Mereka
menggantungkan nafkah
Dari kerja
keras untuk para pengusaha
Dengan
segenap kemampuan dan tenaga
Di tengah
asap dan deru mesin pabrik
Atau
pengap ruangan yang menyesak
Demi
menyambung hidup keluarga
Mereka
bekerja di tempat yang bukan miliknya
Memproduksi
segala barang dan jasa
Yang
tak pernah menjadi haknya
Meski
jasa dan jerih payah yang dicipta
Mampu
mengangkat nama sang pengusaha
Menjadi
kaya bertambah kaya
Namun
status dirinya tak pernah berubah
Derajat
mereka tetap di bawah
Sebagai
pekerja murahan
Jasanya
kurang diperhitungkan
Nasibnya
tergantung sang majikan
Semakin
giat mereka bekerja
Kian
kaya para pengusaha
Karena
keuntungan hasil kerja
Bukanlah
untuk dirinya
Mereka
terima upah tak seberapa
Nilai
lebih jadi hak majikan sepenuhnya
Para
kapitalis borjuis pemilik modal
Dengan
dalih membuka lapangan kerja
Mengurangi
angka pengangguran
Meningkatkan
investasi negara
Tapi
sejatinya hanya berpikir keuntungan
Dengan
memeras tenaga kerja murahan
Dengan
segala kekuasaaan yang ada
Para
pengusaha menebar ancaman
Kaum
pekerja yang lakukan unjuk rasa
Untuk
memperjuangkan nasibnya
Harus
siap terlempar dari tempat kerja
Inilah
ironi kaum pekerja murahan
Hidupnya
selalu jadi permainan
Para cukong
dan oknum pemerintahan
Katanya
diperjuangkan nasibnya
Tapi faktanya
demi kekuasaan dan keuntungan
Dari segelintir
kelompok kepentingan
Suparto
#OneDayOnePost
#HariBuruhSedunia
swin win solusi antara dua belah pihak kadang banyak lah merugikan pihak bawah daripada pihak atas, ada juga pihak bawah yang tamak ingin-ingin-ingin lebih :(
ReplyDeleteini lah dunia ya pak
Betul Mas Fajar. Manusia cenderung mementingkan dirinya.
Delete