Skip to main content

Teladan Nabi Muhammad Saw Yang Menginspirasi

 

Nabi Muhammad SAW merupakan Nabi dan Rasul terakhir yang diutus oleh Allah SWT sekaligus menjadi suri tauladan bagi umatnya. Seluruh ucapan, perbuatan, dan sikap beliau menjadi sumber ajaran Islam yang dapat menuntun umat Muslim ke dalam kebaikan.

Nabi Muhammad SAW telah menjadi sebuah panutan (uswatun hasanah) sebagai manusia paripurna dalam segala hal. Baik itu dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, dan hubungan dengan umat selain agama Islam.

Keteladanan Nabi Muhammad dalam seluruh aspek kehidupan dijelaskan Allah SWT pada surat Al-Ahzab ayat 21,

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ

"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah." (QS. Al Ahzab: 21)

Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk dapat meneladani sifat-sifat Nabi Muhammad SAW dan mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dikutip melalui buku Ensiklopedia Sahabat karya Ibnu Al Jauzi, berikut ini keteladanan Nabi Muhammad yang dapat dijadikan contoh bagi umat Muslim:

1. Rendah hati

Rendah hati merupakan akhlak yang sangat penting dimiliki setiap insan, sebab sifat ini akan melahirkan berbagai sikap mulia dan menentramkan kehidupan masyarakat. Seperti dicontohkan Nabi Muhammad, yang selalu rendah hati kepada siapapun, bahkan tidak pernah menyombongkan kemuliaan dan keistimewaannya.

Dijelaskan dalam hadits. Dari Umar ra, ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Janganlah kalian menyanjungku (secara berlebihan) sebagaimana orang-orang Nasrani telah menyanjung-nyanjung Isa Ibnu Maryam secara berlebihan, karena sesungguhnya aku hanya seorang hamba. Oleh karena itu, sebutlah (diriku) sebagai hamba Allah dan Rasul-Nya’.” (HR. Bukhari)

2. Akhlak yang mulia

Rasulullah SAW terkenal memiliki akhlak yang paling mulia, yang dapat dijadikan sebagai teladan bagi umatnya. Di antara akhlak mulia beliau yaitu selalu berprasangka baik, tidak pernah berbuat keji, berlaku kasar, dan tidak pernah berteriak.

Selain itu, Rasulullah SAW juga tidak pernah membalas perbuatan buruk yang menimpanya kepada seseorang. Bahkan beliau mendoakan orang yang berbuat jahat padanya dengan hal-hal yang baik.

Sebagaimana telah dijelaskan dalam sebuah hadits Imam Ahmad, dari Abu Abdila Al Jadali, dia berkata, “Aku berkata kepada Aisyah, ‘Bagaimanakah akhlak Rasulullah SAW kepada keluarganya?’ Aisyah menjawab, ‘Beliau adalah orang yang paling terpuji akhlaknya. Rasulullah sama sekali tidak pernah berbuat keji, berlaku kasar, dan tidak pernah berteriak-teriak di tengah pasar. Beliau tidak akan membalas keburukan dengan keburukan yang serupa. Namun beliau akan memberikan ampunan dan maaf atas keburukan yang ditujukan kepada dirinya secara pribadi.” (HR. Imam Ahmad)

3. Kasih Sayang terhadap sesama

Rasa kasih sayang Nabi Muhammad dapat dilihat dari sifat-sifatnya yang sangat mulia. Beliau dikenal lemah lembut kepada para sahabatnya, memaafkan mereka, dan memohonkan ampunan kepada Allah SWT atas dosa-dosa dan kesalahan mereka.

Selain itu, Nabi juga sangat akrab dengan anak-anak. Dikisahkan saat Nabi muhammad sedang menunaikan ibadah sholat, beliau mendengar tangisan seorang anak kecil dan mengkhawatirkan anak tersebut. Nabi lantas mempercepat sholatnya karena beliau tahu kalau ibunya pasti sangat risau dengan tangisan anaknya.

Dari Anas bin Malik, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya aku tengah menunaikan ibadah shalat dan berniat untuk melakukannya dalam waktu yang cukup lama. Namun aku mendengar ada tangisan anak kecil sehingga aku pun mempercepat shalatku. Sebab aku tahu kalau ibunya pasti sangat risau dengan tangisan anaknya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Lapang Dada

Sifat Rasulullah selanjutnya yang hendaknya dimiliki oleh setiap Muslim adalah selalu berlapang dada. Sifat ini akan menjadikan seseorang mampu melaksanakan ketaatan kepada Allah SWT dengan semaksimal mungkin. Misalnya sabar dalam menghadapi ujian atau peristiwa yang kurang menyenangkan dan dapat menerimanya dengan ikhlas.

