Komitmen yang harus ada dan tertanam di dalam diri
setiap individu, jika menginginkan kwalitas ke-Islamannya baik, diantaranya :
1. Mengimani / Meyakini Islam
Setiap individu harus mengimani / meyakini, bahwa
hanya Agama Islamlah satu-satunya Dien yang benar dan diridoi Allah SWT. Hal
ini sesuai firman Allah dalam Surat Ali Imran ayat 19 :
اِنَّ الدِّيْنَ
عِنْدَ اللّٰهِ الْاِسْلَامُ ۗ
Artinya : Sesungguhnya Agama yang diridoi Allah
hanyalah Agama Islam.
Begitu pula pada Surat Ali Imran ayat 85-nya :
وَمَنْ يَّبْتَغِ
غَيْرَ الْاِسْلَامِ دِيْنًا فَلَنْ يُّقْبَلَ مِنْهُۚ وَهُوَ فِى الْاٰخِرَةِ
مِنَ الْخٰسِرِيْنَ
Artinya : Barangsiapa yang mencari Agama selain Agama
Islam,maka sekali-kali tidaklah akan diterima Agama itu oleh Allah dan dia di
Akhiratpun termasuk orang-orang yang merugi.
2. Mempelajari Islam.
Seseorang yang mnginginkan kualitas ke-Islamannya
baik, idealnya memang tidak ada kata lain, yaitu mempelajari Agama Islam dengan
sungguh-sungguh dan sedalam-dalamnya. Bahkan bila bicara soal belajar, ada
nasihat dari Allah SWT.
bagi setiap orang di dalam mempelajari agama Islam, yaitu : “Jangan
ikut-ikutan” alias “taqlid buta”,tapi “harus berdasarkan ilmu
Allah”.
Dalam Surat Al Isra ayat 36 :
وَلَا تَقْفُ مَا
لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ ۗاِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ
اُولٰۤىِٕكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔوْلًا
Artinya : “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang
kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya”. Sesungguhnya pendengaran,
penglihatan dan hati semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya.”
Sementara itu, Rasulullah saw juga berpesan kepada
seluruh umat Islam agar mempelajari Din Islam dengan tidak melihat
batasan usia. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah saw yang berbunyi :
Artinya : “Tuntutlah ilmu dari sejak buaian hingga ke
liang lahat.”
Saking wajibnya mempelajari Agama Islam, Allah swt
memerintahkan kepada setiap individu untuk mencari tahu ( menanyakan ) kepada
orang-orang yang berilmu.
Sebagaimana firmanNya dalam Surat Al Anbiya ayat 7 :
وَمَآ اَرْسَلْنَا
قَبْلَكَ اِلَّا رِجَالًا نُّوْحِيْٓ اِلَيْهِمْ فَسْـَٔلُوْٓا اَهْلَ الذِّكْرِ
اِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ
Artinya : “Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelum
kamu ( Muhammad ), melainkan beberapa orang laki-laki yang kami beri wahyu
kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika
kamu tidak mengetahui.”
3.
Mengamalkan
ilmu dan Islam
Ilmu yang kita punyai harus bermanfaat bagi diri
sendiri dan orang lain. Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
بَلِّغُوا
عَنِّى وَلَوْ آيَةً
“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR.
Bukhari)
Dalam Islam, ilmu memiliki aksiologis yang sangat
agung. Karena dengan ilmu-lah semuanya berawal dalam meniti jalan suci ini.
Selain itu, ilmu juga dapat mengangkat derajat bagi siapa saja yang
memilikinya. Begitulah nikmatnya islam sehingga segala tingkah laku kita diatur
oleh Islam. Sampai pada ilmu pun Islam mengaturnya, mulai dari kewajiban
menuntut ilmu, mengamalkan ilmu dan ancaman bagi orang yang tidak mengamlakan
ilmu. hal tersebut harus kita pelajari secara mendetail sehingga kita tidak
termasuk orang yang salah dalam memahami ilmu.
Ilmu yang telah kita peroleh membutuhkan lahan agar
ilmu tersebut dapat menjadi penolong bagi kita yaitu dengan cara
mengamalkannya, baik dengan mengajarkannya maupun yang lainnya.
4. Dakwahkan Islam
Berdakwah lah demi Agama Islam. Dalam bahasa (Arab:
دعوة, da‘wah; "ajakan") adalah
kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan
taat kepada Allah sesuai dengan garis aqidah,
syari'at dan akhlak Islam. Kata dakwah merupakan masdar (kata
benda) dari kata kerja da'a yad'u yang berarti panggilan,
seruan atau ajakan.
Kata dakwah sering dirangkaikan dengan kata "Ilmu" dan
kata "Islam", sehingga menjadi "Ilmu dakwah"
dan Dakwah Islam" atau ad-dakwah al-Islamiyah.
اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ
الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ
بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ
QS. An Nahl 125: "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari
jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ
تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ
بِاللَّـهِ … ﴿١١٠﴾
“Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada
Allah.” (QS: Ali Imron 110)
Di dalam ayat ini terkandung dua hal; pertama,
mulianya umat Islam adalah dengan dakwah. Kedua, tegak dan eksisnya umat Islam
adalah dengan menjalankan konsep amar ma’ruf nahi munkar.
Apapun profesi dan pekerjaan seorang muslim, tugas
dakwah tidak boleh dia tinggalkan. Setiap muslim berkewajiban untuk
menyampaikan dakwah sesuai dengan kapasitas dan kemampuan yang dimiliki. Dengan
demikian bisa dikatakan bahwa dakwah adalah jalan hidup seorang mukmin yang senantiasa
mewarnai setiap perilaku dan aktifitasnya.
5. Sabar
Sabar merupakan kata yang sering kali diucapkan oleh
lisan. Orang yang memiliki sifat sabar akan memperoleh ketenangan, ketentraman
dan kelapangan hati. Sabar memang bukanlah suatu perkara mudah yang bisa
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, namun tidak pula mustahil seseorang
memiliki sifat penyabar.
Islam memandang sifat sabar ini sebagai salah sifat
terpuji yang harus dimiliki oleh orang-orang yang beriman kepada Allah SWT.
Orang yang tidak sabar tidak bisa dikatakan sebagai orang yang beriman. Untuk
lebih jelasnya, berikut ini akan dibahas tentang pengertian sabar dalam Islam
dan dalil-dalil yang berkaitan dengan sabar.
Sabar adalah
sebagian dari iman, sikap terpuji (akhlaqul karimah) yang perlu dimiliki untuk
meningkatkan derajat manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi. Sifat sabar
ini begitu mulia dan memiliki banyak keutamaan hingga Allah beberapa kali
mengabadikannya dalam ayat-ayat Al-Qur'an.
Mengutip
buku Sabar dan Syukur yang disusun oleh Ulya Ali Ubaid, dikatakan bahwa Allah
mensifatkan orang-orang yang sabar dengan sejumlah sifat dan menyebutkan kata
sabar sebanyak 70 kali di dalam Al-Qur'an.
Ia juga
menambahkan kepadanya kebaikan-kebaikan dan derajat, juga menjadikannya sebagai
buah dari kesabaran. Allah memuji dan mencintai setiap hamba-Nya yang mau
bersabar.
وَاللّٰهُ يُحِبُّ
الصّٰبِرِيْنَ
"Allah mencintai orang-orang yang sabar."
(QS. Ali Imran 146)
Surat Al Baqarah ayat 153
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا
بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ
"Hai
orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu,
sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar."
(Surat Al Baqarah ayat 153)
وَاِنْ عَاقَبْتُمْ فَعَاقِبُوْا بِمِثْلِ مَا عُوْقِبْتُمْ
بِهٖۗ وَلَىِٕنْ صَبَرْتُمْ لَهُوَ خَيْرٌ لِّلصّٰبِرِيْنَ
"Dan
jika kamu membalas, maka balaslah dengan (balasan) yang sama dengan siksaan
yang ditimpakan kepadamu. Tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang
lebih baik bagi orang yang sabar." (Surat An Nahl ayat 126)
وَأْمُرْ اَهْلَكَ بِالصَّلٰوةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَاۗ لَا
نَسْـَٔلُكَ رِزْقًاۗ نَحْنُ نَرْزُقُكَۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوٰى
"Dan
perintahkanlah keluargamu melaksanakan sholat dan sabar dalam mengerjakannya.
Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan
akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa." (Surat
Thaha ayat 132)
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ
بِالْغَدٰوةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيْدُوْنَ وَجْهَهٗ وَلَا تَعْدُ عَيْنٰكَ عَنْهُمْۚ
تُرِيْدُ زِيْنَةَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۚ وَلَا تُطِعْ مَنْ اَغْفَلْنَا قَلْبَهٗ
عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوٰىهُ وَكَانَ اَمْرُهٗ فُرُطًا
"Dan
bersabarlah engkau (Muhammad) bersama orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan
senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling
dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia; dan janganlah
engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami,
serta menuruti keinginannya dan keadaannya sudah melewati batas." (Surat
Al Kahfi ayat 28)
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اصْبِرُوْا وَصَابِرُوْا
وَرَابِطُوْاۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنࣖ
"Wahai
orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan
tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah
agar kamu beruntung." QS. Ali Imran : 200
Ayat-ayat yang telah disebutkan menegaskan bahwa
setiap kesulitan pasti diiringi dengan kemudahan. Seorang muslim harus selalu
memiliki iman dan kepercayaan bahwa Allah akan memberikan pertolongan-Nya. Oleh
karena itu, orang yang bersabar akan dimuliakan di sisi Allah.
Comments
Post a Comment