Pelajaran
Berharga
Empat hari berada di Pulau Lombok, saya mendapatkan pelajaran berharga tentang banyak hal.
Pertama,
tentang adik saya yang mengundang seluruh keluarganya untuk datang ke rumahnya
di Lombok melalui momen punya kerja menikahkan anaknya. Ternyata dia tak
sekedar mengundang saja tetapi juga konseken dengan segala fasilitas yang
dibutuhkan untuk menerima dan menjamu keluarga yang seabrek itu.
Saya bisa membayangkan
betapa sibuknya dia. Pikiran dan tenaga yang seharusnya terfokus untuk mempersiapkan
perhelatan pernikahan, namun terbagi untuk memikirkan kehadiran keluarga dari
berbagai penjuru daerah. Padahal siapapun tahu, untuk menyelenggarakan sebuah
acara resepsi pernikahan seperti itu dibutuhkan persiapan matang, panjang dan
melelahan, terutama menyangkut pendanaan.
Ditengah kesibukannya mengatur persiapan acara
pernikahan, adik saya terlihat pontang-pontang dan mengatur waktu sedemikian
rupa untuk melayani kehadiran keluarga. Mulai dari menyiapkan penginapan,
menjemput rombongan di bandara yang jadual kedatangannnya tidak sama, mengatur makan
dan lain-lain. Ternyata dia sudah me-menej-nya cukup matang. Dia telah menyiapkan
“personil” yang terdiri dari anaknya sendiri, keponakan dan teman kantor dan
tetangganya, kemudian membagi tugas secara rapi.
Luar biasa! Dia rela
berkurban demi membahagiakan keluarga. Semua tamu dilayani dan dihormati dengan
sepenuh hati.
Kedua, keluarga yang datang dari berbagai daerah cukup
jauh menggambarkan niat dan tekad mereka sangat kuat. Artinya, niat ikhlas dan
tekad yang kuat ternyata bisa mengatasi segala halangan, tantangan dan kondisi.
Kami semua yakin, niat dan tekad untuk bersilaturahmi akan mendapatkan
pertolongan dan kemudahan jalan dari Allah SWT, Tuhan Yang Mengatur Hidup seluruh
makhluk.
Hal tersebut terlihat pada beberapa beberapa keluarga
saya. Ada keponakan saya yang bekerja di sebuah bengkel mobil di Jakarta. Dalam
kehidupan sehari-hari, dia yang kini memiliki seorang anak balita boleh
dikatakan hanya pas-pasan. Tapi sejak diberitahu ada acara keluarga di Lombok
tiga bulan lalu, dia langsung menetapkan niat untuk datang. Sejak saat itu dia
berusaha mencari info tentang promo tiket pesawat untuk penerbangan ke Lombok,
dan mendapatkannya. Alhamdulillah, dia bersama istri dan anaknya berhasil
terbang ke Pulau Lombok. Begitu juga dengan keluarga yang lain kisahnya hampir sama.
***
Inilah catatan kecil selama mengikuti acara keluarga di Pulau
Lombok yang saya tulis dalam 6 seri. Hanya sekilas dari sekian banyak hal yang kami
lihat dan alami.
Alhamdulillah, segala puji
hanya untuk-Mu ya Allah, yang telah memperkenankan keluarga kami bertemu di
Pulau Lombok dalam suasana kebersamaan. Ya, di Pulau Lombok itu, kami bisa merasakan
keindahan hidup bersama keluarga.
Semoga kasih sayang, pertolongan
dan berkah-Mu Ya Allah, senantiasa Engkau limpahkan kepada seluruh keluarga
kami yang tersebar di berbagai tempat.
Suparto
#OneDayOnePost
Comments
Post a Comment