Sebagaimana telah dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Dalam hadits Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik, ia berkata, “Aku pernah berjalan bersama-sama Rasulullah SAW, beliau mengenakan surban dari yang bagian ujungnya tebal. Lalu beliau dibuntuti seseorang dari dusun yang kemudian berhasil menyusulnya.

Orang dusun itu menarik surban beliau dengan sangat keras, sehingga aku melihat bekas terikan di bagian samping leher Rasulullah karena begitu kuat tarikan tersebut. Kemudian orang dusun itu berkata, ‘Wahai Muhammad, berilah aku harta Allah yang ada padamu’ Rasulullah SAW menoleh kemudian tertawa. Beliau memerintahkan agar orang itu diberi harta.” (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Kedermawanan

Nabi Muhammad dikenal dengan kebesaran jiwa dan kedermawanannya. Bahkan harta apapun yang dimilikinya senantiasa beliau perjuangkan di jalan Allah tanpa pamrih maupun riya. Kisah kedermawanannya banyak diceritakan dalam hadits, diantaranya:

“Rasulullah pernah didatangi oleh seorang laki-laki yang meminta sesuatu kepada beliau. Maka Rasulullah memerintahkan agar orang itu diberi kambing yang sangat banyak, yang jumlahnya sebanyak jarak antara dua gunung. Akhirnya orang itu kembali kepada kaumnya sembari berkata, ‘Wahai sekalian kaumku, masuklah kalian ke dalam agama Islam, karena sesungguhnya Muhammad akan memberikan sebuah pemberian yang tidak khawatir lagi akan jatuh miskin’.” (HR. Muslim)

(IMR) https://kumparan.com/berita-hari-ini/5-keteladanan-nabi-muhammad-saw-yang-menjadi-sumber-ajaran-islam-1xscvULb2px/full

Teladan yang Menginspirasi!

Hari kelahiran Nabi Muhammad SAW menjadi salah satu hari besar yang dinantikan oleh umat Islam, termasuk di Indonesia. Sudah menjadi semacam tradisi di Indonesia untuk merayakan maulid Nabi Muhammad SAW dengan berbagai cara, mulai dari menggelar pengajian bersama hingga tablig akbar.

Kelahiran Nabi Muhammad SAW menjadi salah satu peristiwa besar dalam sejarah agama Islam. Nabi Muhammad SAW lahir sebagai nabi terakhir yang membawa amanat dan penerang bagi umat Islam pada masa jahiliyah dulu. Beliau pun tumbuh menjadi manusia dengan akhlak luar biasa yang kini menjadi panutan bagi umat Islam di seluruh dunia.

1. Baik Hati dan Lemah Lembut

Nabi Muhammad SAW dikenal akan kebaikan hatinya. Disamping sifatnya yang lemah lembut, baik dari segi perbuatan maupun perkataan, juga dikenal karena keluasan hati beliau dalam memaafkan. Beliau tak pernah membalas orang-orang yang berbuat jahat dengan kejahatan. Justru Beliau memaafkan mereka yang berlaku jahat terhadapnya.

Salah satu hadis menjelaskan. Dari Abu Abdillah al-Jadali RA dia berkata, "Saya berkata kepada Aisyah, 'Bagaimana sikap Nabi terhadap keluarganya?' Aisyah menjawab, "Dia adalah orang yang paling terpuji. Rasulullah tidak pernah bersikap dengan buruk, kasar atau berteriak di tengah pasar. Dia tidak akan membalas kejahatan dengan kejahatan. Tapi dia memaafkan dan memaafkan hal-hal buruk yang ditujukan kepadanya secara pribadi." (HR Imam Ahmad).

2. Sabar Meski Dicaci

Tahun 627 Masehi di kota Madinah, hidup seorang pengemis yang hidup dalam keterbatasan melihat. Pengemis tuna netra itu selalu mendengar langkah kaki orang-orang dengan harapan besar bahwa akan ada seseorang yang datang dan menyuapinya makanan. Kala itu, Nabi Muhammad SAW merupakan satu-satunya orang yang menghampiri pengemis itu. Nabi Muhammad SAW dengan telaten menyuapinya makanan. Bahkan, sebelum menyuapi pengemis itu, Nabi Muhammad SAW akan menghaluskan makanannya terlebih dahulu agar sang pengemis mudah menelan makanannya.

