Khutbah Jumat Usai Pemilu 2024: Kembali Rajut
Persatuan dan Persaudaraan
khutbah
Jumat kali ini mengajak umat kembali bersatu usai mencoblos
calon pemimpin pada Pemilu 2024. Materi khutbah Jumat ini penting disampaikan
agar persaudaraan tidak terputus karena beda pilihan.
Sebagaimana kita tahu, demokrasi dengan memilih calon pemimpin
melalui Pemilu memungkinkan seseorang beda pilihan dengang lain, termasuk orang
dekat sekalipun. Dalam demokrasi, seseorang memiliki kebebasan mutlak dalam
memilih calon pemimpin.
Demokrasi mengajak setiap orang memilih calon pemimpin sesuai
hati nurani dan preferensi dengan melihat program, rekam jejak, dan lainnya.
Perbedaan pilihan adalah hal wajar demokrasi.
Namun perlu diingat, beda pilihan politik jangan sampai
memutuskan tali silaturahmi yang sudah terjalin bertahun-tahun. Oleh karenanya,
pascapemilu ini mari kembali rajut persatuan dan
persaudaraan antarumat.
Khutbah I
اْلحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ
أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ
وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيْدًا
أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّاللَّهُ
وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ،
فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُوْصِيْكُمْ
وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ:
يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا اتَّقُوْا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ
إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
أَمَّا بَعْدُ
فَيَا عِبَادَ اللهِ ، يَا
أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُصِيْكُمْ
وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، قال الله عز وجل: يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا .
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ
اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
قال الله عز وجل:
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ
اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ
كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ
إِخْوَانًا
Hadirin jamaah shalat
Jumat rahimakumullah
Melalui mimbar ini, Alfaqir mengajak kepada hadirin semua, juga
kepada diri sendiri agar senantiasa meningkatkan takwa kepada Allah swt, di
manapun kita berada, dengan cara berusaha maksimal menjalankan
perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Insyaallah jika
komitmen dan istikamah dengan takwa, kita akan selamat di kehidupan dunia
sampai akhirat, dan akan mendapat kemuliaan di sisi Allah swt.
Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah
Kita sudah melewati berbagai tahapan pemilihan umum (Pemilu) di
tahun ini. Yang terakhir, kita sudah berpartisipasi aktif dengan menggunakan
hak pilih kita kepada calon presiden dan wakil presiden, DPR RI, DPRD provinsi,
DPRD kabupaten/kota, dan DPD. Harapannya, lahir pemimpin bangsa dan legislator
yang benar-benar amanah, mengayomi rakyatnya, dan menebar kecintaan kepada
semua warga Indonesia.
Pilihan kita tentu tidak bisa seragam. Inilah demokrasi kita
yang memberikan kepada semua warga Indonesia kebebasan yang mutlak dalam
memilih calon pemimpin. Kita tidak bisa dipaksa pihak lain untuk memilih
calon-calon tertentu. Demokrasi mengajak kita untuk memilih calon pemimpin,
calon legislatif sesuai hati nurani dan preferensi yang didasarkan pada program
yang ditawarkan, rekam jejak, integritas, dan lain sebagainya.
Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah
Berbagai dinamika di tahun politik sudah kita saksikan bersama,
dan alhamdulillah dapat kita lalui. Rakyat Indonesia sudah menunaikan hak
pilihnya masing-masing. Para simpatisan, pendukung, tim sukses sudah bekerja
maksimal. Kini saatnya berdoa dan bertawakal kepada Allah swt.
Apapun hasilnya, bila semua tahapan dilalui dengan baik dan
sesuai aturan yang berlaku, kita harus terima. Di sinilah sikap kedewasaan kita
kemudian diuji, kita harus legowo bila calon yang kita pilih belum ditakdirkan
menjadi pemimpin saat ini. Kita juga harus ikhlas dan menjauhi sikap-sikap yang
tak pantas.
