Skip to main content

Narrative Writing Therapy - Menulis Itu Melegakan



Mengapa kita seringkali merasakan beban berat dalam diri kita?
Menurut psikolog Setiawati Intan Savitri, salah satunya karena kita kurang terlatih untuk :

1.     Menceritakan peristiwa negatif yang pernah kita alami.

2.     Mengidentifikasikan apa yang kita rasakan atas peristiwa tersebut.

3.     Memaknai peristiwa tersebut.

4.     Menemukan kekuatan kita saat telah melewati peristiwa tersebut.


Ketika memberikan materi pada acara Mini Workshop "Narrative Writing Theraphy" di Hotel Megaland Solo (25/12/2018) Intan menyatakan, memaknai hidup dengan menuliskannya menjadi salah satu solusi untuk meringankan beban berat yang masih menghantui kita. 



Melalui metode "Narrative Writing Theraphy" seseorang bisa mengenali emosi, mengelola emosi dan mengekspresikan atau menceritakan emosi melalui tulisan secara benar dan positif. Dengan cara tersebut, seseorang yang selama bertahun-tahun terhimpit hatinya karena berbagai masalah bisa menguraikan menjadi sesuatu yang melegakan dan membahagiakan. 



Menurut Intan yang juga dikenal sebagai novelis dengan nama pena Izzatul Jannah ini, narasi adalah sesuatu bagian dari cerita tentang kita. 

Dalam sebuah eksperimen ditemukan bahwa cara bertutur seseorang mempengaruhi tingkat penurunan stress yang berbeda beda. Cara kita berbicara dan menulis adalah cerminan diri kita.



Sedangkan Emosi adalah bagian dari sistem pengalaman kita yang bisa disebut sebagai dasar dari kesadaran diri manusia.



”Emosi yang tidak diekspresikan akan seperti soda didalam botol kemudian dikocok, sehingga suatu saat akan bisa meledak,” kata Intan.


Mengekspresikan emosi melalui tulisan secara riset telah terbukti berpengaruh terhadap regulasi diri.  


Menulis ekspresi membantu untuk hal-hal :

1. Meningkatkan imunitas

2. Meningkatkan respon antibody

3. Menurunkan tingkat kunjungan ke dokter

4. Menurunkan detak jantung dan aktifitas muscular (dalam jangka pendek)

5. Meregulasi emosi dan kognitif.

Dalam banyak kasus, narrative writing therapy bahkan mampu menghasilkan karya indah dan hebat yang bisa dinikmati orang lain, baik dalam bentuk karya fiksi (cerpen, novel, puisi) maupun nonfiksi.
 
Peserta Workshop

Mini Workshop yang bertema "Menulis Itu Melegakan" ini diselenggarakan oleh lembaga Rumah Belajar Self Therapy bekerjasama dengan kelompok Ibu-ibu Profesional Solo. 

Sekitar 40 orang peserta dengan antusias mengikuti hingga selesai.  

Di sesi terakhir, peserta diminta mengisi angket test psikologi tentang dirinya. Kemudian memejamkan mata dalam beberapa menit. Selama memejamkan mata, mereka diminta mengingat kembali peristiwa paling sedih yang pernah dirasakan dalam hidupnya. Mengapa peristiwa itu bisa terjadi dan bagaimana menyikapinya. Pikirkan, resapi dengan perasaan terdalam. Seperti apa emosi yang timbul. 

Buka mata, ceritakan dalam bentuk tulisan apa yang kamu pikirkan tadi....

Nah, ternyata para peserta bisa menghasilkan tulisan indah... 

Hati pun menjadi lega..... 



Sarjana Pertanian Menjadi Psikolog

Setiawati Intan Savitri yang kita kenal sebagai seorang penulis produktif dengan nama pena Izzatul Jannah, punya riwayat menarik. 

Pendidikan S1 diselesaikan di Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi UNS Solo (1996). Tapi setelah itu, 2005, Intan melanjutkan pendidikan S2 di Fakultas Psikologi UGM Jogya, lulus tahun 2007 dengan minat utama psikologi sosial. Sekarang dia kandidat doktor di UI Jakarta.


Perempuan kelahiran Jakarta tahun 1972 ini aktif dalam berbagai organisasi sosial, profesi dan kepenulisan. 

Intan sekarang aktif sebagai dosen dan peneliti di Universitas Bercubuana Jakarta, menjadi anggota Narrative Therapy Center Canada, dan ketua Divisi Pendidikan Yayasan Miftahul Jannah Surakarta. 

Lebih dari 50 buku dengan beragam tema telah dihasilkan oleh istri Banu Witono ini.
 
Suparto bersama Intan
Suparto
(Catatan tercecer saat mengikuti Mini Workshop Narrative Writing Therapy bersama Setiawati Intan Savitri. Megaland Hotel Solo, 25/12/2018)
Menulis mengungkap rasa

Menulis mengekspresikan jiwa 

Comments

  1. menulis, buat diri awam ini. bisa melepas semua beban yang ada dipikirkan.