Tetapi, pengemis tersebut terkenal karena kegigihannya mengajak orang lain untuk membenci Nabi Muhammad SAW. Tanpa pengemis itu tahu, setiap kali Nabi Muhammad SAW menyuapinya makanan, ia menyumpah serapahi sosok Nabi Muhammad SAW. Namun Beliau tetap bersabar dan selalu datang untuk menyuapi pengemis tuna netra tersebut.

3. Dermawan

Sifat dermawan melekat erat pada kepribadian Nabi Muhammad SAW yang dikenal dengan baik oleh umat Islam. Nabi Muhammad SAW tak pernah segan memberikan sesuatu yang diminta oleh orang lain. Bila beliau mampu memberikan sesuatu maka beliau tak segan menyanggupi permintaan dari orang-orang di sekitarnya.

Dijelaskan dalam hadis. Dari Anas bin Malik RA dia berkata, "Seorang pria mendatangi Nabi SAW dan meminta kambing yang jumlahnya sama dengan jarak antara dua gunung, maka beliau memberikan apa yang dia minta. Si pria lantas pulang ke kaumnya dan berkata, "Wahai umatku, masuklah ke agama Islam, karena Muhammad akan memberimu hadiah yang tidak akan kamu inginkan lagi khawatir jatuh miskin." (HR Muslim).

4. Toleran

Nabi Muhammad SAW tak hanya dikenal karena kesabaran yang dimiliki namun juga toleransi terhadap sesama. Nabi Muhammad SAW tak pernah marah akan hal-hal kecil yang menyinggungnya, seperti dikisahkan dalam hadis.

Dari Anas bin Malik RA, dia berkata, "Saya pernah berjalan dengan Rasulullah yang pada waktu itu mengenakan sorban dari daerah Najran yang tebal bahannya. Kemudian seseorang dari desa mengikutinya, penduduk badui itu menarik sorbannya begitu keras hingga aku melihat bekas luka di sisi leher Nabi karena gaya tarik-menarik. Kemudian badui itu berkata, "Wahai Muhammad, berilah aku kekayaan Allah yang kamu miliki!" Rasulullah SAW menoleh dan tertawa. Dia memerintahkan untuk memberikan kepada badui hadiah." (HR Bukhari dan Muslim).

5. Rendah Hati

Nabi Muhammad SAW memiliki sifat yang patut ditiru, salah satunya ada kerendahan hati. Meskipun harus melalui perjalanan yang berat hingga Nabi Muhammad SAW dapat dipercayai menjadi seorang pemimpin bahkan panglima perang, tak pernah sekalipun beliau menyombongkan diri.

Tak hanya itu, sosok Nabi Muhammad SAW sebagai seorang suami juga menunjukkan kerendahan hati yang beliau miliki. Nabi Muhammad SAW tak segan membantu mengerjakan pekerjaan rumah demi meringankan tugas sang istri Aisyah.

Memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW, 12 Rabi’ul Awwal, kita bisa merefleksikan kembali dan membenahi diri dengan mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW dalam bertindak maupun bertutur kata. https://www.berbuatbaik.id/berbagi-kabar/130/5-teladan-nabi-muhammad-saw-yang-menginspirasi

Comments

Popular posts from this blog

TANGGAP WACANA ATUR PAMBAGYA HARJA

Pada rangkaian acara resepsi pernikahan, keluarga yang mempunyai hajat (punya kerja), berkewajiban menyampaikan sambutan (tanggap wacana) selamat datang kepada seluruh hadirin. Dalam tatacara resepsi adat Jawa disebut Atur Pambagya Harja, atau atur pambagya wilujeng. Dalam sambutan ini, orang yang punya kerja akan mewakilkan kepada orang tertentu yang ditunjuk, biasanya ketua RT/RW, atau orang yang dituakan di lingkungannya. Nah, ketika menjadi ketua RT, saya pernah mendapat tugas untuk menyampaikan pidato (tanggap wacana) tersebut. ****** Berikut contoh / tuladha atur pambagya harja yang pernah saya sampaikan…. Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -        Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -        Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken raos syukur dumateng ngarsanipun Allah SWT, Gusti Ingkang Mah

