Sudah beberapa bulan, di salah satu grup WhatsApp (WA) saya, ada seorang teman (guru agama Islam) setiap hari mmembagikan materi kajian keislaman dalam kemasan ONE DAY ONE HADIST (ODOH). Karena isinya bagus (menurut saya), sebagian materi tersebut saya bagikan di Blog ini.
Senin, 23 Juli 2018 / 9 Dhulqo'dah 1439
Sifat Takut dan Harap
Ų¹Ł Ų§ŁŲ³ ŲØŁ Ł Ų§ŁŁ Ų±Ų¶Ł Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁ ŁŲ§Ł :
Ų£ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł ŲÆŁŲ®ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų“ŁŲ§ŲØŁŁ ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁ Ų§ŁŁŁ ŁŁŁŲŖŁ ŁŁŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŁŁŁŁ ŲŖŁŲ¬ŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŁŁ Ų£ŁŲ±ŁŲ¬ŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ„ŁŁŁŁŁ Ų£ŁŲ®ŁŲ§ŁŁ Ų°ŁŁŁŁŲØŁŁ ŁŁŁŁŲ§ŁŁ Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ§ ŁŁŲ¬ŁŲŖŁŁ ŁŲ¹ŁŲ§ŁŁ ŁŁŁ ŁŁŁŁŲØŁ Ų¹ŁŲØŁŲÆŁ ŁŁŁ Ł ŁŲ«ŁŁŁ ŁŁŲ°ŁŲ§ Ų§ŁŁŁ ŁŁŁŲ·ŁŁŁ Ų„ŁŁŁŁŲ§ Ų£ŁŲ¹ŁŲ·ŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŲ§ ŁŁŲ±ŁŲ¬ŁŁ ŁŁŲ¢Ł ŁŁŁŁŁ Ł ŁŁ ŁŁŲ§ ŁŁŲ®ŁŲ§ŁŁ
Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu berkata :
Nabi Shallallahuāalaihi wa Sallam datang kepada seorang pemuda yang hendak meninggal, maka beliau berkata: āBagaimana keadaanmu?ā Pemuda itu menjawab: āDemi Allah ya Rasulullah, sungguh saya sangat berharap kepada (rahmat) Allah dan saya sangat takut akan (siksa Allah) atas dosa-dosa saya.āMaka Rasulullah Shallallahuāalaihi wa Sallam berkata: āTidaklah dua perkara tersebut ada pada hati seorang hamba yang dalam kadaan seperti ini, kecuali Allah akan memberikan apa yang diharapkannya dan akan Allah amankan ia dari apa yang ditakutkannya.ā
Dikeluarkan oleh Imam Tirmidzi dan sanadnya hasan. Juga Imam Ibnu Majah dan Imam Abdullah bin Imam Ahmad dalam Zawaāid Az-Zuhd (halaman 34-35), juga Imam Ibnu Abid Dunya sebagaimana dalam At-Targhib (4/141) dan lihat juga dalam Al-Misykah-nya (1612).
Pelajaran yang terdapat di dalam hadist :
1ā Imam Ibnu Hajar al-āAsqalani rahimahullah berkata, āYang dimaksud dengan ar-rajaā (berharap) adalah bahwa jika seorang hamba melakukan kesalahan (dosa atau kurang dalam melaksanakan perintah Allah) maka hendaknya dia bersangka baik kepada-Nya dan berharap agar Dia menghgapuskan (mengampuni) dosanya, demikian pula ketika dia melakukan ketaatan (kepada-Nya) dia berharap agar Allah menerimanya.
2- Adapun orang yang bergelimang dalam kemaksiatan kemudian dia berharap Allah tidak menyiksanya (pada hari kiamat) tanpa ada rasa penyesalan(takut ) dan (kesadaran untuk) meninggalkan perbuatan maksiat (tanpa melakukan taubat yang benar kepada Allah), maka ini adalah orang yang tertipu (oleh setan)ā
3- Maka roja' dan khauf harus selalu ada pada seseorang maka akan sampai cinta, ridho dan surga Allah, insya Alloh.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al - Qur'an :
1ā Dua sifat inilah yang dimiliki oleh hamba-hamba Allah yang paling mulia di sisi-Nya yaitu khouf dan roja', para Nabi dan Rasul Shallallahu āalaihi wa sallam, sehingga Allah Taāala memuji mereka dalam firman-Nya,
Ų„ŁŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ§ŁŁŁŲ§ ŁŁŲ³ŁŲ§Ų±ŁŲ¹ŁŁŁŁ ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ®ŁŁŁŲ±ŁŲ§ŲŖŁ ŁŁŁŁŲÆŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų±ŁŲŗŁŲØŁŲ§ ŁŁŲ±ŁŁŁŲØŁŲ§ ŁŁŁŁŲ§ŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŲ§ Ų®ŁŲ§Ų“ŁŲ¹ŁŁŁŁ
āSesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka (selalu) berdoa kepada Kami dengan (perasaan) harap dan takut. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuāā (QS al-Anbiyaaā:90).
