
lemas dan menunjukkan perjanjian damai yang telah ditandatangani oleh kedua
belah pihak. Setelah 121 jam 30 menit berpuasa, Gandhi akhirnya mau minum jus
jeruk yang disuapkan oleh seorang pemimpin muslim, Maulana Azad.
Namun ternyata puasa Gandhi hanya bisa menghentikan
sementara konflik Muslim dan Hindu India. Berbagai pertikaian antara kedua
kelompok ini terjadi kemudian. Banyak orang Hindu yang merasa dikhianati oleh
langkah-langkah Gandhi yang mencoba menjadi juru penengah. Ia dinilai terlalu
memberi hati kepada Muslim.
Tanggal 30
Januari 1948, dunia dikejutkan oleh peristiwa berdarah yang menimpa tokoh
besar. Mahatma Gandhi, sang pemimpin besar bangsa India dan seorang pejuang
kemanusiaan itu, tewas mengenaskan. Ketika Gandhi berjalan perlahan dari
rumahnya menuju temat upacara keagamaan, seorang ekstremis Hindu bernama Nathuram Vinayak Godse, tega
melepaskan tembakan tepat mengenai perut Gandhi. Senyum Sang Mahatma lenyap dari
wajahnya, tubuhnya terkulai dan ia tewas seketika.
Peristiwa
hitam itu memberikan pelajaran bagi dunia, bahwa setiap perjuangan untuk
mencapai kebaikan selalu berhadapan dengan berbagai ancaman, termasuk dari
orang dekatnya.
Gandhi memang telah tiada. Namun ilham penghidupan dan
ajaran rokhaninya menginspirasi umat manusia di dunia.
“Warisan
Gandhi adalah keberanian, pelajarannya adalah kebenaran, senjatanya adalah
kasih sayang. Dan hidupnya adalah monumennya..”
kata Louis Fischer, penulis Biografi Gandhi.
Suparto
sumber foto : www.google.co.id
dinegeri tersebut, saudara kita selalu di injak-injak. dan dikatakan tidak toleransi. mereka ingin beribadah juga dilarang dan dilabeli teroris :(
ReplyDelete