CONTOH ATUR PANAMPI PASRAH TEMANTEN SARIMBIT ACARA NGUNDUH MANTU

Bp-Ibu Bambang Sutopo  Assalamu'alaikum wrwb. 1.      Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.. 2.      Panjenenganipun Bapa Suwardi minangka sulih sarira saking Bapa Gito Suwarno-Ibu Tuginem, ingkang tuhu kinurmatan. 3.      Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang bagya mulya. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Allah SWT - Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bp. Bambang Sutopo, S.Pd,  sekalian Ibu Jari, keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah saking kulawarga Bapa Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem. Ingkang sepisan , kula minangkani punapa ingkang dados kersanipun Bapa Bambang Sutopo sekalian dalasan sedaya kulawarga, ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bp Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem-sapendherek,  ingkang pidalem w onten ing   Dukuh Jenggrik,  Desa Purwosuman,  Kec. Sidoharjo, Kab Sragen. Kaping kalih , menggah salam taklim 

ATUR PASRAH BOYONG TEMANTEN KEKALIH

Salah satu rangkaian adat Jawa setelah melangsungkan resepsi pernikahan adalah, keluarga temanten perempuan memboyong kedua mempelai kepada keluarga orangtua mempelai laki-laki (besan).  Sebelum masuk rumah keluarga besan, diadakan acara “Atur Pasrah” dari keluarga mempelai perempuan, dan “Atur Panampi” dari keluarga besan. Berikut adalah tuladha (contoh) sederhana “Atur Pasrah” yang saya susun dan laksanakan. *** Assalamu ‘alaikum Wr.Wb. Bismillahirrahmanirrahim. Al-hamdu lillahi rabbil ‘alamin. * Para sesepuh pinisepuh ingkang dahat kinabekten ** Panjenenganipun Bp.Waluyo dalasan Ibu Sumarni ingkang kinurmatan *** P ara rawuh kakung putri ingkang bagya mulya . Kanti  ngunjukaken raos syukur dumateng Allah SWT, Gusti Ingkang Moho Agung. Sowan kula mriki dipun saroyo dening panjenenganipun Bapa Haji Supriyadi, S.Pd dalasan Ibu Hajah Lasmi ingkang pidalem wonten Plumbungan Indah RT.27/RW.08 Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, kepareng matur

Pidato Kocak Dai Gokil

Humor sebagai salah satu bumbu komunikasi dalam berpidato hingga kini masih diakui kehebatannya. Ketrampilan   menyelipkan humor-humor segar dalam berpidato atau ceramah,   menjadi daya pikat tersendiri bagi audien atau pendengarnya sehingga membuat mereka betah mengikuti acara sampai selesai. Buku saku berjudul “Pidato-pidato Kocak ala Pesantren” karya Ustad Nadzirin (Mbah Rien) ini mungkin bisa menjadi referensi bagi pembaca yang ingin menciptakan suasana segar dalam berpidato. Buku setebal   88 halaman yang diterbitkan oleh Mitra Gayatri Kediri (tanpa tahun) ini berisi contoh-contoh pidato penuh humor. Membaca buku yang menyajikan enam contoh pidato yang oleh penulisnya dimaksudkan untuk bekal dakwah   para dai gokil dan humoris ini saya ngakak abis .  Pengin tahu cuplikannya? Silahkan simak berikut ini. “Saudara dan saudari.  Baik eyang putra maupun eyang putri…Semua tanpa kecuali yang saya cintai… Meski kalian semua tidak merasa saya cintai…” “…..Allah tela

Atur Wangsulan Lamaran Calon Temanten

Meski tugas juru bicara untuk menyampaikan lamaran (pinangan) seperti yang saya tulis kemarin berlangsung 'glagepan' dan 'gobyoss', namun oleh beberapa teman,  saya dianggap 'sukses'.  "Bagus Pak. Sederhana dan 'cekak aos' apa yang menjadi inti," kata teman.  Tapi bagi saya pribadi, respon teman itu mungkin bisa diartikan lain. Sekedar untuk menyenangkan saya atau 'nyindir'. Namun tetap saya ucapkan terima kasih, karena memberi saya kesempatan untuk belajar dari pengalaman.  Betul. Beberapa hari setelah kejadian itu, saya diminta lagi untuk menjadi 'juru bicara' sebagai pihak yang harus menyampaikan jawaban/tanggapan atas lamaran di keluarga lain. Saya pun tak bisa mengelak. Karena waktunya sangat mendadak maka konsep saya tulis tangan dengan banyak coretan.  Seperti diketahui, setelah adanya lamaran dari keluarga pihak lelaki, biasannya diikuti dengan kunjungan balasan untuk  menyampaikan jawaban atau balasan.

