MERAIH
KEBERUNTUNGAN BERDASAR AL-QUR’AN
Semua orang dalam hidupnya pasti menginginkan keberuntungan.
Kalau ditanya siapa orang yang beruntung itu? Tiap orang akan menjawab berbeda-beda, tergantung bagaimana mengartikan kata beruntung itu. Ada yang bilang orang beruntung ialah orang yang memiliki harta banyak, rumah mewah, punya anak yang sukses sekolahnya. Yang lain bilang orang beruntung itu jika dapat undian dan kaya mendadak. Dan lainnya.
Masih banyak yang beranggapan bahwa
keberuntungan berarti kaya harta dan anak-anaknya sukses.
Tapi dalam Al-Qur'an Surat Al-Kahfi ayat 46 Allah tegaskan, "Al maalu wal banuuna ziinatul hayatiddun-ya, wal baaqiyaatush-sholihaatu khoirun 'inda robbika stawabaw-wa khoirun amala."
"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amal kebajikan yang terus-menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan."
Di dalam Al-Quran lebih dari 20 ayat yang menyebut kata
'beruntung' di kalimat terakhirnya. “Tuflihun.. muflihun... Lahum
muflihun…. La’allakum tuflihun…”
Al-Qur'an adalah kalam Allah Swt, artinya ini
janji Allah Swt memberi keberuntungan kepada kita.
Dari banyak kalam Al-Qur'an untuk meraih
keberuntungan hidup, diantaranya bisa kita sebutkan berikut ini :
Pertama, melaksanakan amal ma'ruf nahi munkar, dengan mengikuti Al-Qur'an dan sunah Rasulullah.
Firman Allah dalam QS. Ali Imran ayat 104,:
"Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh berbuat yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."
Kedua, melakukan salat dan membayar zakat. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS. Lukman ayat 4-5:
"Yaitu orang-orang yang melaksanakan
shalat, menunaikan zakat dan mereka meyakini adanya akhirat. Merekalah
orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah
orang-orang yang beruntung."
Ketiga, menjauhi segala hal yang berkaitan dengan riba. Sebagaimana
firman Allah dalam QS. Ali Imran ayat 3, yakni: “Wahai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda, dan bertakwalah
kepada Allah agar kamu beruntung."
Keempat, berjihad di jalan Allah. Dalam hal ini, jihad yang dimaksud
adalah melawan hawa nafsu diri kita, bahkan menahan dari segala godaan setan,
baik menolak segala bentuk syubhat maupun syahwat sebagai ajakan dari setan itu.
Selain itu, belajar juga disebut jihad bahkan bekerja pun untuk menghidupi
anak-istri itu juga disebut jihad. Jadi, jihad di sini bukan makna perang, akan
tetapi melawan hawa nafsu diri kita sendiri. Dan itu disebut sebagai jihad
akbar (besar).
Firman Allah dalam QS. At- Taubah ayat 88,
yakni: “Tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, mereka
berjihad dengan harta dan jiwa. Mereka itu memperoleh kebaikan. Mereka itulah
orang-orang yang beruntung".
Kelima, sami'na wa atha'na. Maksudnya adalah mendengarkan segala
perintah Allah dan juga mentaati segala perintah serta larangan-Nya.
Sebagaimana firman Allah dalam QS. An-Nur ayat 51, yakni: “Hanya ucapan
orang-orang mukmin, yang apabila mereka diajak kepada Allah dan Rasul-nya agar
Rasul memutuskan (perkara) di antara mereka, mereka berkata, “kami mendengar
dan kami taat.” Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung".
Beberapa ayat lain yang berkaitan dengan keberuntungan adalah :
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang
beriman, yaitu orang-orang yang khusyuk dalam sembahyangnya, dan orang-orang
yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan
orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya.”
(QS. Al-Mu’minuun: 1-5).
“Hai
orang-orang yang beriman, sesungguhnya meminum khamar, berjudi, berkorban untuk
berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan setan. Maka
jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS.
Al-Maidah: 90).
“Apabila
telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS.
Al-Jumuah: 10).
Ayat-ayat di
atas menjelaskan bahwa pentingnya ibadah shalat dan keharusan untuk bekerja
menggali rezeki yang Allah tebarkan di muka bumi yang luas ini. Dan juga kita
diianjurkan untuk banyak berdoa, selalu mengingat Allah SWT agar kita termasuk
orang-orang yang beruntung.
Dari banyak
penjelasan yang Allah SWT sampaikan dalam Alquran di atas, jelaslah bahwa orang
yang beruntung adalah yang bisa berubah ke arah yang lebih baik. Dari yang
tadinya belum beribadah, menjadi suka beribadah, dari yang semula berbuat
maksiat berubah menjadi taat. Dari yang tadinya jauh dari Allah menjadi orang
yang selalu merasa diperhatikan Allah.
Intinya,
orang yang beruntung ialah orang yang selalu berusaha untuk selalu dekat dengan
Allah SWT, dan Allah pun ridha padanya. Orang-orang yang mau dan patuh mengikuti semua
petunjuk-petunjuk yang Allah berikan, maka dipastikan hidupnya akan jauh dari
rasa takut dan tiada mereka bersedih hati.
Itulah beberapa petunjuk Al-Qur'an yang menjamin hadirnya keberuntungan dalam hidup. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang beruntung yang mampu menjalankan ayat-ayat tersebut.
Semoga bermanfaat.
Wallahu a'lam
Comments
Post a Comment