    ReplyDelete
  2. Terima kasih ilmunya pak Parto. Banyak manfaat dari menulis ternyata

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, mbak kiky. Semoga kita tetap semangat untuk terus berkarya..

      Delete
  3. Setuju pak, mnulis memang melegakan

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

TANGGAP WACANA ATUR PAMBAGYA HARJA

Pada rangkaian acara resepsi pernikahan, keluarga yang mempunyai hajat (punya kerja), berkewajiban menyampaikan sambutan (tanggap wacana) selamat datang kepada seluruh hadirin. Dalam tatacara resepsi adat Jawa disebut Atur Pambagya Harja, atau atur pambagya wilujeng. Dalam sambutan ini, orang yang punya kerja akan mewakilkan kepada orang tertentu yang ditunjuk, biasanya ketua RT/RW, atau orang yang dituakan di lingkungannya. Nah, ketika menjadi ketua RT, saya pernah mendapat tugas untuk menyampaikan pidato (tanggap wacana) tersebut. ****** Berikut contoh / tuladha atur pambagya harja yang pernah saya sampaikan…. Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -        Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -        Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken raos syukur dumateng ngarsanipun Allah SWT, Gusti Ingkang Mah

CONTOH ATUR PANAMPI PASRAH TEMANTEN SARIMBIT ACARA NGUNDUH MANTU

Bp-Ibu Bambang Sutopo  Assalamu'alaikum wrwb. 1.      Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.. 2.      Panjenenganipun Bapa Suwardi minangka sulih sarira saking Bapa Gito Suwarno-Ibu Tuginem, ingkang tuhu kinurmatan. 3.      Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang bagya mulya. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Allah SWT - Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bp. Bambang Sutopo, S.Pd,  sekalian Ibu Jari, keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah saking kulawarga Bapa Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem. Ingkang sepisan , kula minangkani punapa ingkang dados kersanipun Bapa Bambang Sutopo sekalian dalasan sedaya kulawarga, ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bp Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem-sapendherek,  ingkang pidalem w onten ing   Dukuh Jenggrik,  Desa Purwosuman,  Kec. Sidoharjo, Kab Sragen. Kaping kalih , menggah salam taklim 

ATUR PASRAH BOYONG TEMANTEN KEKALIH

Salah satu rangkaian adat Jawa setelah melangsungkan resepsi pernikahan adalah, keluarga temanten perempuan memboyong kedua mempelai kepada keluarga orangtua mempelai laki-laki (besan).  Sebelum masuk rumah keluarga besan, diadakan acara “Atur Pasrah” dari keluarga mempelai perempuan, dan “Atur Panampi” dari keluarga besan. Berikut adalah tuladha (contoh) sederhana “Atur Pasrah” yang saya susun dan laksanakan. *** Assalamu ‘alaikum Wr.Wb. Bismillahirrahmanirrahim. Al-hamdu lillahi rabbil ‘alamin. * Para sesepuh pinisepuh ingkang dahat kinabekten ** Panjenenganipun Bp.Waluyo dalasan Ibu Sumarni ingkang kinurmatan *** P ara rawuh kakung putri ingkang bagya mulya . Kanti  ngunjukaken raos syukur dumateng Allah SWT, Gusti Ingkang Moho Agung. Sowan kula mriki dipun saroyo dening panjenenganipun Bapa Haji Supriyadi, S.Pd dalasan Ibu Hajah Lasmi ingkang pidalem wonten Plumbungan Indah RT.27/RW.08 Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, kepareng matur

Pidato Kocak Dai Gokil

Humor sebagai salah satu bumbu komunikasi dalam berpidato hingga kini masih diakui kehebatannya. Ketrampilan   menyelipkan humor-humor segar dalam berpidato atau ceramah,   menjadi daya pikat tersendiri bagi audien atau pendengarnya sehingga membuat mereka betah mengikuti acara sampai selesai. Buku saku berjudul “Pidato-pidato Kocak ala Pesantren” karya Ustad Nadzirin (Mbah Rien) ini mungkin bisa menjadi referensi bagi pembaca yang ingin menciptakan suasana segar dalam berpidato. Buku setebal   88 halaman yang diterbitkan oleh Mitra Gayatri Kediri (tanpa tahun) ini berisi contoh-contoh pidato penuh humor. Membaca buku yang menyajikan enam contoh pidato yang oleh penulisnya dimaksudkan untuk bekal dakwah   para dai gokil dan humoris ini saya ngakak abis .  Pengin tahu cuplikannya? Silahkan simak berikut ini. “Saudara dan saudari.  Baik eyang putra maupun eyang putri…Semua tanpa kecuali yang saya cintai… Meski kalian semua tidak merasa saya cintai…” “…..Allah tela

Atur Wangsulan Lamaran Calon Temanten

Meski tugas juru bicara untuk menyampaikan lamaran (pinangan) seperti yang saya tulis kemarin berlangsung 'glagepan' dan 'gobyoss', namun oleh beberapa teman,  saya dianggap 'sukses'.  "Bagus Pak. Sederhana dan 'cekak aos' apa yang menjadi inti," kata teman.  Tapi bagi saya pribadi, respon teman itu mungkin bisa diartikan lain. Sekedar untuk menyenangkan saya atau 'nyindir'. Namun tetap saya ucapkan terima kasih, karena memberi saya kesempatan untuk belajar dari pengalaman.  Betul. Beberapa hari setelah kejadian itu, saya diminta lagi untuk menjadi 'juru bicara' sebagai pihak yang harus menyampaikan jawaban/tanggapan atas lamaran di keluarga lain. Saya pun tak bisa mengelak. Karena waktunya sangat mendadak maka konsep saya tulis tangan dengan banyak coretan.  Seperti diketahui, setelah adanya lamaran dari keluarga pihak lelaki, biasannya diikuti dengan kunjungan balasan untuk  menyampaikan jawaban atau balasan.