ATUR PASRAH CALON TEMANTEN KAKUNG BADE IJAB ( Kanthi Prasaja ) )

Setelah dua kali mendapat mandat menjadi ‘talanging basa’ atau juru bicara untuk menyampaikan dan menerima ‘lamaran’ atau pinangan, dikesempatan lain ternyata saya ‘dipaksa’ lagi menjalani tugas untuk urusan adat Jawa. Kali ini, saya diminta salah satu keluarga untuk menjadi juru bicara ‘atur pasrah calon temanten kakung’ - pasrah calon mempelai pria, kepada calon besan menjelang acara ijab qabul. Permintaan tersebut saya jalani, meski, sekali lagi, dengan cara yang amat sederhana dan apa adanya. Pengetahuan dan pengalaman yang sangat minim tidak menghalangi saya untuk melaksanakan tugas tersebut sebagai bagian dari pengabdian di tengah masyarakat. ****** Berikut contoh atau tuladha apa yang saya sampaikan tersebut. Assalamu 'alaikum wr.wb. ·           *** Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.      *** Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. ·          *** Panjenenganipun Bapak Susilo ingkang hamikili Bapak Sukimin sek

Tanggap Wacana Basa Jawi dan Contoh Lamaran

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi yang berpengaruh pada perubahan perilaku masyarakat, ternyata masih banyak orang tetap memegang teguh   dan ‘nguri-nguri’ (melestarikan) warisan ‘Budaya Jawa’. Salah satu warisan tersebut adalah ‘Tanggap Wacana Basa Jawi’ atau pidato bahasa jawa dalam acara-acara adat maupun ‘pasamuan’ (pertemuan) keluarga dan warga kampung, terutama   di ‘tlatah’ (daerah) Jawa Tengah dan Jawa Timur. Atau di berbagai daerah di Indonesia yang terdapat komunitas atau kelompok masyarakat ‘Jawa’. Bagi sebagian orang, meski mereka hidup di lingkungan masyarakat berbudaya Jawa, tanggap wacana basa jawi (pidato bahasa jawa) sering dianggap momok karena sulit pengetrapannya. Ketidakmampuan mereka bisa karena sudah ngga peduli dengan bubaya jawa atau ngga mau belajar, sehingga keadaan sekarang ini ibarat ‘Wong Jowo Ilang Jawane’ – orang Jawa sudah kehilangan jatidirinya sebagai orang Jawa. Namun bagi orang yang kebetulan di- tua -kan di li

ATUR PAMBAGYA HARJA WILUJENG

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -       Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -       Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken raos syukur dumateng ngarsanipun Gusti Ingkang Maha Kawasa, awit saking peparing ni’mat saha berkahipun, panjenengan dalasan kula saget makempal manunggal, wonten papan punika kanthi wilujeng mboten wonten alangan satunggal punapa. Para Rawuh Kakung Sumawana Putri ingkang minulya. Kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bapa Ignasius Sarono, S.Pd dalasan Ibu Dra. Christiana Sri Wahyuni Kustiasih, M.Pd , ingkang pidalem ing Plumbungan Indah Sragen, wonten kalenggahan punika kepareng matur : Sepisan , bilih Bapa Ibu Iganasius Sarono ngaturaken syukur dumateng ngarsanipun Gusti Ingakang Maha Kawasa, awit   saking Berkahi-pun, saha donga pangestu panjenengan sedaya, sampun kal

ATUR PANAMPI PASRAH CALON TEMANTEN BADE IJAB

Assalamu'alaikum wrwb. -    Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten. -    Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. -    Panjenenganipun Bapak….                  ingkang hamikili Bapak Karjiyono, SE, MM – Ibu Rr. Erniani Djihad Sismiyati (alm) ingkang tuhu kinurmatan. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka sulih salira saking panjenenganipun Bp. Haji Mulyono Raharjo, S.Pd, MM   sekalian Ibu Sri Sayekti, Sm,Hk keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah calon temanten kakung. Ingkang sepisan , kula minangkani Bapak Mulyono Raharjo sekalian, dalasan sedaya kulawarga ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bapak Karjiyono, sapendherek, ingkang pidalem wonten ing   Jombor Lor, RT.01/18, Kel. Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Ngayogyakarta Hadiningrat. Kaping kalih , menggah salam taklim Bp. Karjiyono sekalian lumantar panjenengan s