Tapi, banyak ahli yang berpendapat bahwa kegiatan berpikir meliputi semua sel dalam tubuh. Seperti pernah dinyatakan Albert Einstein, berpikir dapat menjadi pekerjaan berat karena sering kali disertai ketegangan otot dan gerakan mikro-otot hingga ke tingkat sel.
Menurut Erbe Sentanu, Software manusia meliputi semua pikirannya, perasaannya dan berbagai pendapat, keyakinan, serta prasangkanya tentang dirinya sendiri, orang lain, alam, dan Tuhannya. Jika kita mempunyai software yang baik tentang itu semua maka kebaikan software itu akan tercermin dalam hidup kita.
Pikiran tak hanya terkait pembagian otak secara fungsional, tapi juga pembagian berdasarkan pikiran sadarnya yang memiliki kekuatan hanya 12 persen dari keseluruhan kekuatan pikirannya. Pikiran sadar inilah yang biasa kita maksud ketika menyebut seseorang sedang menggunakan "otak"-nya. Sedang yang 88% lainnya merupakan kekuatan bawah sadar yang secara umum hanya muncul dalam bentuk "perasaan"-nya.
Di perbatasan pikiran sadar dan bawah sadar ada filter yang disebut Reticular Activating System (RAS). Filter ini sangat dibutuhkan untuk melindungi kita dari informasi yang tidak dibutuhkan maupun untuk pintu keluar/masuk untuk menyimpan dan menghapus rekaman informasi di bawah sadar.
Dan pikiran bawah sadar inilah yang dimaksud ketika kita mengatakan seseorang menggunakan "hati"-nya.
Aktivitas perasaan bawah sadar bukan saja terjadi di otak melainkan di seluruh sel tubuh manusia. Dengan kata lain, ketika kita menggunakan perasaan, kita sedang memanfaatkan seluruh potensi kecerdasan di tubuh kita.
Sayangnya, kapasitas pikiran bawah sadar atau perasaan yang 88% besarnya ini sering tidak dimaksimalkan dengan baik. Kebanyakan dari kita terpaku dengan pikiran bawah sadar yang kapasitasnya hanya 12%.
Selama ini, karena keterbatasan informasi, bawah sadar sering keliru difungsikan lantaran dibiarkan pasif hanya untuk menampung rekaman memori, kebiasaan, nilai-nilai sosial, dan doktrin yang terakumulasi sejak kecil lewat proses pendidikan dan pengajaran yang selama ini kita terima. Tanpa kita pernah sadar memeriksanya apakah semua rekaman informasi di hard-disk bawah sadar itu benar atau salah.
Dengan uraian di atas, Erbe Sentanu mengingatkan, agar kita berhati-hati ketika menakut-nakuti anak dengan hantu yang bergentayangan di dalam kegelapan.
Kelak, anak kita yang pada awalnya tidak punya konsep hantu dan ketakutan tiba-tiba berubah menjadi takut pada gelap karena khawatir akan menemui hantu di sana.
Informasi "gelap yang menakutkan karena ada hantu" itu akan secara otomatis tersimpan dalam pikiran bawah sadarnya, sehingga sampai dewasa pun ia akan takut pada kegelapan.
Dalam bukunya berjudul Quantum Ikhlas, Erbe Sentanu menjelaskan, pikiran bawah sadar juga menyimpan hal-hal berikut :
1. Memory, yaitu ingatan kita dari kecil sampai sekarang
2. Self-image, artinya citra diri kita
3. Personality, yakni kepribadian kita
4. Habits, meliputi kebiasaan-kebiasaan yang kita miliki.
Sering kali, seseorang yang punya keinginan kuat untuk kaya misalnya, kendati punya peluang dan sudah memahami ilmu berbisnis, tetap saja sulit berhasil alias tetap miskin.
Apa sebabnya? Karena self-image kita mengatakan, "kita mah orang miskin, tidak mungkin kaya", dan ditunjang lagi dengan habits dan personality yang kita miliki seperti malas, takut rugi, khawatir jadi omongan orang, dan keengganan lainnya. Maka sudah pasti hidup kita tidak akan berubah, tetap miskin sampai mati.
Nah, itulah kehebatan pikiran bawah sadar mengendalikan hidup kita.
Suparto
#OneDayOnePost
#TetapSemangat
#TerusBerkarya
Alhamdulillah tidak pernah menakut nakuti anak tentang gelap dan hantu. Benar sekali pak, self image seperti sugesti pada diri sendiri ya. Terima kasih sharingnya bapak
ReplyDeleteIya Mbak. Self image itu melekat hingga dewasa.
DeleteBarusan saya dapat cerita dari teman, punya tetangga penakut sekali. Ternyata waktu kecilnya selalu ditakut-takuti orangtuanya dalam segala hal. Pernah waktu kecil mau manjat pohon langsung dibentak ayahnya, "jangan manjat2 gitu, nanti jatuh, mati kamu!"
Begitulah...
Itu semua bisa dihapus dengan sadar bahwa pikiran itu adalah simbol setan yg harus dimusnahkan agar supaya berfungsi sebagai mana mestinya..menyaf men bahwa pikiran adalah budak..dan harus nurut dengan tuannya yaitu hati.. pikiran itu bersifat dualisme itunhi nggak untung gak mau.. sLams happy pak..
ReplyDeleteMatur nuwun, Mas. Semoga menambah pemahaman kita. Sip...
Delete