2- Karena itulah Al-Hasan Al-Basri rahimahullah pernah mengatakan bahwa orang mukmin mengerjakan amal-amal ketaatan, sedangkan hatinya dalam keadaan takut, bergetar, dan khawatir; sementara orang yang durhaka mengerjakan perbuatan-perbuatan maksiat dengan penuh rasa aman.
Maka orang yang merasa aman dari siksa Allah termasuk orang yang rugi.
Ų£ŁŁŁŲ£ŁŁ ŁŁŁŁŲ§ Ł ŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ū ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲ£ŁŁ ŁŁŁ Ł ŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų„ŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ Ł Ų§ŁŁŲ®ŁŲ§Ų³ŁŲ±ŁŁŁŁ
Patutkah mereka (bersukaria) sehingga mereka merasa aman akan rancangan buruk (balasan azab) yang diatur oleh Allah? Kerana sebenarnya tidak ada yang merasa aman dari rancangan buruk (balasan azab) yang diatur oleh Allah itu melainkan orang-orang yang rugi.
[Surat Al-A'raf 99]
3- Orang yang terlalu berat khouf(takut) tanpa ada roja' maka bisa putus asa. Dan putus asa sifat orang kafir
ŁŁŁŁŲ§ ŲŖŁŁŁŲ£ŁŲ³ŁŁŲ§ Ł ŁŁŁ Ų±ŁŁŁŲŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ū Ų„ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ ŁŁŁŁŲ£ŁŲ³Ł Ł ŁŁŁ Ų±ŁŁŁŲŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų„ŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ Ł Ų§ŁŁŁŁŲ§ŁŁŲ±ŁŁŁŁ
Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat serta pertolongan Allah. Sesungguhnya tidak berputus asa dari rahmat dan pertolongan Allah itu melainkan kaum yang kafir".
[Surat Yusuf 87],
======
Selasa, 24 Juli 2018 / 10 Dhulqo'dah 1439
Tawakal dan Hati Yang Bersih
Ų¹Ł Ų£ŲØŁ ŁŲ±ŁŲ±Ų©Ł Ų±Ų¶Ł Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁ Ų¹Ł Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁ ŲµŁŁ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ ŁŁŲ§ŁŁ: ((ŁŁŲÆŁŲ®ŁŁŁ Ų§ŁŲ¬ŁŁŁŁŲ©Ł Ų£ŁŁŁŁŲ§Ł Ł Ų£ŁŁŲ¦ŁŲÆŁŲŖŁŁŁŁ Ł Ł ŁŲ«ŁŁ Ų£ŁŁŲ¦ŁŲÆŁŲ©Ł Ų§ŁŲ·ŁŁŁŲ±Ł)). Ų±ŁŲ§Ł Ł Ų³ŁŁ .
Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya:
"Masuklah ke dalam syurga itu para kaum yang hatinya seperti hati burung." (Riwayat Muslim)
Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:
1- Artinya kata-kata di atas itu disebutkan: Bahawasanya mereka itu sama bertawakkal.
2- Juga dapat diartikan: bahawasanya hati mereka itu lemah lembut.
3- Ini Hadist dasar yang paling utama dari tawakal. Dan hakekatnya: Bersandar diri kepada Allah Subhana wa Ta'ala dalam mengambil maslahah dan madhorot.
4- Tawakal inti dari al-iman, dan ketahuilah tawakal tidak melepaskan usaha yang mendatangkan sebab- sebab, seperti burung yang pagi hari mencari rizqi.
5- "Akan masuk Surga suatu kaum yang hati mereka bagaikan hati seekor burung."
