Di bumi yang subur ini
Tersimpan sumber air melimpah
Menurut pesan konstitusi
Harus dijaga dan dipelihara
Diolah untuk kesejehteraaan
Menjadi hak rakyat seluruh negeri
Sekarang keadaan menjadi
ironi
Dengan dalih pengembangan
investasi
Oleh para oknum pemangku
negeri
Sumber air jadi incaran investor serakah
Komersialisasi air berlangsung tak henti
Tersandera dalam politik komoditi
Dalam jebakan keserakahan industrialisasi
Industri komersialisasi air berjalan terus
Pengeboran air tanah berlangsung besar-besaran
Debit air pun menyusut drastis
Kebutuhan makin tingggi
Suplai air kian tak terkendali
Kini di tengah sumber air melimpah
Para petani kesulitan basahi sawah
Mereka hanya bisa andalkan sawah tadah hujan
Rakyat tak bisa dapatkan air bersih
dari tanah
Air minum
bercampur kotoran sampah
Masyarakat hanya bisa berkeluh kesah
Di bumi yang subur ini
Sumber air yang melimpah
Jadi rebutan oknum-oknum
serakah
Jadilah negeri ini penuh ironi
Suparto
#OneDayOnePost
Jadi teringat almarhum Pak Harto yang gencar membangun waduk dan bendungan.
ReplyDeleteTerlepas dari banyak cibiran thd beliau, kita tidak bisa menutup mata bahwa di era Pak Harto lah Waduk Gakjahmungkur, Waduk Karangkates, Waduk Selorejo, waduk Widas, dsb dibangun, demi menyuplai kebutuhan air sawah.
Salut untuk Mas Heru yang merespon jejak tokoh dengan sikap jujur.
Delete