Salim Zaki Aflah |
Namanya Salim Zaki Aflah. Siswa kelas 6 SD Birrul Walidain
Muhammadiyah Sragen ini,
Sabtu (4/6/2016) yang lalu tampil
memukau ratusan hadirin yang memadati gedung IPHI Sragen. Zaki unjuk kebolehan
sebagai Dalang Cilik yang memainkan wayang kulit dengan lakon ‘Raden Kacanegara’.
Celetukan lucu dan kemampuannya memainkan tokoh wayang terutama ‘sabetan’ pada adegan ‘perang tanding’ mengundang decak kagum dan tepuk
tangan para tamu. Zaki, pagi itu menjadi salah satu bintang di acara resepsi
akhir tahun – Akhirussanah ke-7 SD Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen.
Ayah Zaki, Octavianto yang duduk di belakang sang Dalang Cilik, dan
ibunya, Hartati yang berada di deretan para tamu, tak
henti menyimak penampilan anak keduanya itu. Dalam
durasi sekitar satu jam, Zaki mampu menyuguhkan hiburan segar pada acara yang menjadi kebanggaan salah satu SD
favorit di Sragen
tersebut.
Layar (kelir / geber)
kecil berukuran sekitar 2 x 2 meter
bediri di sudut
panggung. Di kanan kirinya berjajar
beberapa tokoh wayang sehingga terlihat serasi. Layaknya pagelaran di malam hari, di
atas kelir tergantung lampu ‘blencong’, yang sorot sinarnya menyebar ke seluruh layar.
Sementara itu, gamelan pengiring yang ditabuh para “niyaga”
dan terdengar “ngungkung” memenuhi gedung tersebut ternyata hanya
terdiri dari empat perangkat/komponen, yakni Gong, demung, saron dan kendang.
Sang pembimbing,
seorang dalang di Sragen, Ki Jumadi dan Ki Tholing Hadi Wiyono berada tak jauh
dari Zaki memainkan wayang. Ki Jumadi adalah
pelatih seni pedalangan cukup terkenal di Sragen. Sedangkan Ki
Tholing Hadi Wiyono, selama ini menjadi ‘pengimping’ – asisten yang berada di belakang Sang Dalang ‘Setan’
Ki Manteb Sudarsono saat pagelaran Wayang kulit berlangsung.
Perihal Lakon ‘Raden Kacanegara’ yang dimainkannya, Zaki menyatakan, lakon itu mengandung
pesan tentang kejujuran dan keberanian.
“Pesannya
tentang ksatria yang jujur, adil, berani dalam kebenaran dan cakap seperti tokoh Kacanegara, nama lain dari Gatotkaca,” kata Zaki.
Zaki yang lahir tanggal 1 Juni 2004 ini sudah puluhan kali tampil menghibur khalayak sebagai
dalang cilik dalam berbagai acara. Diantaranya pada Festival Dalang Cilik di
kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan
“Temu 100 Dalang” di Taman Budaya Jawa Tengah
di kota Surakarta. Belum lama ini juga
tampil di acara nyadran di Ceper
Klaten.
Ayah Zaki, Oktavianto, selalu mendampingi dengan sabar setiap
kali anaknya tampil.
“Anak itu punya bakat dan minat yang besar dibidang seni
pedalangan. Jadi kami harus memberi semangat dan mendukungnya,” ujar
Okrtavianto, yang sehari-hari menjabat sebagai Kepala Bidang Anggaran Dinas
Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sragen
ini.
Gadis Waranggono
Keberhasilan pakeliran padat wayang kulit oleh dalang Ki
Zaki, tak lepas dari dukungan seorang gadis cantik yang bertindak sebagai Waranggono, pengiring lagu/gendhing selama pagelaran.
Bakat Indah yang terlihat sejak kecil direspon oleh sang ayah,
Joko Santoso seorang PNS
di Kelurahan Sragen Tengah. Sang ibu,
Umi Lestari pun mendukungnya.
Orang tuanya lantas mengikutkan Indah dalam program seni di
Sanggar Kusuma Sukowati asuhan Ki Sugino di Auditorium
RSPD (LPPL Radio Buana
Asri Sragen).
“Sejak SD saya sudah senang dengan gendhing-gendhing
Jawa, terutama gaya Sragenan,” cerita
Indah bangga.
Sementara itu, selain pagelaran wayang kulit, acara Akhirussanah ke-7 SD Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen juga diisi hiburan karawitan,
tari Saman dan teater anak. Sedangkan acara inti adalah prosesi wisuda siswa kelas
6 yang akan lulus tahun ini. (Suparto
– Radio Buana Asri Sragen
Tari 'Saman' persembahan siswa SD Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen |
Wawww... Anak2 muda berbakat... Saluttt...
ReplyDeleteLuar biasa ya..
DeleteDalange ganteng banget....andai di bogor ada sekolah seni
ReplyDeleteLha perlu didatangkan pelatih seni dari Sragen gimana?
DeleteLuar biasa.
ReplyDeleteMerinding saya membacanya. Bangga bercampur haru.
Zaki memberi harapan bhw satu generasi pelestari warisan adiluhung ini tidak terputus.
Sragen dan Solo memang menjadi tumpuan sbg pencetak dalang masa depan.
Salut ... dan entah kata2 apalagi bwt dia.
Keren !
Saya juga bangga mas Heru. Semoga harapan mas Heru menjadi harapan kita semua.
DeleteKaren kcl2 bakatnya mantap
ReplyDeleteSemoga menginspirasi anak2 yg lain...
Delete