Cobaan itu datang begitu cepat. Kita tak bisa mengelaknya.
Dua hari pasca menjalani operasi hernia, ketika masih merasakan perih, mendadak perut saya kembung. Rasa mual dan sakit memenuhi seluruh rongga perut. Perut kembung ini berlangsung sekitar 24 jam.
Bisa dibayangkan, kini disamping menahan rasa perih bekas operasi juga serangan perut kembung yang tak kalah sakitnya. Adik saya yang nunggu hanya bisa berusaha mengolesi perut saya dengan minyak kayu putih untuk mengurangi rasa sakit.
Tak lama setelah perut kembung hilang, belum sempat menikmati rasa enak, tak disangka datang cobaan baru.
Kali ini deare menyerang dengan hebat. Dalam sehari semalam puluhan kali saya bolak-balik ke kamar kecil untuk BAB. Padahal dengan kondisi tubuh lemah dan jarum infus yang masih menancap di lengan, tiap kali ke kamar mandi ribetnya luar biasa. Butuh perjuangan berat.
Sementara obat dari perawat yang sudah saya minum belum juga ada hasilnya.
Hari keenam, setelah pemeriksaan dokter, saya mendapat pemberitahuan dinyatakan bisa pulang. Pada saat itu, kondisi saya membaik dan serangan deare pun sudah berhenti.
Saya bersyukur dengan perkembangan ini. Kami pun segera berkemas untuk pulang sambil menunggu penyelesaian administrasi.
Namun tak disangka, cobaan baru datang lagi yang tak pernah disangka. Sesuatu yang sangat dihindari bagi orang yang tengah atau habis operasi tapi justru datang. Yakni batuk pilek yang sulit dihentikan.
Tiap kali batuk, gerakannya menekan perut terutama diseputar luka bekas operasi, menimbulkan sakit luar biasa.
Batuk hebat ini saya alami hingga dua setelah pulang di rumah. Setelah saya periksakan ke dokter umum kini kondisi makin membaik.
Saat menulis catatan ini, saya berada di salah satu ruang tunggu RS untuk kontrol bersama ratusan pasien yang antre.
Suparto
#OneDayOnePost
Dua hari pasca menjalani operasi hernia, ketika masih merasakan perih, mendadak perut saya kembung. Rasa mual dan sakit memenuhi seluruh rongga perut. Perut kembung ini berlangsung sekitar 24 jam.
Bisa dibayangkan, kini disamping menahan rasa perih bekas operasi juga serangan perut kembung yang tak kalah sakitnya. Adik saya yang nunggu hanya bisa berusaha mengolesi perut saya dengan minyak kayu putih untuk mengurangi rasa sakit.
Tak lama setelah perut kembung hilang, belum sempat menikmati rasa enak, tak disangka datang cobaan baru.
Kali ini deare menyerang dengan hebat. Dalam sehari semalam puluhan kali saya bolak-balik ke kamar kecil untuk BAB. Padahal dengan kondisi tubuh lemah dan jarum infus yang masih menancap di lengan, tiap kali ke kamar mandi ribetnya luar biasa. Butuh perjuangan berat.
Sementara obat dari perawat yang sudah saya minum belum juga ada hasilnya.
Hari keenam, setelah pemeriksaan dokter, saya mendapat pemberitahuan dinyatakan bisa pulang. Pada saat itu, kondisi saya membaik dan serangan deare pun sudah berhenti.
Saya bersyukur dengan perkembangan ini. Kami pun segera berkemas untuk pulang sambil menunggu penyelesaian administrasi.
Namun tak disangka, cobaan baru datang lagi yang tak pernah disangka. Sesuatu yang sangat dihindari bagi orang yang tengah atau habis operasi tapi justru datang. Yakni batuk pilek yang sulit dihentikan.
Tiap kali batuk, gerakannya menekan perut terutama diseputar luka bekas operasi, menimbulkan sakit luar biasa.
Batuk hebat ini saya alami hingga dua setelah pulang di rumah. Setelah saya periksakan ke dokter umum kini kondisi makin membaik.
Saat menulis catatan ini, saya berada di salah satu ruang tunggu RS untuk kontrol bersama ratusan pasien yang antre.
Suparto
#OneDayOnePost
Ya Alloh....semoga segera pilih, diberi kesehatan ya pak
ReplyDeleteAmiin...
Bapak keren, sakit tapi masih bisa nulis
amiin. alhamdulillah. mengisi waktu. mengambil makna.
Delete