Di kesempatan istimewa ini saya mengajak kepada diri sendiri
dan jamaah untuk
senantiasa mengingatkan, mengajak, dan berwasiat kepada jamaah untuk senantiasa
meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Takwa yang sesungguhnya yakni
melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya baik dalam
keadaan sepi maupun ramai, lahir dan juga batin.
Jamaah yang Berbahagia
Dalam Al-Qur’an, perintah untuk
bertakwa kepada Allah SWT sangat
banyak. Perintah ini juga sering dipadukan dengan berbagai perintah untuk terus memperkuat diri
dalam beribadah dan mendekatkan diri kepada-Nya dalam rangka menjalankan
perintah dan menjauhi larangan-Nya. Di antaranya dalam Surat Al-Hasyr ayat 18:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ
نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا
تَعْمَلُونَ
Artinya: ”Wahai
orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan
bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu
kerjakan.”
Ayat
ini mengingatkan kita untuk senantiasa bertakwa kepada Allah sekaligus terus
melakukan evaluasi, muhasabah atau introspeksi diri dengan melihat apa yang
telah kita perbuat di masa lalu dan mempersiapkan masa depan agar lebih baik
dari hari ini. Langkah ini bisa menjadi wujud syukur atas karunia yang telah
diberikan Allah kepada kita karena masih diberi kesempatan untuk hidup di dunia
ini sampai dengan penghujung tahun 2022 dan memasuki awal tahun 2023 ini. Mudah-mudahan dengan syukur
ini, nikmat Allah akan terus ditambahkan kepada kita berupa karunia
dipanjangkan umur kita oleh Allah sehingga kita akan bisa terus beribadah dan
berbuat baik dalam kehidupan di dunia.
Dalam ayat ini juga disebutkan
bahwa termasuk orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang selalu
memperhitungkan perbuatannya sendiri, apakah sesuai dengan ajaran agama atau tidak. Jika kita lebih banyak melanggar larangan Allah, maka hendaklah
kita berusaha menutupnya dengan amal-amal salih. Ayat ini memerintahkan manusia
agar selalu mawas diri, memperhitungkan segala yang telah dan akan diperbuatnya
sebelum Allah menghitungnya di akhirat nanti. Ayat ini pun ditutup dengan
sebuah peringatan untuk bertakwa kembali kepada Allah, karena Dia mengetahui
semua yang dikerjakan hamba-hamba-Nya, baik yang tampak maupun tersembunyi, yang lahir maupun batin, tidak ada sesuatu pun yang
luput dari pengetahuan-Nya.
Oleh karena itu, sebagai insan
yang bertakwa, mari kita senantiasa melihat masa lalu di tahun ini dan
mengalkulasi, apakah lebih banyak kebaikan yang telah dilakukan dibanding
dengan keburukan? Atau malah sebaliknya, banyak hal-hal yang buruk yang
dilakukan sehingga kebaikan kita tertutup oleh keburukan di tahun ini?
Introspeksi ini akan menjadi modal bagi kita untuk mempersiapkan masa depan
agar hal-hal yang buruk tidak terjadi lagi.
Nabi Muhammad SAW pun mengingatkan kepada kita agar terus melakukan
perubahan-perubahan menuju kebaikan sehingga menjadi orang-orang beruntung.
Jangan sampai kita menjadi orang yang merugi apalagi sampai menjadi golongan
orang celaka dengan tidak memperbaiki masa depan ke arah yang lebih baik:
مَنْ كَانَ يَوْمُهُ خَيْرًا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ رَابِحٌ .
وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ مِثْلَ أَمْسِهِ فَهُوَ مَغْبُوْنٌ . وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ
شَرًّا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ مَلْعُوْنٌ
Artinya: “Barang
siapa hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah tergolong orang yang
beruntung, Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin dialah tergolong
orang yang merugi dan Barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin
dialah tergolong orang yang celaka.” (HR Al Hakim).
Saatnya dalam perubahan tahun 2022 memasuki tahun 2023 ini kita juga mengamalkan pesan
Khalifah Umar bin Khatthab:
حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوْا
Artinya: “Hitung-hitunglah
dirimu sebelum kamu dihitung.”
Dalam hal ini, mengapa Sayyidina
Umar menilai bahwa evaluasi diri lebih dini akan menguntungkan kita pada
kehidupan kelak? Karena dengan mengevaluasi diri sendiri, kita akan mengenali
kekurangan-kekurangan yang diharapkan dapat diperbaiki sesegera mungkin.
Kondisi ini akan meminimalkan kesalahan sehinga tanggung jawab dalam kehidupan
di akhirat nanti menjadi lebih ringan.
Semoga kita senantiasa diberikan
rahmat oleh Allah SWT agar masa depan yang akan kita jalani di tahun ini bisa lebih baik dari tahun kemarin. Aamiin yaa rabbal ‘aalamiin.
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي
وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ َأَقُوْلُ قَوْلِي
هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Comments
Post a Comment