Ketika semangat
hidup mengalami penurunan di akhir tahun 2018, mendadak saya mendapatkan
support dan motivasi setelah membaca buku dengan judul rada aneh, “SEBUAH SENI
UNTUK BERSIKAP BODO AMAT – Pendekatan Yang Waras Demi Menjalani Hidup Yang
Baik.” Buku karya seorang Blogger kenamaan dari New York, Mark Manson, ini judul
aslinya “The Subtle Art of Not
Giving a F*ck.”
Saya penasaran dengan judul
buku tersebut. Memang untuk bersikap bodo amat saja diperlukan seni
tersendiri? Maksudnya apa sih? Ada-ada saja. Ah, bodo amat. Yang penting kita
pelajari dulu isinya.
Oh ya, penulis buku ini, Mark
Manson, dikenal sebagai seorang blogger di New York sejak
tahun 2009.
Apa yang istimewa dari seorang Mark Manson? Itu lho, blog-nya yang dikunjungi sekitar dua juta orang setiap bulan. Wow!
Mark makin terkenal saat buku The Subtle Art of Not Giving a F*ck terbit dan masuk dalam daftar buku best seller The New York Times dan Washington Post.
Tahun 2018 ini, buku terjemahan dalam Bahasa Indonesia diterbitkan dengan judul Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat.
Apa yang istimewa dari seorang Mark Manson? Itu lho, blog-nya yang dikunjungi sekitar dua juta orang setiap bulan. Wow!
Mark makin terkenal saat buku The Subtle Art of Not Giving a F*ck terbit dan masuk dalam daftar buku best seller The New York Times dan Washington Post.
Tahun 2018 ini, buku terjemahan dalam Bahasa Indonesia diterbitkan dengan judul Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat.
Terus, seni bersikap bodo amat, maksudnya apa menyuruh para
pembaca untuk masa bodoh terhadap segala sesuatu? Bukan! Justru, Mark ingin
membuka pikiran kita bahwa ada hal-hal penting yang sebenarnya tidak perlu
dipersoalkan dalam hidup.
Dalam buku ini, Mark akan membantu kita agar lebih cuek pada hal-hal yang kurang penting melalui tiga seni.
Dalam buku ini, Mark akan membantu kita agar lebih cuek pada hal-hal yang kurang penting melalui tiga seni.
Pertama, masa
bodoh terhadap segala halangan dan perjuangan dalam mencapai sesuatu yang kita cita-citakan.
Kita hadapi dan nikmati saja semua proses karena dalam mengejar suatu pencapaian, pasti ada rintangan yang selalu muncul.
Kita hadapi dan nikmati saja semua proses karena dalam mengejar suatu pencapaian, pasti ada rintangan yang selalu muncul.
Kedua, temukan
hal-hal penting dan berarti untuk diprioritaskan sehingga kita bisa lebih mudah
untuk masa bodoh pada hal-hal sepele.
Artinya, bodo amat dengan hal-hal yang tidak penting!
Artinya, bodo amat dengan hal-hal yang tidak penting!
Ketiga,
mempertegas seni sebelumnya, yakni kita mulai dapat memilah mana yang lebih
penting saat menentukan pilihan. Walaupun hal penting itu nampak sederhana,
tetapi kita bisa tetap bahagia dengan kesederhanaan itu.
Itulah sekilas gagasan Mark yang saya temukan di akhir tahun 2018. Itu menjadi hikmah berharga untuk menghadapi berbagai masalah dengan cara yang berbeda.
Cerita tentang pengalaman hidup Mark maupun sejumlah kisah nyata dari beberapa tokoh, seperti Charles Bukowski, Dave Mustaine, dan William James menjadi refleksi bagi kehidupan kita.
Berbagai analogi yang disajikan Mark pun akan membuat saya berkata dalam hati, “O…benar juga, ya!”
Padahal saya belum selesai membaca seluruh isi buku ini.
Cerita tentang pengalaman hidup Mark maupun sejumlah kisah nyata dari beberapa tokoh, seperti Charles Bukowski, Dave Mustaine, dan William James menjadi refleksi bagi kehidupan kita.
Berbagai analogi yang disajikan Mark pun akan membuat saya berkata dalam hati, “O…benar juga, ya!”
Padahal saya belum selesai membaca seluruh isi buku ini.
Ternyata untuk bisa focus dan strong dalam memperjuangkan dan
merealisasikan cita-cita diperlukan seni bersikap, namanya : Bodo
Amat!
Yes!
Yes!
Suparto
saya juga mau coba seni boda amat, pak. 😃
ReplyDeleteIya. Saya telah membuktikan rumus tersebut.. hasilnya luar biasa.
DeleteSudah lama ingin membaca buku ini. Terima kasih Pak Parto sudah memberikan sinopsisnya
ReplyDeleteIya, Mbak Hiday Nur. Dalam beberapa hari menjelang tutup tahun 2018, dengan sikap Bodo Amat, saya bisa menyelesaikan pekerjaan penting yg sudah lama mangkrak.
DeleteBodaaat istilahnya
ReplyDeleteBodaaat. Istilah menarik nih...
DeleteWah dapat ilmu.baru nih. Maturnuwun bapak
ReplyDeleteSama2,Mbak Lisa. Saya juga dapat ilmu baru.
DeleteKemarin sempat penasaran dengan buku ini, setelah membaca tulisan bapak jadi tambah penasaran ingin membeli dan membacanya.
ReplyDeleteTerima kasih pak untuk sinopsisnya.
Saya juga penasaran. Apaan tuh.. ternyata . gitu..
DeleteOk.. sama2..