Inilah contoh yang pantas ditiru. Ratusan kader Muhammadiyah Sragen, Jawa Tengah mengikuti shalat Tarawih dengan imam dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Hal ini terjadi di Masjid Amini, dukuh Betis, Desa Gabus, Kecamatan Ngrampal, Sragen, Jumat (10/5/2019).
Hari itu ratusan kader Muhammadiyah Sragen dari unsur Pimpinan Daerah, Majlis Lembaga, Pimpinan Cabang, Organisasi Otonom, dan Kepala Amal Usaha tengah mengikuti kegiatan bertajuk Kajian Pimpinan. Kegiatan yang berlangsung pukul 15.00 hingga 22.00 WIB ini mengambil tempat di Masjid Amini.
Meski yang menjadi imam berasal dari kalangan Nahdliyin, para kader Muhammadiyah tetap mengikuti shalat Magrib, Isya dan Tarawih dengan tertib dan khusuk. Mereka sangat menikmati suara merdu sang imam, Ustadz Yusuf, baik saat memimpin shalat maupun dzikir dan doa yang dilantunkan.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sragen, Abdullah Afandi menjelaskan, pihaknya memang meminjam tempat ini untuk kegiatan kajian pimpinan. Namun tetap menghormati tradisi yang berlaku di masjid setempat.
"Kami ingin menunjukkan bahwa semua kader Muhammadiyah harus berlaku lemah lembut kepada siapapun dan dimanapun berada," pesan Abdullah.
Kegiatan kajian pimpinan kali ini menghadirkan dua tokoh Islam sebagai pembicara. Mereka adalah Muinudinillah Basri, dan Musthofa Nahra Wardaya dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
Comments
Post a Comment