Skip to main content

Mengatasi Stres Cara Islami

 

 

Setiap manusia di dalam kehidupan sehari-harinya tentu pernah mengalami kecewa, gagal atau kenyataan yang tidak sesuai harapan sebelumnya. Kondisi ini dapat mengarahkan kita ke situasi yang tidak nyaman, merasa sedih, cemas, ragu-ragu, atau bingung.

Kondisi tersebut jika tidak disikapi dengan baik akan memicu stres yang berkelanjutan. Menurut para ahli psikologi, stres merupakan reaksi adaptif individu terhadap situasi yang dipersepsikan sebagai ancaman, yang mana situasi tersebut sulit diatasi individu yang bersangkutan.

Islam mengenal stres sebagai bentuk cobaan yang diberikan Allah untuk menguatkan iman hamba-Nya. Dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 155 Allah SWT berfirman, yang artinya "dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, dan berikanlah harga gembira kepada orang-orang yang sabar".

Jika kamu sedang dalam situasi yang membuatmu tidak nyaman, jangan lekas tersulut emosi yang dapat memicu stres. Coba untuk lebih tenang agar lebih jerni saat berpikir dan mengambil keputusan.

Jangan sungkan mengikuti cara penyelesaian yang dianjurkan agamamu. Bila kamu seorang Muslim, ikuti apa yang diajarkan Islam kepadamu. Berikut 5 cara menghilangkan stres menurut Islam yang telah dirangkum merdeka.com melalui core.ac.uk dan dalamislam.com pada Kamis, (10/9/2020).

1. Shalat

ADVERTISEMENT

Cara menghilangkan stres menurut Islam yang pertama adalah melaksanakan shalat. Sebab, shalat merupakan media kita berkomunikasi kepada Allah SWT. Dengan menjaga shalat wajib serta mengerjakan shalat sunnah yang telah dianjurkan, dapat turut membantu menjaga ketentraman hati hingga mampu mengatasi segala permasalahan emosional yang kita rasakan.

Melalui shalat pula, kita bisa mendekatkan diri kepada Sang Pencipta yang mana tiada ada yang lebih baik selain menghadap kepada-Nya. Selain itu, shalat juga dapat membuat kita jadi lebih tenang dan damai.

Dengan shalat, lelah fisik, beban masalah, ketidakstabilan emosi dan berbagai permasalahan lainnya tidak akan mengganggu kita lagi. Dengan catatan, kita sebisa mungkin melaksanakan shalat dengan khusyu'.

Shalat merupakan obat untuk berbagai penyakit sekaligus penolong. Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya;“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q. S. Al Baqarah : 153).

2. Berdoa

Cara menghilangkan stres menurut Islam berikutnya adalah berdoa. Allah memang sudah pasti mengetahui apa yang kita inginkan sekalipun kita tidak mengucapkannya. Akan tetapi, dengan berdoa langsung kepada Allah sama artinya kita berbicara kepada-Nya, yang mana secara tidak langsung juga akan membuat perasaan jadi jauh lebih lega.

Anggap saja kita sedang curhat kepada Allah SWT tentang apa yang sedang kita hadapi yang membuat kita stres. Namun, bukan berarti dalam curhatan itu kita berkeluh-kesah, lantas menyalahkan Allah atas apa yang terjadi.

Kita berdoa, berkomunikasi, curhat kepada Allah; dengan harapan kita diberi kemudahan, kekuatan, dan ketabahan dalam menghadapi segala macam cobaan hidup yang Allah berikan. Dengan begitu, kita bisa lebih optimis dalam melaluinya.

3. Mendasari Niat dengan Ikhlas

Ikhlas merupakan hal paling mendasar dan paling penting dalam setiap amal ibadah maupun perbuatan yang kita lakukan. Ikhlas ibarat sebuah jembatan yang menghubungkan kita terhadap jalan keselamatan menuju akhirat.

Ikhlas juga menghadirkan ketenangan jiwa di dalam diri kita dan dapat menyelamatkan kita dari adzab Allah SWT. Jika semua perbuatan kita niatkan dengan ikhlas demi mengharap ridha Allah, Insya Allah apapun hasil yang diperoleh tidak akan membuat kita stres.