Ada yang memaknainya tidak ada padanya sifat hasad, hatinya kosong dari sifat hasad, maka hatinya bagaikan hati seekor burung.
6- Orang yang hatinya penuh dengan tawakal kepada Allah Subhana wa Ta'ala dan bersih dari sifat hasad akan masuk surga.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:
1- Bertawakallah kamu dalam semua urusanmu kepada Allah Yang Mahahidup Yang tidak mati selama-lamanya.
ŁŁŲŖŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁ ŁŁŲ§ ŁŁŁ ŁŁŲŖŁ
Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup (Kekal) Yang tidak mati. (Al-Furqan: 58)
2- Apabila engkau bermusyawarah dengan mereka dalam urusan itu, dan kamu telah membulatkan tekadmu, hendaklah kamu bertawakal kepada Allah dalam urusan itu.
Ų„ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲŁŲØŁŁ Ų§ŁŁŁ ŁŲŖŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁ
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya. (Ali Imran: 159)
======
Rabu, 25 Juli 2018 / 12 Dhulqo'dah 1439
Manisnya Iman
Ų¹ŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲ³Ł Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁŁŁ - ŲµŁŁ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ - ŁŁŲ§ŁŁ Ų«ŁŁŲ§ŁŲ«Ł Ł ŁŁŁ ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ¬ŁŲÆŁ ŲŁŁŲ§ŁŁŁŲ©Ł Ų§ŁŲ„ŁŁŁ ŁŲ§ŁŁ Ų£ŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŲ³ŁŁŁŁŁŁ Ų£ŁŲŁŲØŁŁ Ų„ŁŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŁ ŁŁŲ§ Ų³ŁŁŁŲ§ŁŁŁ ŁŲ§ Ų ŁŁŲ£ŁŁŁ ŁŁŲŁŲØŁŁ Ų§ŁŁŁ ŁŲ±ŁŲ”Ł ŁŲ§Ł ŁŁŲŁŲØŁŁŁŁ Ų„ŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁ Ų ŁŁŲ£ŁŁŁ ŁŁŁŁŲ±ŁŁŁ Ų£ŁŁŁ ŁŁŲ¹ŁŁŲÆŁ ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁŲ±Ł ŁŁŁ ŁŲ§ ŁŁŁŁŲ±ŁŁŁ Ų£ŁŁŁ ŁŁŁŁŲ°ŁŁŁ ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų±Ł
Dari Anas, dari Nabi SAW beliau bersabda: "Tiga hal, barangsiapa memilikinya maka ia akan merasakan manisnya iman. (yaitu) menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai dari selainnya, mencintai seseorang semata-mata karena Allah, dan benci kembali kepada kekufuran sebagaimana bencinya ia jika dilempar ke dalam api neraka."[Mutafaqun alaihi]
Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:
1. Bolehnya memakai majaz dalam menasehati, memberi pelajaran, dan dakwah dengan tujuan agar lebih mudah dipahami dan diterima pelajarannya;
2. Iman memiliki buah yang manis yang bisa dirasakan mukmin ketika memenuhi kriteria atau syarat-syaratnya, sebaliknya tidak semua orang bisa merasakan manisnya iman ini;
3. Manisnya iman bisa dirasakan seorang mukmin yang mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi selainnya, mencintai orang lain karena Allah semata, dan membenci kembali kepada kekufuran.
4- Sebagian ulama menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan manisnya iman (ŲŁŁŲ§ŁŁŁŲ©Ł Ų§ŁŲ„ŁŁŁ ŁŲ§ŁŁ) merasakan lezatnya ketaatan dan memiliki daya tahan menghadapi rintangan dalam menggapai ridha Allah, lebih mengutamakan ridha-Nya dari pada kesenangan dunia, dan merasakan lezatnya kecintaan kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Ų£ŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŲ³ŁŁŁŁŁŁ Ų£ŁŲŁŲØŁŁ Ų„ŁŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŁ ŁŁŲ§ Ų³ŁŁŁŲ§ŁŁŁ ŁŲ§
menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai dari selainnya
Inilah hal pertama yang membuahkan manisnya iman: mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi selainnya. Seorang mukmin haruslah menyempurnakan cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya, baru ia mendapati manisnya iman. Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya tidak cukup hanya sekedarnya, tetapi harus melebihi dari yang selainnya.