ATUR PASRAH CALON TEMANTEN KAKUNG BADE IJAB ( Kanthi Prasaja ) )

Setelah dua kali mendapat mandat menjadi ‘talanging basa’ atau juru bicara untuk menyampaikan dan menerima ‘lamaran’ atau pinangan, dikesempatan lain ternyata saya ‘dipaksa’ lagi menjalani tugas untuk urusan adat Jawa. Kali ini, saya diminta salah satu keluarga untuk menjadi juru bicara ‘atur pasrah calon temanten kakung’ - pasrah calon mempelai pria, kepada calon besan menjelang acara ijab qabul. Permintaan tersebut saya jalani, meski, sekali lagi, dengan cara yang amat sederhana dan apa adanya. Pengetahuan dan pengalaman yang sangat minim tidak menghalangi saya untuk melaksanakan tugas tersebut sebagai bagian dari pengabdian di tengah masyarakat. ****** Berikut contoh atau tuladha apa yang saya sampaikan tersebut. Assalamu 'alaikum wr.wb. ·           *** Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.      *** Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. ·          *** Panjenenganipun Bapak Susilo ingkang hamikili Bapak Sukimin sek

Tanggap Wacana Basa Jawi dan Contoh Lamaran

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi yang berpengaruh pada perubahan perilaku masyarakat, ternyata masih banyak orang tetap memegang teguh   dan ‘nguri-nguri’ (melestarikan) warisan ‘Budaya Jawa’. Salah satu warisan tersebut adalah ‘Tanggap Wacana Basa Jawi’ atau pidato bahasa jawa dalam acara-acara adat maupun ‘pasamuan’ (pertemuan) keluarga dan warga kampung, terutama   di ‘tlatah’ (daerah) Jawa Tengah dan Jawa Timur. Atau di berbagai daerah di Indonesia yang terdapat komunitas atau kelompok masyarakat ‘Jawa’. Bagi sebagian orang, meski mereka hidup di lingkungan masyarakat berbudaya Jawa, tanggap wacana basa jawi (pidato bahasa jawa) sering dianggap momok karena sulit pengetrapannya. Ketidakmampuan mereka bisa karena sudah ngga peduli dengan bubaya jawa atau ngga mau belajar, sehingga keadaan sekarang ini ibarat ‘Wong Jowo Ilang Jawane’ – orang Jawa sudah kehilangan jatidirinya sebagai orang Jawa. Namun bagi orang yang kebetulan di- tua -kan di li

ATUR PAMBAGYA HARJA WILUJENG

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -       Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -       Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken raos syukur dumateng ngarsanipun Gusti Ingkang Maha Kawasa, awit saking peparing ni’mat saha berkahipun, panjenengan dalasan kula saget makempal manunggal, wonten papan punika kanthi wilujeng mboten wonten alangan satunggal punapa. Para Rawuh Kakung Sumawana Putri ingkang minulya. Kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bapa Ignasius Sarono, S.Pd dalasan Ibu Dra. Christiana Sri Wahyuni Kustiasih, M.Pd , ingkang pidalem ing Plumbungan Indah Sragen, wonten kalenggahan punika kepareng matur : Sepisan , bilih Bapa Ibu Iganasius Sarono ngaturaken syukur dumateng ngarsanipun Gusti Ingakang Maha Kawasa, awit   saking Berkahi-pun, saha donga pangestu panjenengan sedaya, sampun kal

ATUR PANAMPI PASRAH CALON TEMANTEN BADE IJAB

Assalamu'alaikum wrwb. -    Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten. -    Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. -    Panjenenganipun Bapak….                  ingkang hamikili Bapak Karjiyono, SE, MM – Ibu Rr. Erniani Djihad Sismiyati (alm) ingkang tuhu kinurmatan. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka sulih salira saking panjenenganipun Bp. Haji Mulyono Raharjo, S.Pd, MM   sekalian Ibu Sri Sayekti, Sm,Hk keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah calon temanten kakung. Ingkang sepisan , kula minangkani Bapak Mulyono Raharjo sekalian, dalasan sedaya kulawarga ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bapak Karjiyono, sapendherek, ingkang pidalem wonten ing   Jombor Lor, RT.01/18, Kel. Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Ngayogyakarta Hadiningrat. Kaping kalih , menggah salam taklim Bp. Karjiyono sekalian lumantar panjenengan s