4. Berdzikir

Cara menghilangkan stres menurut Islam selanjutnya adalah berdzikir. Dzikir artinya mengingat Allah; tidak hanya dalam lisan tetapi juga untuk setiap perbuatan yang kita lakukan. Hadirkan Allah disetiap hela napas kita dengan berdzikir, dengan begitu kita akan menjadi tenang sebagaimana firman Allah SWT yang artinya;

“Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Q. S. Ar-Ra’d).Berdzikir yang diniatkan untuk Allah akan menjadi suatu ketentraman hati, telebih dzikir yang banyak mengandung kalimat-kalimat mengesakan Allah, seperti ayat kursi maupun dzikir lainnya.

5. Bersyukur dan Berserah Diri (Tawakal)

Salah satu kunci dalam menghadapi stres adalah selalu bersyukur dan menerima segala pemberian Allah SWT. Hal ini telah diajarkan di dalam Al-Qur'an surat Al-Fatihah ayat 2 dan Al-Baqarah ayat 156 yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan

"Inna lillahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Kedua ucapan di atas sangat familiar di lidah kita dan apabila kita pahami maknanya setiap kali mengucapkannya ketika menghadapi cobaan, maka niscaya akan muncul kekuatan psikologis yang besar untuk mampu menghadapi musibah itu. (mdk/nof)

Geser ke atasBerita Selanjutnya

 

 

 

 

 

Jika kamu sedang dalam situasi yang membuatmu tidak nyaman, jangan lekas tersulut emosi yang dapat memicu stres. Coba untuk lebih tenang agar lebih jerni saat berpikir dan mengambil keputusan.

Jangan sungkan mengikuti cara penyelesaian yang dianjurkan agamamu. Bila kamu seorang Muslim, ikuti apa yang diajarkan Islam kepadamu. Berikut 5 cara menghilangkan stres menurut Islam yang telah dirangkum merdeka.com melalui core.ac.uk dan dalamislam.com pada Kamis, (10/9/2020).

 

Setiap manusia di dalam kehidupan sehari-harinya tentu pernah mengalami kecewa, gagal atau kenyataan yang tidak sesuai harapan sebelumnya. Kondisi ini dapat mengarahkan kita ke situasi yang tidak nyaman, merasa sedih, cemas, ragu-ragu, atau bingung.

Kondisi tersebut jika tidak disikapi dengan baik akan memicu stres yang berkelanjutan. Menurut para ahli psikologi, stres merupakan reaksi adaptif individu terhadap situasi yang dipersepsikan sebagai ancaman, yang mana situasi tersebut sulit diatasi individu yang bersangkutan.

Islam mengenal stres sebagai be



Cara menghilangkan stres menurut Islam yang pertama adalah melaksanakan shalat. Sebab, shalat merupakan media kita berkomunikasi kepada Allah SWT. Dengan menjaga shalat wajib serta mengerjakan shalat sunnah yang telah dianjurkan, dapat turut membantu menjaga ketentraman hati hingga mampu mengatasi segala permasalahan emosional yang kita rasakan.

Baca Juga

Melalui shalat pula, kita bisa mendekatkan diri kepada Sang Pencipta yang mana tiada ada yang lebih baik selain menghadap kepada-Nya. Selain itu, shalat juga dapat membuat kita jadi lebih tenang dan damai.

Dengan shalat, lelah fisik, beban masalah, ketidakstabilan emosi dan berbagai permasalahan lainnya tidak akan mengganggu kita lagi. Dengan catatan, kita sebisa mungkin melaksanakan shalat dengan khusyu'.

Shalat merupakan obat untuk berbagai penyakit sekaligus penolong. Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya;“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q. S. Al Baqarah : 153).

2. Berdoa

Cara menghilangkan stres menurut Islam berikutnya adalah berdoa. Allah memang sudah pasti mengetahui apa yang kita inginkan sekalipun kita tidak mengucapkannya. Akan tetapi, dengan berdoa langsung kepada Allah sama artinya kita berbicara kepada-Nya, yang mana secara tidak langsung juga akan membuat perasaan jadi jauh lebih lega.

Anggap saja kita sedang curhat kepada Allah SWT tentang apa yang sedang kita hadapi yang membuat kita stres. Namun, bukan berarti dalam curhatan itu kita berkeluh-kesah, lantas menyalahkan Allah atas apa yang terjadi.

