Saat
ini kita berada di tahun politik. Tanggal 27 Juni 2018
akan berlangsung Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) untuk memilih
Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah. Sedangkan
tanggal 17 April 2019 kita akan memilih Presiden dan Wakil Presiden, DPR, DPD,
DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
Bagi warga negara yang telah berusia 17 tahun atau lebih, dan
mempunyai KTP-Elektronitk atau Surat Keterangan Pengganti KTP-Elektronik berhak
untuk memilih dan sekaligus akan menentukan pemimpin. Oleh karena itu, sebagai
warga Negara Indonesia mempunyai tanggung jawab moral untuk ikut menyukseskan
Pilgub Jateng 2018 maupun Pemilu tahun 2019 yang akan datang.
Hal tersebut dikemukakan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Kabupaten Sragen, Ngatmin Abbas, ketika memberikan Kultum Shalat Tarawih di
Masjid Al-Falah Sragen, Senin (11/6/2018).
Mengutip ka’idah
fiqih, Ngatmin
menyatakan bahwa Pilkada atau Pemilu adalah bentuk
implementasi pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam permusyawaratan.
Dia mengingatkan, terpilihnya pemimpin yang kredibel, Insya Allah akan membawa ke arah yang lebih baik. Sebaliknya, terpilihnya pemimpin yang khianat akan mengarahkan terjadinya kehancuran, karena berawal dari pilihan kita sendiri.
Dia mengingatkan, terpilihnya pemimpin yang kredibel, Insya Allah akan membawa ke arah yang lebih baik. Sebaliknya, terpilihnya pemimpin yang khianat akan mengarahkan terjadinya kehancuran, karena berawal dari pilihan kita sendiri.
“Mulailah
dari diri kita sendiri untuk berlaku jujur dan bertanggung jawab pada saat
memberikan suara di TPS. Maka satu menit di dalam bilik suara ketika mencoblos
pada saat itulah kita memberikan mandat kepada pemimpin yang terpilih,” kata Ngatmin.
Oleh sebab itu Ngatmin mengajak rakyat untuk
mewujudkan Pemilu yang damai dengan menjauhi hoax (berita bohong), tolak politik uang, dan intimidasi. Rakyat
juga memiliki kedaulatan moral dan politik dalam menentukan para pemimpinnya.
“Rakyat tidak
boleh terkecoh oleh permainan politik yang menjual citra dan janji-janji
politik yang tidak sejalan dengan kenyataan," tegas Ngatmin
Ngatmin menghimbau kepada seluruh masyarakat agar berpartisipasi dalam proses demokrasi secara aktif, cerdas dan bertanggungjawab, menempatkan perbedaan pilihan sebagai sebuah keniscayaan dan tidak terprovokasi oleh usaha-usaha menggagalkan penyelenggaraan Pemilu/Pilkada dan hasil-hasilnya.
"Tetap memelihara ukhuwah dan menghindarkan diri dari perpecahan, serta menjunjung tinggi etika dalam berdemokrasi,” pesan Ngatmin Abbas.
Ngatmin menghimbau kepada seluruh masyarakat agar berpartisipasi dalam proses demokrasi secara aktif, cerdas dan bertanggungjawab, menempatkan perbedaan pilihan sebagai sebuah keniscayaan dan tidak terprovokasi oleh usaha-usaha menggagalkan penyelenggaraan Pemilu/Pilkada dan hasil-hasilnya.
"Tetap memelihara ukhuwah dan menghindarkan diri dari perpecahan, serta menjunjung tinggi etika dalam berdemokrasi,” pesan Ngatmin Abbas.
Suparto
#PemiluDamai
Comments
Post a Comment