Saatnya kita menyatu kembali. Dalam konteks kebangsaan, kita
adalah satu dan menyatu dalam satu negara, yaitu Indonesia. Kepentingan kita
adalah menjaga negeri ini tetap utuh. Dan keutuhan tersebut dapat diwujudkan
oleh rakyatnya yang selalu mencintai persatuan, mencintai perdamaian, dan
mencintai persaudaraan. Terkait pentingnya persatuan ini, Allah swt telah
berfirman dalam Al-Qur'an:
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ
اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ
كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ
إِخْوَانًا
Artinya, “Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali
(agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah
kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuhan, lalu Allah
mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara.” (QS
Ali ‘Imran [3]: 103).
Imam Fakhruddin ar-Razi dalam kitab Tafsir Mafatih al-Ghaib
menyatakan para ulama ahli tafsir memiliki pandangan yang berbeda-beda perihal
maksud dari hablillah (agama Allah). Pertama, memiliki arti taat atas segala
perintah dan menjauhi larangan. Kedua, ada yang mengartikan dengan bertaubat
kepada Allah. Ketiga, ulama manafsirkan perihal spirit persatuan antarumat, dan
pendapat yang terakhir itu merupakan pandangan yang paling kuat dari penafsiran
lainnya.
Dengan demikian, membangun dan mempertahankan persatuan
merupakan kewajiban kita semua yang tidak boleh dilalaikan. Semua media atau
perantara penting yang bisa menjadi pendukung terciptanya persatuan harus kita
lakukan. Salah satunya adalah dengan menumbuhkan sifat saling menghargai,
mengakui keragaman, dan tidak saling menyalahkan antar yang satu dengan yang
lainnya, meskipun kita beda pilihan politiknya.
Jamaah shalat Jumat rahimakumullah
Persatuan sangat memiliki dampak positif di antara kita semua.
Dengan persatuan itu, kita tidak lagi mempermasalahkan kecenderungan pilihan
politik yang berbeda. Kita diingatkan bahwa kita semua memiliki kepentingan
yang lebih besar, yakni persoalan kebangsaan dan negara Indonesia yang kita
cintai ini agar tetap tegak berdiri. Indonesia tidak boleh rusak dan pecah
hanya gara-gara persoalan politik.
Ikhtiar agar selalu merajut persatuan juga diajarkan Rasulullah
saw. Nabi Muhammad adalah sosok yang sangat berjuang untuk menciptakan
persatuan sejak masa awal kenabiannya. Beliau tidak henti-hentinya mengajak
para sahabat untuk terus bersatu menghindari perpecahan di saat khutbah. Dan,
salah satu buktinya adalah keberhasilan nabi dalam mempersatukan dua sahabat,
yaitu sahabat Anshor dan Muhajir, hingga tercipta sahabat yang solid dan saling
bahu membahu antar keduanya.
Teladan Rasulullah dalam mengajak untuk bersatu ini terus
dilanjutkan oleh para sahabat setelah ia wafat. Para sahabat selalu berupaya
untuk terus mempertahankan persatuan yang telah diwariskan oleh baginda nabi.
Di antara contohnya adalah sebagaimana yang dilakukan oleh sahabat Abdullah bin
Mas’ud sebagaimana diceritakan dalam kitab al-Mu’jam al-Kabir, bahwa dalam
suatu kesempatan, ia berkhutbah di hadapan para sahabat yang lainnya untuk
terus memperjuangkan persatuan dan kesatuan. Ia mengatakan:
خَطَبَنَا عَبْدُ الله
يَوْمًا خُطْبَةً لَمْ يَخْطُبْنَا مِثْلَهَا قَبْلَهَا وَلَا بَعْدَهَا، قَالَ:
أَيُّهَا النَّاسُ أتَّقُوْا اللهَ وَعَلَيْكُمْ بِالطَّاعَةِ وَالْجَمَاعَةِ،
فَإِنَّهَا حَبْلُ اللهِ الَّذِي أَمَرَ بِهِ وَإِنَّ مَا تَكْرَهُوْنَ فِي
الطَّاعَةِ وَالْجَمَاعَةِ خَيْرٌ مِمَّا تُحِبُّوْنَ فِي الْفُرْقَةِ
Artinya, “Abdullah bin Mas’ud telah berkhutbah kepada kami di
suatu hari, dengan khutbah yang tidak pernah disampaikan sebelumnya atau
sesudahnya. Ia berkata: Wahai manusia! Bertakwalah kalian semua kepada Allah,
dan berpegangteguhlah dengan ketaatan dan persatuan, karena persatuan itu
adalah tali Allah yang telah Dia perintahkan. Sungguh, apa yang dibenci dalam
ketaatan dan persatuan, lebih baik dari apa yang disenangi dalam perpecahan.”