5- Jika kecintaan kepada Allah adalah yang pertama dan tidak boleh terkalahkan oleh selainnya, demikian pula Rasulullah sebagai manusia yang paling dicintai, bukan berarti kita tidak diperkenankan mencintai sesama. Cinta itu fitrah manusia. Maka mencintai kedua orang tua, anak, saudara, sahabat, dan sesama mukmin juga dibutuhkan. Dan tatkala cinta itu karena Allah semata, maka iman akan manisnya iman akan bisa dirasakan.
6- Jika dua hal yang pertama adalah pekerjaan mencintai, hal ketiga yang membawa manisnya iman ini adalah pekerjaan sebaliknya: membenci. Yakni membenci kekufuran. Khususnya kekufuran yang telah ditinggalkannya dan diganti dengan Islam.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:
1- Manisnya iman (ŲŁŁŲ§ŁŁŁŲ©Ł Ų§ŁŲ„ŁŁŁ ŁŲ§ŁŁ) juga mengingatkan kita ibarat pohon, iman itu memiliki buah manisnya bisa dirasakan oleh seorang mukmin. Tentu saja pohon baru bisa berbuah ketika akarnya teguh dan pohonnya kuat. Jadi ia tidak mudah dirasakan oleh setiap orang.
Ų£ŁŁŁŁ Ł ŲŖŁŲ±Ł ŁŁŁŁŁŁ Ų¶ŁŲ±ŁŲØŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŲ«ŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁ ŁŲ©Ł Ų·ŁŁŁŁŲØŁŲ©Ł ŁŁŲ“ŁŲ¬ŁŲ±ŁŲ©Ł Ų·ŁŁŁŁŲØŁŲ©Ł Ų£ŁŲµŁŁŁŁŁŲ§ Ų«ŁŲ§ŲØŁŲŖŁ ŁŁŁŁŲ±ŁŲ¹ŁŁŁŲ§ ŁŁŁ Ų§ŁŲ³ŁŁŁ ŁŲ§Ų”Ł * ŲŖŁŲ¤ŁŲŖŁŁ Ų£ŁŁŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁ ŲŁŁŁŁ ŲØŁŲ„ŁŲ°ŁŁŁ Ų±ŁŲØŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŲ¶ŁŲ±ŁŲØŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ£ŁŁ ŁŲ«ŁŲ§ŁŁ ŁŁŁŁŁŁŲ§Ų³Ł ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŲŖŁŲ°ŁŁŁŁŲ±ŁŁŁŁ
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. (QS. Ibrahim : 24-25)
======
Kamis, 26 Juli 2018 / 13 Dhulqo'dah 1439
Membersihkan Hati dari Noda-noda Dosa
Ų¹Ł Ų£ŲØŁ ŁŲ±ŁŲ±Ų© Ų±Ų¶Ł Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁ ŁŲ§ŁŲ ŁŲ§Ł Ų±Ų³ŁŁ Ų§ŁŁŁ ŲµŁŁ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ :
Ų„ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁ ŁŲ¤ŁŁ ŁŁŁ Ų„ŁŲ°ŁŲ§ Ų£ŁŲ°ŁŁŁŲØŁ Ų°ŁŁŁŲØŁŲ§ ŁŁŲ§ŁŁŲŖŁ ŁŁŁŁŲŖŁŲ©Ł Ų³ŁŁŁŲÆŁŲ§Ų”Ł ŁŁŁ ŁŁŁŁŲØŁŁŁ ŁŁŲ„ŁŁŁ ŲŖŁŲ§ŲØŁ ŁŁŁŁŲ²ŁŲ¹Ł ŁŁŲ§Ų³ŁŲŖŁŲŗŁŁŁŲ±Ł ŲµŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŲØŁŁŁ ŁŁŲ„ŁŁŁ Ų¹ŁŲ§ŲÆŁ Ų±ŁŲ§ŁŁŲŖŁ ŲŁŲŖŁŁŁ ŁŁŲŗŁŁŁŁŁ ŲØŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŲØŁŁŁ ŁŁŲ°ŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁ Ų°ŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŲ²ŁŁ ŁŁŲ¬ŁŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŲŖŁŲ§ŲØŁŁŁ (ŁŁŁŲ§ŁŁ ŲØŁŁŁ Ų±ŁŲ§ŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŲØŁŁŁŁ Ł Ł ŁŲ§ ŁŁŲ§ŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŲ³ŁŲØŁŁŁŁ)
āSesungguhnya apabila seorang mukmin melakukan sebuah dosa, maka akan ada noktah hitam dalam hatinya. Jika ia bertaubat, meninggalkan dosa tersebut, dan beristighfar memohon ampun kepada Allah, maka hatinya akan menjadi bersih dan cemerlang. Tetapi jika ia kembali melakukan dosa sebelum bertaubat, maka bertambah noktah hitam tersebut sampai menutupi hatinya, maka itulah Roin yang disebutkan dalam firman Allah,āSekali-kali tidak, bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka.ā (QS. Al Muthoffifin : 14)(HR. Bukhori & Muslim)
Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:
1- Dari hadits di atas ada satu peringatan agar kita tidak menyepelekan sebuah dosa, karena sekecil apapun dosa yang kita lakukan akan memiliki pengaruh buruk bagi hati kita, yaitu bisa mengotori hati.