Kita berdoa, berkomunikasi, curhat kepada Allah; dengan harapan kita diberi kemudahan, kekuatan, dan ketabahan dalam menghadapi segala macam cobaan hidup yang Allah berikan. Dengan begitu, kita bisa lebih optimis dalam melaluinya.

3. Mendasari Niat dengan Ikhlas

Ikhlas merupakan hal paling mendasar dan paling penting dalam setiap amal ibadah maupun perbuatan yang kita lakukan. Ikhlas ibarat sebuah jembatan yang menghubungkan kita terhadap jalan keselamatan menuju akhirat.

Ikhlas juga menghadirkan ketenangan jiwa di dalam diri kita dan dapat menyelamatkan kita dari adzab Allah SWT. Jika semua perbuatan kita niatkan dengan ikhlas demi mengharap ridha Allah, Insya Allah apapun hasil yang diperoleh tidak akan membuat kita stres.

4. Berdzikir

Cara menghilangkan stres menurut Islam selanjutnya adalah berdzikir. Dzikir artinya mengingat Allah; tidak hanya dalam lisan tetapi juga untuk setiap perbuatan yang kita lakukan. Hadirkan Allah disetiap hela napas kita dengan berdzikir, dengan begitu kita akan menjadi tenang sebagaimana firman Allah SWT yang artinya;

“Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Q. S. Ar-Ra’d).Berdzikir yang diniatkan untuk Allah akan menjadi suatu ketentraman hati, telebih dzikir yang banyak mengandung kalimat-kalimat mengesakan Allah, seperti ayat kursi maupun dzikir lainnya.

5. Bersyukur dan Berserah Diri (Tawakal)

Salah satu kunci dalam menghadapi stres adalah selalu bersyukur dan menerima segala pemberian Allah SWT. Hal ini telah diajarkan di dalam Al-Qur'an surat Al-Fatihah ayat 2 dan Al-Baqarah ayat 156 yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan

"Inna lillahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Kedua ucapan di atas sangat familiar di lidah kita dan apabila kita pahami maknanya setiap kali mengucapkannya ketika menghadapi cobaan, maka niscaya akan muncul kekuatan psikologis yang besar untuk mampu menghadapi musibah itu. (mdk/nof)

 

 


Comments

Popular posts from this blog

TANGGAP WACANA ATUR PAMBAGYA HARJA

Pada rangkaian acara resepsi pernikahan, keluarga yang mempunyai hajat (punya kerja), berkewajiban menyampaikan sambutan (tanggap wacana) selamat datang kepada seluruh hadirin. Dalam tatacara resepsi adat Jawa disebut Atur Pambagya Harja, atau atur pambagya wilujeng. Dalam sambutan ini, orang yang punya kerja akan mewakilkan kepada orang tertentu yang ditunjuk, biasanya ketua RT/RW, atau orang yang dituakan di lingkungannya. Nah, ketika menjadi ketua RT, saya pernah mendapat tugas untuk menyampaikan pidato (tanggap wacana) tersebut. ****** Berikut contoh / tuladha atur pambagya harja yang pernah saya sampaikan…. Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -        Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -        Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken raos syukur dumateng ngarsanipun Allah SWT, Gusti Ingkang Mah

CONTOH ATUR PANAMPI PASRAH TEMANTEN SARIMBIT ACARA NGUNDUH MANTU

Bp-Ibu Bambang Sutopo  Assalamu'alaikum wrwb. 1.      Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.. 2.      Panjenenganipun Bapa Suwardi minangka sulih sarira saking Bapa Gito Suwarno-Ibu Tuginem, ingkang tuhu kinurmatan. 3.      Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang bagya mulya. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Allah SWT - Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bp. Bambang Sutopo, S.Pd,  sekalian Ibu Jari, keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah saking kulawarga Bapa Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem. Ingkang sepisan , kula minangkani punapa ingkang dados kersanipun Bapa Bambang Sutopo sekalian dalasan sedaya kulawarga, ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bp Gito Suwarno sekalian Ibu Tuginem-sapendherek,  ingkang pidalem w onten ing   Dukuh Jenggrik,  Desa Purwosuman,  Kec. Sidoharjo, Kab Sragen. Kaping kalih , menggah salam taklim 

