Momentum menyambut tahun baru hijrah 1442 ini hendaknya kita maknai sebagai sarana untuk melakukan perubahan diri secara maksimal dalam menyempurnakan iman dan ketakwaan kepada Allah.
Peralihan tahun harus kita jadikan sebagai momen untuk melihat kembali catatan yang mewarnai perjalanan hidup masa lalu, dengan melakukan renungan atas apa yang telah kita perbuat.
Secara filosofis, renungan dan evaluasi untuk melihat catatan perjalanan hidup bukan hanya dilakukan pada saat pergantian tahun, namun harus dilakukan setiap hari, sepanjang hayat.
Seperti diungkapkan dalam Qur’an Surat Al-Hasyr [59] : 18 Allah menegaskan, “Hai orang-orang beriman, bertaqwalah kepada Allah,dan setiap diri hendaklah selalu melihat apa yang telah dikerjakan untuk hari esuk. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha teliti serta Maha Mendengar.”
Saat ini kita perlu mengejawantahkan hijrah dalam konteks yang lebih luas. Makna hijrah dapat diimplementasikan dalam berbagai konteks kehidupan. Hijrah juga bermakna perpindahan atau perubahan dari satu situasi kepada situasi lain yang lebih baik, perubahan dari satu perilaku menuju perilaku yang lebih baik.
Maka, langkah nyata yang harus dilakukan, baik secara pribadi maupun organisasi atau komunitas adalah dengan memperbanyak amalan shalih (kebaikan) dalam kehidupan sehari-hari, sepanjang hayat. Kebaikan yang bisa memberikan manfaat bagi orang banyak.
Dengan kebaikan itu, akan berbuah kebaikan pula. Firman Allah, “Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula).” (QS. Ar-Rahman [55]:60).
SELAMAT TAHUN BARU 1442 HIJRIYAH.
Comments
Post a Comment