Ada tiga pertanyakan penting sebagai bahan renungan dalam menjalani hidup ini. Jawaban terhadap tiga pertanyaan tersebut akan menentukan kebahagian kita.
Pertama, apakah ibadah sebagai kewajiban atau kebutuhan? Kalau sebagai kewajiban, ibadah yang harus kita jalani seakan menjadi beban berat. Hari-hari yang kita jalani penuh tekanan. Namun jika ibadah itu merupakan kebutuhan, kita akan menjalaninya dengan penuh kesenangan.
Kedua, apakah ngaji atau mencari ilmu itu kewajiban atau kebutuhan bagi kita?
Kalau hanya kewajiban akan kita lakukan dengan beban berat. Tapi jika menjadi kebutuhan akan dilakukan dengan senang. Kita butuh ilmu karena dengan ilmu akan mendatangkan berbagai manfaat. Dengan ilmu akan menentukan sah tidaknya ibadah. Dengan ilmu pula akan menjadi jalan masuk ke surga. Dan masih banyak lagi manfaat.
Diri kita terdiri dari jasad dan ruhiyah. Jasad butuh asupan berupa makan, minum, dan olahraga untuk bertahan hidup. Ruhuyah juga butuh asupan berupa ibadah dan ilmu agar tetap sehat sehingga mampu bertahan pada posisi yang membahagiakan.
Ketiga, mengapa kita butuh ujian dalam hidup ini? Ya, karena dengan ujian bisa menguatkan jiwa kita.
Ujian itu bisa berupa musibah atau kesedihan dan kesenangan. Bahkan sering terjadi, seseorang bisa bersabar, bertahan dan lolos dalam menjalani ujian kemiskinan dan kesengsaraan. Tapi ketika diberikan ujian kesenangan, banyak yang tidak kuat.
Kondisi kekurangan maupun kelebihan sebenarnya semuanya menjadi ujian. Kenyataannya, ketika kondisi miskin kita tidak mau infak dengan alasan tidak punya uang. Namun saat banyak uang, juga tidak mau infak dengan alasan karena merasa bahwa semua harta yang kita miliki itu hasil usaha kita.
Padahal kalau mau menyadari, sebenarnya infak itu menjadi kebutuhan kita. Mengapa? Karena dengan infak kita justru mendapatkan kebaikan, hartanya berkah dan hidup menjadi mulia.
Contoh lain, ketika diberikan sakit, seharusnya bisa menerima dengan ridla, sabar dan syukur. Karena dengan sakit itu Allah akan menggugurkan dosa kita, menyadarkan diri akan arti sehat dan hidup kita lebih hati-hati.
Orang baru tahu pentingnya sehat sesudah merasakan sakit.
Kita baru tahu pentingnya mengatur waktu dan memanfaatkannya untuk kebaikan, setelah kesibukan melilit kehidupan kita.
Kita tahu makna tentang hidup setelah melihat orang mati.
Semoga bermanfaat.
====
Disarikan dari Kultum Subuh Barokah oleh Ustadz Ali Basyarudin, di Masjid At-Taqwa, Plumbungan Indah, Sragen, Ahad,b6 Oktober 2019.
Comments
Post a Comment