ATUR PASRAH BOYONG TEMANTEN KEKALIH

Salah satu rangkaian adat Jawa setelah melangsungkan resepsi pernikahan adalah, keluarga temanten perempuan memboyong kedua mempelai kepada keluarga orangtua mempelai laki-laki (besan).  Sebelum masuk rumah keluarga besan, diadakan acara “Atur Pasrah” dari keluarga mempelai perempuan, dan “Atur Panampi” dari keluarga besan. Berikut adalah tuladha (contoh) sederhana “Atur Pasrah” yang saya susun dan laksanakan. *** Assalamu ‘alaikum Wr.Wb. Bismillahirrahmanirrahim. Al-hamdu lillahi rabbil ‘alamin. * Para sesepuh pinisepuh ingkang dahat kinabekten ** Panjenenganipun Bp.Waluyo dalasan Ibu Sumarni ingkang kinurmatan *** P ara rawuh kakung putri ingkang bagya mulya . Kanti  ngunjukaken raos syukur dumateng Allah SWT, Gusti Ingkang Moho Agung. Sowan kula mriki dipun saroyo dening panjenenganipun Bapa Haji Supriyadi, S.Pd dalasan Ibu Hajah Lasmi ingkang pidalem wonten Plumbungan Indah RT.27/RW.08 Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, kepareng matur

Pidato Kocak Dai Gokil

Humor sebagai salah satu bumbu komunikasi dalam berpidato hingga kini masih diakui kehebatannya. Ketrampilan   menyelipkan humor-humor segar dalam berpidato atau ceramah,   menjadi daya pikat tersendiri bagi audien atau pendengarnya sehingga membuat mereka betah mengikuti acara sampai selesai. Buku saku berjudul “Pidato-pidato Kocak ala Pesantren” karya Ustad Nadzirin (Mbah Rien) ini mungkin bisa menjadi referensi bagi pembaca yang ingin menciptakan suasana segar dalam berpidato. Buku setebal   88 halaman yang diterbitkan oleh Mitra Gayatri Kediri (tanpa tahun) ini berisi contoh-contoh pidato penuh humor. Membaca buku yang menyajikan enam contoh pidato yang oleh penulisnya dimaksudkan untuk bekal dakwah   para dai gokil dan humoris ini saya ngakak abis .  Pengin tahu cuplikannya? Silahkan simak berikut ini. “Saudara dan saudari.  Baik eyang putra maupun eyang putri…Semua tanpa kecuali yang saya cintai… Meski kalian semua tidak merasa saya cintai…” “…..Allah tela

Atur Wangsulan Lamaran Calon Temanten

Meski tugas juru bicara untuk menyampaikan lamaran (pinangan) seperti yang saya tulis kemarin berlangsung 'glagepan' dan 'gobyoss', namun oleh beberapa teman,  saya dianggap 'sukses'.  "Bagus Pak. Sederhana dan 'cekak aos' apa yang menjadi inti," kata teman.  Tapi bagi saya pribadi, respon teman itu mungkin bisa diartikan lain. Sekedar untuk menyenangkan saya atau 'nyindir'. Namun tetap saya ucapkan terima kasih, karena memberi saya kesempatan untuk belajar dari pengalaman.  Betul. Beberapa hari setelah kejadian itu, saya diminta lagi untuk menjadi 'juru bicara' sebagai pihak yang harus menyampaikan jawaban/tanggapan atas lamaran di keluarga lain. Saya pun tak bisa mengelak. Karena waktunya sangat mendadak maka konsep saya tulis tangan dengan banyak coretan.  Seperti diketahui, setelah adanya lamaran dari keluarga pihak lelaki, biasannya diikuti dengan kunjungan balasan untuk  menyampaikan jawaban atau balasan.

ATUR PASRAH CALON TEMANTEN KAKUNG BADE IJAB ( Kanthi Prasaja ) )

Setelah dua kali mendapat mandat menjadi ‘talanging basa’ atau juru bicara untuk menyampaikan dan menerima ‘lamaran’ atau pinangan, dikesempatan lain ternyata saya ‘dipaksa’ lagi menjalani tugas untuk urusan adat Jawa. Kali ini, saya diminta salah satu keluarga untuk menjadi juru bicara ‘atur pasrah calon temanten kakung’ - pasrah calon mempelai pria, kepada calon besan menjelang acara ijab qabul. Permintaan tersebut saya jalani, meski, sekali lagi, dengan cara yang amat sederhana dan apa adanya. Pengetahuan dan pengalaman yang sangat minim tidak menghalangi saya untuk melaksanakan tugas tersebut sebagai bagian dari pengabdian di tengah masyarakat. ****** Berikut contoh atau tuladha apa yang saya sampaikan tersebut. Assalamu 'alaikum wr.wb. ·           *** Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten.      *** Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. ·          *** Panjenenganipun Bapak Susilo ingkang hamikili Bapak Sukimin sek

