“Dunia Seperti
Piramida Tumpukan Manusia”
Assalamu
‘alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh.
Dear Sahabatku.
Makasih ya? Suratku kemarin
udah kamu respon positif dan mau dijadikan pengingat untuk meraih hari esok
yang lebih baik. Emang sebagai sahabat, kita perlu saling mengingatkan.
Oh ya, tentang
bagaimana sikapku menghadapi situasi yang makin tidak karuan ini? Pertanyaan itu
susah aku jawab. Aku cuma mau cerita sedikit mengenai referensi yang pernah aku
baca, mungkin bermanfaat buat kamu. Tapi aku hanya membaca ringkasannya saja
yang ditulis oleh Dahlan Iskan secara bersambung di Harian Jawa Pos.
Judul bukunya Thick Face Black Heart (Muka Tebal
Hati Hitam) karya Chin Ning Chu,
wanita kelahiran Shanghai yang kemudian menjadi warga Negara Amerika
Serikat. Judulnya serem ya? Kalau orang Jawa, judul buku itu mungkin bisa
diterjemahkan “Rai Gedhek”.
Membaca isi buku tersebut, aku
tidak seluruhnya setuju dengan uraiannya. Tapi aku mendapat pelajaran berharga,
terutama dalam memahami dan menyikapi keadaaan dunia yang kadang sudah ngedan (menggila) dan tidak bersahabat.
Dunia, kata Chin Ning Chu
dalam buku itu, diibaratkan seperti piramida tumpukan manusia yang saling
bergulat. Begitu kerasnya dunia, digambarkan Chin bukan hanya dengan orang yang
sedang saling bergulat, tetapi lebih dari itu, pergulatan itu sendiri terjadi
di dalam tumpukan manusia.
Sekali lagi, begitu kerasnya
dunia, bukan hanya seperti orang yang sedang saling bergulat, tetapi lebih dari
itu, pergulatan itu sendiri terjadi di dalam tumpukan manusia. Bisakah orang
menghindarkan diri dari situasi yang digambarkan Chin Ning Chu itu? Rasanya sulit.
Makanya kita sering melihat,
di tengah situasi dan pergulatan seperti itu, ada orang dengan dalih mempertahankan
diri, mereka tidak peduli lagi siapa orang yang berada di dekatnya. Mereka main
sikat dan sikut aja. Nggak peduli orang lain jadi korban atau dirugikan, yang
penting dirinya dapat untung dan selamat.
Kita tentunya tidak ingin
situasi seperti itu terjadi pada kita. Kita punya hati nuraini, sehingga dalam situasi
seperti apapun, kita harus bisa menjaga martabat.
Sampai disini dulu ya? Kita
ketemu lagi di lain kesempatan.
Wassalamu ‘alaikum
warahmatullaahi wa barakaatuh.
Sahabatmu
Suparto
#OneDayOnePost
#TetapSemangat
#Terus Berkarya
#Jaga Martabat
Baik...saya tunggu Surat berikutnya
ReplyDeleteIya ya. Ini sedang aku siapkan.. Saya
Delete