2- Dan apabila dibiarkan menumpuk terus menerus melakukan dosa dan tidak dibersihkan dengan taubat. Maka suatu saat akan menjadi roin yang akan menutupi hati. Sehingga hati menjadi kotor, merusak keindahan hati, dan cahaya ilmu serta iman tidak akan bisa menembus hati yang seperti ini.
3- Akibatnya : nasehat tidak berguna lagi, keta'atan tidak ada bekasnya, dan sudah tidak takut berbuat dosa lagi.
4- Tetapi di sisi lain Rosulullah ļ·ŗ juga memberikan petunjuk kepada kita bagaimana dan apa yang kita lakukan jika kita telah berbuat dosa agar hati kita bersih dari noktah hitam yang merusak keindahan dan memadamkan cahaya iman dalam hati. Ada tiga petunjuk yang beliau sampaikan dalam hadits ini :
1. Bertaubat
Istighfar dan taubat sering disebut beriringan. Ketika istighfar dan taubat disebut secara beriringan dalam satu ayat atau satu hadits, maka istighfar lebih dimaksudkan pada permohonan ampun, sedangkan taubat lebih pada meninggalkan sebuah dosa dan tidak akan mengulanginya lagi.
2. Meninggalkan Dosa
Ampunan hanya akan diberikan terhadap orang yang memohon ampunan dan menghentikan perbuatan maksiat yang dilakukan.
3. Beristighfar memohon ampunan Allah
HasanBashri Rahimahullahberkata,
āPerbanyaklah istighfar di rumah, meja makan, jalanan, pasar, tempat berkumpul, dan di mana saja. Karena kalian tidak tahu kapan ampunan akan datang.ā Wallahu aālam.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:
1- Dan sesungguhnya hati mereka terhalang dari beriman kepada Al-Qur'an, tiada lain karena hati mereka telah dipenuhi dan tertutup oleh noda-noda dosa yang banyak mereka kerjakan
ŁŁŁŲ§ ŲØŁŁŁ Ų±ŁŲ§ŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŲØŁŁŁŁ Ł Ł ŁŲ§ ŁŁŲ§ŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŲ³ŁŲØŁŁŁŁ
Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka. (Al-Muthaffifin:14)
2- Diantara sifat-sifat orang yang takwa
- ŁŁŲ§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁ Ų„ŁŲ°Ų§ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŲ§ ŁŲ§ŲŁŲ“ŁŲ©Ł Ų£ŁŁŁ ŲøŁŁŁŁ ŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁŁŁŲ³ŁŁŁŁ Ł Ų°ŁŁŁŲ±ŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§Ų³ŁŲŖŁŲŗŁŁŁŲ±ŁŁŲ§ ŁŁŲ°ŁŁŁŁŲØŁŁŁŁ Ł ŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŲŗŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŲ°ŁŁŁŁŁŲØŁ Ų„ŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŲµŁŲ±ŁŁŁŲ§ Ų¹ŁŁŁ Ł ŁŲ§ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ ŁŁŁŁ
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengumpuni dosa selain dari Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedangkan mereka menyadari.[ Ali-Imron:135]
======
Jumat, 27 Juli 2018 / 14 Dhulqo'dah 1439
Kemenangan Pertolongan Dengan Sebab Orang-orang Lemah
Ų¹ŁŁŁ Ł ŁŲµŁŲ¹ŁŲØŁ ŲØŁŁŁ Ų³ŁŲ¹ŁŲÆŁŲ ŁŁŲ§ŁŁ: Ų±ŁŲ£ŁŁ Ų³ŁŲ¹ŁŲÆŁ -Ų±ŁŲ¶ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁ-Ų Ų£ŁŁŁŁ ŁŁŁŁ ŁŁŲ¶ŁŁŲ§Ł Ų¹ŁŁŁŁ Ł ŁŁŁ ŲÆŁŁŁŁŁŁŁŲ ŁŁŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁŁŁ -ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł-: ((ŁŁŁŁ ŲŖŁŁŁŲµŁŲ±ŁŁŁŁŁ ŁŁŲŖŁŲ±ŁŲ²ŁŁŁŁŁŁŁ Ų„ŁŁŲ§ŁŁ ŲØŁŲ¶ŁŲ¹ŁŁŁŲ§Ų¦ŁŁŁŁ ŁŲ)).