Tanggap Wacana Basa Jawi dan Contoh Lamaran

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi yang berpengaruh pada perubahan perilaku masyarakat, ternyata masih banyak orang tetap memegang teguh   dan ‘nguri-nguri’ (melestarikan) warisan ‘Budaya Jawa’. Salah satu warisan tersebut adalah ‘Tanggap Wacana Basa Jawi’ atau pidato bahasa jawa dalam acara-acara adat maupun ‘pasamuan’ (pertemuan) keluarga dan warga kampung, terutama   di ‘tlatah’ (daerah) Jawa Tengah dan Jawa Timur. Atau di berbagai daerah di Indonesia yang terdapat komunitas atau kelompok masyarakat ‘Jawa’. Bagi sebagian orang, meski mereka hidup di lingkungan masyarakat berbudaya Jawa, tanggap wacana basa jawi (pidato bahasa jawa) sering dianggap momok karena sulit pengetrapannya. Ketidakmampuan mereka bisa karena sudah ngga peduli dengan bubaya jawa atau ngga mau belajar, sehingga keadaan sekarang ini ibarat ‘Wong Jowo Ilang Jawane’ – orang Jawa sudah kehilangan jatidirinya sebagai orang Jawa. Namun bagi orang yang kebetulan di- tua -kan di li

ATUR PAMBAGYA HARJA WILUJENG

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. -       Para Sesepuh Pinisepuh, ingkang satuhu kula bekteni -       Para Rawuh Kakung sumawana putri ingkang kinurmatan Sakderengipun kula matur menggah wigatosing sedya wonten kelenggahan punika, sumangga panjenengan sedaya kula derek-aken ngunjuk-aken raos syukur dumateng ngarsanipun Gusti Ingkang Maha Kawasa, awit saking peparing ni’mat saha berkahipun, panjenengan dalasan kula saget makempal manunggal, wonten papan punika kanthi wilujeng mboten wonten alangan satunggal punapa. Para Rawuh Kakung Sumawana Putri ingkang minulya. Kula minangka talanging basa saking panjenenganipun Bapa Ignasius Sarono, S.Pd dalasan Ibu Dra. Christiana Sri Wahyuni Kustiasih, M.Pd , ingkang pidalem ing Plumbungan Indah Sragen, wonten kalenggahan punika kepareng matur : Sepisan , bilih Bapa Ibu Iganasius Sarono ngaturaken syukur dumateng ngarsanipun Gusti Ingakang Maha Kawasa, awit   saking Berkahi-pun, saha donga pangestu panjenengan sedaya, sampun kal

ATUR PANAMPI PASRAH CALON TEMANTEN BADE IJAB

Assalamu'alaikum wrwb. -    Para Sesepuh-Pinisepuh ingkang dahat kinabekten. -    Para Rawuh kakung sumawana putri ingkang kinurmatan. -    Panjenenganipun Bapak….                  ingkang hamikili Bapak Karjiyono, SE, MM – Ibu Rr. Erniani Djihad Sismiyati (alm) ingkang tuhu kinurmatan. Kanthi ngonjukaken raos syukur dhumateng Gusti Ingkang Maha Agung, kula minangka sulih salira saking panjenenganipun Bp. Haji Mulyono Raharjo, S.Pd, MM   sekalian Ibu Sri Sayekti, Sm,Hk keparenga tumanggap atur menggah paring pangandikan pasrah calon temanten kakung. Ingkang sepisan , kula minangkani Bapak Mulyono Raharjo sekalian, dalasan sedaya kulawarga ngaturaken pambagya sugeng ing sarawuh panjenengan minangka Dhuta Saraya Pasrah saking Bapak Karjiyono, sapendherek, ingkang pidalem wonten ing   Jombor Lor, RT.01/18, Kel. Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Ngayogyakarta Hadiningrat. Kaping kalih , menggah salam taklim Bp. Karjiyono sekalian lumantar panjenengan s