Hari Jadi ke-272 Kabupaten Sragen yang jatuh pada tanggal 27
Mei 2018, diperingati secara khusus oleh Pemerintah Kabupaten Sragen beserta
warganya dengan berbagai kegiatan. Yang terlihat menonjol, pada tanggal 26 Mei
malam, hampir semua warga di seluruh wilayah Rukun Tetangga (RT) yang berjumlah
lebih dari 6000 RT, berkumpul mengadakan tirakatan.
Malam tirakatan sebenarnya diadakan untuk menjadi media
refleksi dan wujud rasa syukur kepada Allah, diisi dengan berbagai acara.
Diantaranya, doa bersama, pemotongan nasi tumpeng, pembacaan riwayat singkat
sejarah Sragen, pembacaan sambutan Bupati, sarasehan dan hiburan. Malam
tirakatan diharapkan menjadi momen
penting yang menggambarkan kebersamaan seluruh warga serta rasa kecintaan dan
handarbeni (rasa memiliki) terhadap Sragen.
Meskipun hampir semua warga terlibat dalam perayaan tersebut,
tetapi bagi sebagian besar warga Sragen, termasuk para pejabat, pendidik dan
tokoh masyarakat, kalau ditanya hakikat
(substansi) sejarah Hari Jadi Kabupaten Sragen, sejujurnya mereka hanya
mengetahui sekilas saja. Mereka hanya mendengarkan sambil lalu (tidak serius) pembacaan
teks sejarah Hari Jadi Kabupaten Sragen sebanyak 3 halaman yang dibacakan oleh petugas. Lebih dari itu, mereka tidak
pernah tahu, atau tidak mau tahu.
Dengan kondisi dan sikap seperti itu, tujuan untuk memperoleh
pelajaran, hikmah dan dorongan semangat dari sebuah peringatan, jauh dari
harapan. Yang lebih menonjol adalah acara seremonial dan tampilan hiburan yang
meriah. Segi positifnya jelas ada. Misalnya, dari aspek sosial, mereka bisa
berkumpul, berinteraksi bersama dalam suasana kegembiraan.
Sedangkan dari segi kesadaran warga terhadap sejarah lahirnya
pemerintahan Kabupaten Sragen masih sangat rendah. Akibatnya, kita tidak pernah
tahu secara detail apa yang sebenarnya terjadi 272 tahun yang lalu. Termasuk
nama-nama penting yang kita yakini kebenarannya hingga kini.
Sementara itu perhatian Pemerintah Kabupaten yang
menggambarkan tingkat kedarasan sejarah, juga sebatas pada kegiatan ziarah ke
makam-makam para tokoh pendiri Sragen.
Dengan kenyataan seperti itu, saatnya kini generasi muda
harus peduli dengan sejarah, dengan banyak membaca buku sejarah, agar tidak
mengalami kegelapan sejarah tanah air dan daerahnya. Peringatan hari Jadi
Sragen jangan hanya diisi dengan hiburan belaka.
Dirgahayu Kabupaten
Sragen
Suparto
Comments
Post a Comment