Dalam hidup ini, kita sering mengalami atau berhadapan dengan kenyataan yang tidak sesuai dengan keinginan, harapan atau rencana. Ketika mengalami keadaan seperti itu maka reaksi spontan yang muncul adalah : kecewa!.
Rasa kecewa pada umumnya diekspresikan dalam beragam bentuk, seperti mengumpat, marah, kesal, sedih, benci, putus asa, sakit hati, dan sebagainya. Ini yang disebut reaksi negatif.
Kalau reaksi negatif tersebut dibiarkan, akan berdampak buruk pada orang yang bersangkutan, bahkan bisa kepada orang lain.
Kita mungkin pernah mendengar kisah orang yang stress, depresi, bertengkar, mengamuk, bahkan membunuh orang, atau bunuh diri, dan sikap negatif lainnya. Setelah ditelusur, penyebabnya karena rasa kecewa yang berlebihan sehingga tidak bisa dikendalikan.
Mengelola Rasa Kecewa
Rasa kecewa itu secara psikologis sebenarnya merupakan sikap spontan yang wajar dan manusiawi. Hanya saja, agar tidak berdampak buruk, yang perlu dilakukan adalah bagaimana kita bisa mengelola rasa kecewa itu menjadi sesuatu yang positif. Bagaimana caranya?
Sadari Perbedaan
Kita selalu berhubungan dengan orang lain yang memiliki sifat, karakter dan latar belakang yang berbeda. Perbedaan itulah yang harus kita sadari dan kita pahami. Artinya, kita tidak bisa memaksakan kehendak agar orang lain bersikap sama dengan kita.
Ingat, sejak awal, manusia diciptakan oleh Allah memang sudah berbeda-beda, satu sama lain untuk saling mengenal. Maka yang perlu kita tanamkan adalah kesadaran untuk saling memperoleh banyak hal dari orang atas perbedaan itu.
Jadi, kalau keinginan atau ide kita kurang mendapat respon positif dari orang lain, nggak usah marah atau sedih. Tetap enjoy saja. Lakukan introspeksi, mawas diri, dan tetap semangat untuk bergaul dengan orang lain.
Yakin, Tuhan punya maksud baik.
Kita punya mimpi dan cita-cita, kemudian mempersiapkan rencana secara detail dan ditindak lanjuti dengan usaha, juga doa. Tetapi kenapa kadang hasil yang dicapai, kenyataan yang didapatkan, jauh dari keinginan, cita-cita dan dan rencana?
Jangan terburu-buru kecewa. Ingat, Allah Maha Kuasa dan Maha Tahu atas segala sesuatu. Selalu ada hikmah dari setiap kejadian yang kita alami. Hikmah inilah yang akan dirasakan dikemudian hari oleh orang yang telah berusaha. Insya Allah lebih baik daripada keinginan dan rencana kita.
Dalam pandangan kita mungkin menyakitkan, tetapi inilah cara Tuhan mendidik kita untuk mendapat pelajaran terbaik.
Jadi, tetaplah bersabar dan bersangka baik atas segala kejadian dan hasil yang kita dapatkan. Yakinlah, Tuhan akan memberikan sesuatu yang terbaik bagi kita, pada waktu dan situasi yang telah ditentukan.
Rasa kecewa pada umumnya diekspresikan dalam beragam bentuk, seperti mengumpat, marah, kesal, sedih, benci, putus asa, sakit hati, dan sebagainya. Ini yang disebut reaksi negatif.
Kalau reaksi negatif tersebut dibiarkan, akan berdampak buruk pada orang yang bersangkutan, bahkan bisa kepada orang lain.
Kita mungkin pernah mendengar kisah orang yang stress, depresi, bertengkar, mengamuk, bahkan membunuh orang, atau bunuh diri, dan sikap negatif lainnya. Setelah ditelusur, penyebabnya karena rasa kecewa yang berlebihan sehingga tidak bisa dikendalikan.
Mengelola Rasa Kecewa
Rasa kecewa itu secara psikologis sebenarnya merupakan sikap spontan yang wajar dan manusiawi. Hanya saja, agar tidak berdampak buruk, yang perlu dilakukan adalah bagaimana kita bisa mengelola rasa kecewa itu menjadi sesuatu yang positif. Bagaimana caranya?
Sadari Perbedaan
Kita selalu berhubungan dengan orang lain yang memiliki sifat, karakter dan latar belakang yang berbeda. Perbedaan itulah yang harus kita sadari dan kita pahami. Artinya, kita tidak bisa memaksakan kehendak agar orang lain bersikap sama dengan kita.
Ingat, sejak awal, manusia diciptakan oleh Allah memang sudah berbeda-beda, satu sama lain untuk saling mengenal. Maka yang perlu kita tanamkan adalah kesadaran untuk saling memperoleh banyak hal dari orang atas perbedaan itu.
Jadi, kalau keinginan atau ide kita kurang mendapat respon positif dari orang lain, nggak usah marah atau sedih. Tetap enjoy saja. Lakukan introspeksi, mawas diri, dan tetap semangat untuk bergaul dengan orang lain.
Yakin, Tuhan punya maksud baik.
Kita punya mimpi dan cita-cita, kemudian mempersiapkan rencana secara detail dan ditindak lanjuti dengan usaha, juga doa. Tetapi kenapa kadang hasil yang dicapai, kenyataan yang didapatkan, jauh dari keinginan, cita-cita dan dan rencana?
Jangan terburu-buru kecewa. Ingat, Allah Maha Kuasa dan Maha Tahu atas segala sesuatu. Selalu ada hikmah dari setiap kejadian yang kita alami. Hikmah inilah yang akan dirasakan dikemudian hari oleh orang yang telah berusaha. Insya Allah lebih baik daripada keinginan dan rencana kita.
Dalam pandangan kita mungkin menyakitkan, tetapi inilah cara Tuhan mendidik kita untuk mendapat pelajaran terbaik.
Jadi, tetaplah bersabar dan bersangka baik atas segala kejadian dan hasil yang kita dapatkan. Yakinlah, Tuhan akan memberikan sesuatu yang terbaik bagi kita, pada waktu dan situasi yang telah ditentukan.
Comments
Post a Comment