PALESTINA AKAN SELALU DI HATI
Naskah Khutbah
Asdar
12 Oct 2023
JUMAT, 27 Rabiulawal 1445 H / 13
Oktober 2023 M
Oleh Dr. Muhammad Ihsan Zainuddin, Lc., M.Si. Dep. Dakwah DPD Wahdah
Islamiyah Makassar
KHUTBAH PERTAMA
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ
وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا
هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ..
اللهم صلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ
وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ
تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ
مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا
كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ
إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا
قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ،
وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ
الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ
ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار
أيها الناس رحمكم الله، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيَ بِتَقْوَى
اللِه فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…
Pada tanggal 7 Oktober 2023 yang lalu, Allah Azza wa Jalla
kembali membangunkan ingatan kita yang sudah lama amnesia tentang tanah suci
ketiga kaum muslimin, yaitu bumi Palestina. Tanah suci yang sejak lebih 75
tahun lamanya dirampas penuh kelicikan oleh penjajah Yahudi-Zionis. Inilah bumi
mulia yang menjadi destinasi perjalanan mulia Isra’-Mi’raj kekasih kita,
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang tentangnya Allah Ta’ala
mengatakan:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ
الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ
Terjemahnya: “Mahasuci Allah yang telah memperjalankan
hambaNya di malam hari dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha yang telah
Kami berkahi sekelilingnya...” (Q.S. al-Isra’ ayat 1)
Pada tanggal 7 Oktober 2023 yang lalu, melalui serangan
heroik para pejuang pembebasan Bumi al-Quds itu, Allah Ta’ala kembali
menyadarkan kesadaran kita yang sudah lama menurun, bahwa di tanah suci kaum
muslimin itu sejak 75 tahun yang lalu telah dijajah oleh bangsa paling hitam
sejarahnya, bernama Bangsa Yahudi! Inilah bangsa pembunuh para nabi dan rasul,
sebagaimana diabadikan di dalam al-Qur’an:
أَفَكُلَّمَا جَاءكُمْ رَسُولٌ بِمَا لاَ تَهْوَى أَنفُسُكُمُ
اسْتَكْبَرْتُمْ فَفَرِيقاً كَذَّبْتُمْ وَفَرِيقاً تَقْتُلُونَ
Terjemahnya: “Apakah setiap kali datang kepada kalian
(Bangsa Yahudi) seorang rasul membawa (ajaran) yang tak sesuai hawa nafsu
kalian, kalian membangkang, lalu sebagian kalian mendustakannya, dan sebagian
lagi membunuhnya?” (Q.S. al-Baqarah ayat 83)
Pada tanggal 7 Oktober 2023 yang lalu, melalui serangan para
mujahidin Palestina, Allah Azza wa Jalla kembali mengguncang kelalaian kita
yang sudah terlalu dalam, bahwa di sana, di Bumi Isra’ dan Mi’raj itu, ada saudara-saudara
kita kaum muslimin yang tak kenal lelah berjuang sendiri merebut kembali tanah
air mereka. Dengan segala keterbatasan, di bawah segala tindakan represif
Zionis, para mujahidin Palestina itu mengguncang nalar dunia: bagaimana mereka
bisa menembus sistem keamanan Israel yang konon paling aman sedunia itu, hingga
membuat panik negara-negara pendukung Israel di seluruh dunia.
Pada tanggal 7 Oktober 2023 yang lalu, Allah Azza wa Jalla
mengingatkan kita yang sudah lama hanyut dalam dunia, bahwa di sana, di Bumi
Palestina, salah satu negara dunia yang paling awal mengakui kemerdekaan
Republik Indonesia, bahkan memberikan sumbangsih materil di awal kemerdekaan
negeri ini; ternyata di sana sejak tahun 1948 secara licik para pengungsi
Yahudi yang lari menyelamatkan diri dari pembantaian dan pembunuhan. Inilah
pengungsi paling licik sedunia. Hari ini, populasi Yahudi di Palestina mencapai
51%, tapi menguasai lebih dari 85% wilayah Palestina!
Dahulu, Bangsa Palestina mendiami 1300 desa dan kota, tapi
hari ini lebih dari 774 desa dan kota telah berada dalam penguasaan penjajah
Yahudi Zionis, dimana 531 di antaranya telah diluluhlantakkan sedemikian rupa.