Dari Mushāab bin Saāad, beliau berkata bahwa Saāad Radhiyallahu āanhu memandang dirinya memiliki keutamaan di atas yang lainnya (dari para sahabat). Maka Nabi Shallallahu āalaihi wa sallam bersabda: āBukankah kalian ditolong (dimenangkan) dan diberi rezeki melainkan dengan sebab orang-orang yang lemah di antara kalian?ā.
[ al Imam al Bukhari, di dalam Shahih-nya, Kitab al Jihad was-Siyar, Bab Man Istaāana bidh- Dhuāafa-i wash Shalihina fil-Harbi, nomer(2896)].
Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:
1- Orang-orang yang lemah merupakan sumber kebaikan umat Islam. Karena sesungguhnya, walaupun tubuh mereka lemah, namun keimanan mereka kuat. Demikian pula keyakinan dan kepercayaan mereka (kuat) kepada Rabb. Mereka pun tidak peduli terhadap kepentingan pribadi dan tujuan-tujuan keduniaan. Dengan sebab inilah, maka apabila mereka berdoa dengan ikhlas, Allah pun mengabulkan doa mereka. Allah juga memberi rezeki kepada umat ini dengan sebab (doa) mereka.
2- Hadits ini mengandung anjuran untuk tawadhuā (merendah hati) dan tidak sombong kepada orang lain.
3- Hadits ini mengandung (penjelasan) hikmah Nabi Shallallahu āalaihi wa sallam dalam merubah kemungkaran, melunakkan hati orang lain, dan mengarahkannya kepada apa-apa yang Allah cintai dan Allah ridhai.
4- Punya kedudukan, jabatan, popularitas, harta banyak itu semuanya palsu kalau kita tidak mencintai, mengasihi, menolong orang-orang yang lemah.
5- Karena sesungguhnya kalian diberi rezeki dan ditolong (dimenangkan) dengan sebab orang-orang yang lemah (di antara) kalian.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:
- Betapa banyak orang-orang yang kafir dan fajir diberi rezeki (oleh Allah), bahkan mereka pun ada yang diberi kemenangan (oleh Allah). Namun (itu semua) karena istidraj (pemberian kenikmatan sementara, agar mereka semakin sesat dan jauh dari petunjuk Allah). Bahkan terjadi pula pada kaum Muslimin kekalahan, namun hal ini agar mereka kembali dan bertaubat untuk beribadah dengan ikhlas (kepada Allah). Sehingga, justru mereka pun mendapatkan ampunan Allah dan keleluasaan (kemenangan) setelahnya. Maka ketahuilah, tidak setiap pemberian nikmat (dari Allah) merupakan penghormatan dan kemuliaan, sebagaimana tidak setiap musibah merupakan siksaan.