Jamaah shalat Jumat rahimakumullah
Allah swt juga telah melarang kita melakukan tindakan-tindakan
dan semua ucapan yang merusak persatuan. Semua itu harus kita hindari. Bahkan,
Allah swt mengancam dengan azab yang sangat berat kepada orang-orang yang
merusak persatuan ini, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an:
وَلا تَكُونُوا
كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ
وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Artinya, “Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang
bercerai berai dan berselisih setelah sampai kepada mereka keterangan yang
jelas. Dan mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang berat.” (QS
Ali ‘Imran [3]: 105).
Sekarang saatnya kita kembali kepada aktivitas utama kita,
kembali konsentrasi untuk beribadah kepada Allah, meraih berkah dan ridla-Nya.
Apalagi saat ini kita sudah berada di bulan Sya’ban dan sebentar lagi memasuki
Bulan Suci Ramadhan 1445 Hijriyah.
Marilah kita bersama-sama mempersiapkan diri menghadapi bulan
Ramadan yang penuh berkah. Sebuah fase waktu yang Allah Swt berikan kepada
umat-Nya sebagai peluang untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Jamaah salat jumat yang dimuliakan Allah!
Bulan Ramadan bukan sekadar bulan puasa, namun juga merupakan
waktu di mana amalan kebaikan dilipatgandakan pahalanya, mendapatkan
rahmat-Nya, pintu ampunan terbuka lebar, kesempatan untuk membersihkan diri
dari dosa-dosa yang pernah kita lakukan. Oleh karena itu, persiapan yang matang
dan sungguh-sungguh sangat diperlukan agar kita dapat maksimal dalam meraih
manfaat spiritual Ramadan.
Salah satu langkah penting yang dapat kita lakukan diantaranya
adalah erlatih memperbanyak amal shalih,
infak, sedekah, puasa sunah, shalat malam, dan ngaji qur’an, . Puasa sunah
tidak hanya menambah pahala, tetapi juga menjadi perisai dari api neraka.
Dengan memperbanyak puasa sunah, melaksanakan salat tahajud, dan
rutin membaca Al-Quran, kita dapat memperkuat spiritualitas dan mendekatkan
diri kepada Allah Swt. Semoga usaha kita dalam mempersiapkan diri ini diberkahi
oleh-Nya.
Mari kita menjadikan setiap langkah persiapan ini sebagai bentuk
ikhtiar dan tawakal kepada Allah Swt. Semoga dengan kesungguhan dan niat tulus
kita, Allah memberikan kesempatan untuk berjumpa lagi dengan bulan Ramadan yang
penuh rahmat ini. Marilah kita sambut bulan Ramadan dengan hati yang lapang,
penuh keikhlasan, dan penuh harap akan ampunan serta keberkahan-Nya.
Semoga Ramadan kali ini membawa berkah, kedamaian, dan
kesuksesan dalam setiap aspek kehidupan kita. Mari kita manfaatkan waktu yang
tersisa untuk terus memperbaiki diri, mendekatkan diri kepada Allah Swt, dan
meningkatkan amal ibadah kita. Amin.
Jamaah shalat Jumat rahimakumullah
Demikian khutbah Jumat ini. Semoga bermanfaat. Terakhir, Alfaqir
kembali mengajak kepada semuanya, mari kembali rajut persatuan dan persaudaraan
kita. Hiruk-pikuk Tahun politik sudah kita lewati. Saatnya kita bersatu lagi.
باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ
فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ
الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ: يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا
وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلهِ حَمْدًا كَمَا
أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ.
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا اتَّقُوْا
اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى
آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ
مُجِيْبُ الدُّعَاءِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا
بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا
إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ . رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا
وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
https://www.liputan6.com/islami/read/5528347/naskah-khutbah-jumat-usai-pemilu-2024-mari-kembali-rajut-persatuan-dan-persaudaraan?page=3
Muhamad Husni Tamami Diperbarui 15
Feb 2024, 16:30 WIB
Comments
Post a Comment