Allah menetapkan kewajiban (perintah) dan larangan bagi manusia sebenarnya untuk kebaikan dan keselamatan manusia itu sendiri.
Kewajiban ibadah shalat misalnya, disamping sebagai perwujudan penghambaan kepada Sang Maha Kuasa dan bertujuan untuk mengingat-Nya, ternyata ada banyak pelajaran didalamnya.
Prof. Dr. A. Saboe (1986), guru besar Universitas Padjadjaran Bandung pernah melakukan kajian mendalam tentang hikmah kesehatan dalam shalat. Dia mengungkapkan bahwa seluruh gerakan dalam shalat ternyata mengandung hikmah dan berpengaruh positif terhadap kesehatan orang yang melakukannya.
Tetapi ada prinsip yang mesti diperhatikan. Yaitu gerakan shalat tersebut harus dilakukan sesuai contoh Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana disebutkan didalam hadits, "shalatlah seperti kamu lihat aku shalat."
Setiap perubahan gerak mulai dari awal shalat ( takbiratul ikram) hingga berakhir (salam) bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia.
Salah satu gerakan shalat yang sangat penting artinya bagi kesehatan adalah ketika bersujud.
Menurut A. Saboe, pada posisi sujud, ditinjau dari ilmu kesehatan menghasilkan sirkulasi darah di dalam otak menjadi lancar.
Otak adalah salah satu anggota badan yang sangat vital. Sekejap saja otak tidak mendapat darah, bisa mengakibatkan jatuh pingsan bahkan kematian.
Pada waktu melaksanakan sujud, kepala kita merupakan salah satu bagian badan terendah. Hal ini mengakibatkan relatif lebih banyak darah, yang mengandung berbagai zat yang diperlukan oleh otak.
Dengan sikap sujud ini dinding urat-urat nadi otak (arteria capsularis cerebri interna), dapat dilatih dan dibiasakan menerima darah relatif lebih banyak.
Apabila darah didalam otak tercukupi maka kasus kematian mendadak yang disebabkan oleh pecahnya urat-urat nadi otak (opoplexia cerebri) - karena emosi dan amarah - dapat dihindarkan.
Itu baru satu gerakan. Belum gerakan-gerakan lainnya.
Allahu Akbar. Allah Maha Besar.
Kewajiban ibadah shalat misalnya, disamping sebagai perwujudan penghambaan kepada Sang Maha Kuasa dan bertujuan untuk mengingat-Nya, ternyata ada banyak pelajaran didalamnya.
Prof. Dr. A. Saboe (1986), guru besar Universitas Padjadjaran Bandung pernah melakukan kajian mendalam tentang hikmah kesehatan dalam shalat. Dia mengungkapkan bahwa seluruh gerakan dalam shalat ternyata mengandung hikmah dan berpengaruh positif terhadap kesehatan orang yang melakukannya.
Tetapi ada prinsip yang mesti diperhatikan. Yaitu gerakan shalat tersebut harus dilakukan sesuai contoh Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana disebutkan didalam hadits, "shalatlah seperti kamu lihat aku shalat."
Setiap perubahan gerak mulai dari awal shalat ( takbiratul ikram) hingga berakhir (salam) bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia.
Salah satu gerakan shalat yang sangat penting artinya bagi kesehatan adalah ketika bersujud.
Menurut A. Saboe, pada posisi sujud, ditinjau dari ilmu kesehatan menghasilkan sirkulasi darah di dalam otak menjadi lancar.
Otak adalah salah satu anggota badan yang sangat vital. Sekejap saja otak tidak mendapat darah, bisa mengakibatkan jatuh pingsan bahkan kematian.
Pada waktu melaksanakan sujud, kepala kita merupakan salah satu bagian badan terendah. Hal ini mengakibatkan relatif lebih banyak darah, yang mengandung berbagai zat yang diperlukan oleh otak.
Dengan sikap sujud ini dinding urat-urat nadi otak (arteria capsularis cerebri interna), dapat dilatih dan dibiasakan menerima darah relatif lebih banyak.
Apabila darah didalam otak tercukupi maka kasus kematian mendadak yang disebabkan oleh pecahnya urat-urat nadi otak (opoplexia cerebri) - karena emosi dan amarah - dapat dihindarkan.
Itu baru satu gerakan. Belum gerakan-gerakan lainnya.
Allahu Akbar. Allah Maha Besar.
Comments
Post a Comment