ŁŁŲ£ŁŁ ŁŁŲ§ Ų§ŁŁŲ„ŁŁŁŲ³ŁŲ§ŁŁ Ų„ŁŲ°ŁŲ§ Ł ŁŲ§ Ų§ŲØŁŲŖŁŁŁŲ§ŁŁ Ų±ŁŲØŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŁŁŲ±ŁŁ ŁŁŁ ŁŁŁŁŲ¹ŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų±ŁŲØŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲ±ŁŁ ŁŁŁ
ŁŁŲ£ŁŁ ŁŁŲ§ Ų„ŁŲ°ŁŲ§ Ł ŁŲ§ Ų§ŲØŁŲŖŁŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŁŁŲÆŁŲ±Ł Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ Ų±ŁŲ²ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų±ŁŲØŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲ§ŁŁŁŁ
- (Dalam pada itu manusia tidak menghiraukan balasan akhirat), oleh yang demikian, maka kebanyakan manusia apabila diuji oleh Tuhannya dengan dimuliakan dan dimewahkan hidupnya, (ia tidak mahu bersyukur tetapi terus bersikap takbur) serta berkata dengan sombongnya: "Tuhanku telah memuliakan daku!"
Dan sebaliknya apabila ia diuji oleh Tuhannya, dengan disempitkan rezekinya, (ia tidak bersabar bahkan ia resah gelisah) serta merepek dengan katanya: "Tuhanku telah menghinakan daku!"
[Surat Al-Fajr :15-16]
=====
Sabtu, 28 Juli 2018 / 15 Dhulqo'dah 1439
Agama Tidak Menjadikan Orang Susah
Ų¹Ł Ų£ŁŲ³ Ų±Ų¶Ł Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁ ŁŁŲ§ŁŁ: ŲÆŁŲ®ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁŁ ŲµŁŁ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ Ų§ŁŁ ŁŲ³ŁŲ¬ŁŲÆŁ ŁŁŲ„ŁŲ°ŁŲ§ ŲŁŲØŁŁŁ Ł ŁŁ ŁŲÆŁŁŲÆŁ ŲØŁŁŁŁŁ Ų§ŁŲ³ŁŁŲ§Ų±ŁŁŁŲŖŁŁŁŁŁŲ ŁŁŁŁŲ§ŁŁ: ((Ł ŁŲ§ ŁŁŲ°ŁŲ§ Ų§ŁŲŁŲØŁŁŁŲ)) ŁŲ§ŁŁŁŲ§: ŁŁŲ°ŁŲ§ ŲŁŲØŁŁŁ ŁŁŲ²ŁŁŁŁŁŲØŁŲ ŁŁŲ„ŁŲ°ŁŲ§ ŁŁŲŖŁŲ±ŁŲŖŁ ŲŖŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁŲŖŁ ŲØŁŁŁ. ŁŁŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁŁ ŲµŁŁ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ : ((ŲŁŁŁŁŁŁŁŲ ŁŁŁŁŲµŁŁŁ Ų£ŁŲŁŲÆŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ“ŁŲ§Ų·ŁŁŁ ŁŁŲ„ŁŲ°ŁŲ§ ŁŁŲŖŁŲ±Ł ŁŁŁŁŁŁŲ±ŁŁŁŲÆŁ)). Ł ŁŲŖŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁ.
Dari Anas r.a., katanya: "Nabi s.a.w. masuk ke dalam masjid, tiba-tiba tampak di situ ada seutas tali yang memanjang antara dua tiang. Beliau s.a.w. bertanya: "Tali apakah ini?" Orang-orang menjawab: "Ini adalah kepunyaan Zainab, jikalau ia sudah malas - lelah bersembahyang, ia menggantung di situ." Nabi s.a.w. lalu bersabda: "Lepaskan sajalah. Baiklah seseorang itu melakukan shalat di waktu ia sedang bersemangat, maka jikalau ia telah merasa malas, baiklah ia tidur saja." (Muttafaq 'alaih)
Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:
1- Anjuran untuk sederhana dalam beribadah dan larangan menyangat-nyangatkan.
2- Perentah melaksanakan ibadah dalam keadaan semangat.
3- Diperbolehkan seorang wanita melakukan amalan sunah dimasjid bila aman dari fitnah.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:
- Sederhana dalam beribadah akan langgeng pada diri seseorang dan tidak menjadi bosan, karena merasa tidak susah.
Ł ŁŲ§ Ų£ŁŁŲ²ŁŁŁŁŲ§ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ±ŁŲ¢ŁŁ ŁŁŲŖŁŲ“ŁŁŁŁ
Kami tidak menurunkan Al-Qurāan ini kepadamu agar kamu menjadi susah. (Thaha: 2).
Sumber : Copas WA Group Keluarga Alumni Al-Islam '76 (AAI-76)
Comments
Post a Comment