Para penjajah Zionis yang mulanya hanya berjumlah 1,4 juta manusia, kini telah
mencapai 11,6 juta manusia. Dan yang sungguh menyedihkan adalah sejak tahun
2013, setidaknya sekitar 5,3 juta atau 45,7% rakyat Palestina telah menjadi
pengungsi akibat penjajahan ini! Dan perhitungan ini belum menghitung berapa
banyak rakyat sipil Palestina yang dibantai dan diusir dari kampung halaman
mereka sejak tahun 1948!
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah..!
Maka pada hari Jum’at yang mulia ini, kita kembali belajar
banyak hal dari perjuangan heroik para mujahidin Palestina pada tanggal 7
Oktober 2023 tersebut. Mereka yang merasakan berat dan payahnya perjuangan itu
di sana, tapi kita di sini harus mengambil pelajaran dari mereka.
Yang pertama adalah bahwa setiap kita harus sadar bahwa
kehidupan dunia ini hanya sementara, dan pada akhirnya setiap kita harus punya
cita-cita dan obsesi yang lebih jauh dari dunia itu. Itulah cita-cita dan
obsesi akhirat. Percayalah, bahwa tidak ada yang mampu menguatkan kesabaran dan
keteguhan saudara-saudara Palestina kita, yang terpenjara di negeri mereka
sendiri itu, selain cita-cita Akhirat mereka. Tentang Surga Allah Ta’ala.
Tentang kehidupan yang hanya diliputi bahagia dan bahagia di dalam Jannah
Firdaus.
Dalam benak dan jiwa mereka selalu terngiang-ngiang pesan
Allah Ta’ala:
أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا
يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ
وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ
مَتَى نَصْرُ اللَّهِ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ
Terjemahnya: “Apakah kalian mengira kalian akan masuk Surga
sementara kalian belum mengalami seperti apa yang dialami orang-orang sebelum
kalian? Mereka ditimpa penderitaan dan kesusahan, dan mereka diguncangkan
hingga Sang Rasul dan orang-orang beriman bersamanya mengatakan: ‘Kapan
gerangan (datang) pertolongan Allah?’ Ketahuilah sesungguhnya pertolongan Allah
itu sangat dekat.” (Q.S. al-Baqarah ayat 33)
Para pejuang Palestina itu membangunkan kita dari obsesi
dunia yang tak habis-habisnya. Cukuplah sudah, hidup kita sudah pasti tidak
selamanya. Ada kehidupan akhirat yang harus dipersiapkan. Dan mereka, para
mujahidin Palestina itu, rakyat Palestina itu, menyiapkan akhirat mereka dengan
perjuangan merebut kembali Masjidil Aqsha, merebut kembali al-Quds, merebut
kembali bumi suci Palestina dari tangan penjajah Zionis Yahudi!
Maka para ibunda kita di sana rela, bahkan bangga
sebangga-bangganya saat anak-anak kesayangannya gugur dalam perjuangan suci
itu. Para istri menangis haru dalam bangga saat suaminya gugur bersimbah darah
dalam perjuangan indah itu. Kenapa? Karena mereka yakin bahwa kehidupan dunia
ini hanya begini-begini saja: kesenangannya hanya sesaat, penderitaannya juga
tak selamanya.
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!
Pelajaran selanjutnya adalah bahwa dunia ini memang adalah
episode-episode pertempuran antara al-Haq melawan al-Bathil. Ini adalah
ketetapan Allah Ta’ala yang menciptakan kehidupan dunia ini. Dan itu sangat
logis, karena kehidupan dunia ini memang diformat sebagai tempat ujian bagi
kita manusia.
Kita, umat Islam, adalah umat yang cintai damai. Sejarah
cinta damai kita tercatat dengan penuh terang-benderang dalam sejarah umat
manusia. Kita akan selalu siap menyambut setiap upaya apapun untuk hidup
berdamai dan berdampingan bahkan dengan siapapun yang berbeda keyakinan dengan
kita. Persis seperti yang diteladankan kekasih kita, Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam saat menerima komunitas Yahudi untuk hidup bersama dengan
kaum muslimin di sana.
Tetapi semangat cinta damai kita kaum muslimin hendaknya
jangan menjelma menjadi “cinta damai yang lebay”, sehingga membuat kita lupa
atau pura-pura lupa bahwa kekufuran tetaplah kekufuran, orang kafir tetaplah
orang kafir. Dan tentang mereka, Allah Ta’ala mengingatkan kita dalam
al-Qur’an:
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى
تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ
اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ
اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ
Terjemahnya: “Dan orang-orang Yahudi serta Nasrani itu
takkan ridha kepadamu (wahai Muhammad) hingga engkau mengikuti agama mereka.
Katakanlah (wahai Muhammad), sesungguhnya petunjuk Allah itulah
(sebenar-benarnya) petunjuk, dan sungguh jika engkau mengikuti hawa nafsu
mereka setelah ilmu (kebenaran) datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi
Pelindung dan Penolong(mu).” (Q.S. al-Baqarah ayat 120)
Maka kita umat Islam selalu cinta damai. Bahkan dalam
jihad-jihad kita sekalipun, cinta damai dan kasih sayang itu sungguh nyata.
Lihatlah apa yang dilakukan oleh para mujahidin Palestina baru-baru ini
terhadap kaum wanita, anak-anak dan orang-orang tua Yahudi: bagaimana mereka
melindungi, menjaga bahkan menyelamatkan mereka di tempat yang aman.
Bandingkanlah dengan apa yang dilakukan oleh penjajah Zionis itu kepada
muslimah Palestina, kepada orang-orang tua dan anak-anak kita!
Sekali lagi, kita umat Islam selalu cinta damai dan selalu
siap berdamai. Tapi itu semua tidak boleh membuat kita lalai dan terlena,
apalagi melupakan bahwa al-Haq dan al-Bathil itu pasti akan terus berhadapan di
belahan manapun di dunia ini. Untuk apa? Untuk menguji kita semua: kepada siapa
kita berpihak? Untuk menguji kita semua: jalan mana yang akan kita pilih untuk
sampai ke kehidupan akhirat kita?
Maka berbahagialah akhir kehidupan mereka yang sepanjang
hayatnya selalu berusaha mengikuti jalan al-Haq, memperjuangkan al-Haq,
berpihak kepada al-Haq, berkorban untuk menegakkan al-Haq, hingga mati di atas
jalan al-Haq.
Maka sekarang sepenuhnya kembali kepada setiap kita: jalan
mana yang akan kita pilih hingga kehidupan dunia kita berakhir?.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الكِتَابِ وَالسُّنَّةِ وَنَفَعَنِي
وَإِيَاكُمْ بِمَا فِيهِمَا مِنَ العِلْمِ وَالْحِكْمَةِ، قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ
وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
KHUTBAH KEDUA
الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ
عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ
تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ
وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ
فَيَا اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا االلهَ تَعَالىَ وَذَرُوا
الْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَ وَمَا بَطَنْ، وَحَافِظُوْا عَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ
الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ.
Jamaah Jumat yang berbahagia…
Ketika jasad tak mungkin membersamai derita saudara-saudara
kita di Palestina, ketika tangan tak mungkin mengangkat senjata menyertai
perjuangan para pejuang di Bumi al-Quds, ketika kedua kaki tak mungkin berlari
di antara deru peluru dan asap yang berkepul mengangkat jasad-jasad yang
terkulai di Bumi al-Aqsha, maka bukan berarti tidak ada yang dapat kita lakukan
untuk mereka di Bumi Palestina.
Hari ini, jika kita memiliki sedikit harta berlebih, maka
mengapa tak menyisihkan sebagiannya untuk mereka yang kekurangan makanan,
minuman dan obat-obatan di sana?
Jika itupun kita tidak mampu, maka sekurang-kurangnya
janganlah lemah untuk sekedar memanjatkan doa-doa terbaik kita untuk
mereka.
Karena itu, kami menghimbau kepada para ustadz, muballigh
dan para imam mesjid: untuk memanjatkan doa qunut nazilah untuk saudara-saudara
kita di sana.
Mari kita panjatkan doa ini pada setiap shalat kita yang 5
kali sehari itu, karena kita semua meyakini bahwa doa adalah senjata terbaik
orang-orang beriman.
اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ
يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ
عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ . وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،فِي
العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ،
وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،يَا
سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ المُسْلِمِيْنَ وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ
وَ المُشْرِكِينَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَكَ أَعدَاءَ الدِّيْنَ يَا عَزِيزٌ يَا
قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ
اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا المُستَضْعَفِيْنَ فِي
غَزَّة، اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُجَاهِدِيْنَ فِي فِلِسْطِيْنَ
اَللَّهُمَّ أَيِّدْهُمْ بِتَأْيِيْدِكَ، وَاحْفَظْهُمْ بِحِفْظِكَ، يَا
قَوِيُّ يَا عَزِيزٌ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا
وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا
وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
رَبَّنَا تَقَبَّل مِنَّا وَقِيَامَنَا وَسَائِرَ أَعمَالِنَا
وَتُبْ عَلَيْنَا إنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا
بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا
إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ
حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ
وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Comments
Post a Comment