Catatan Part -1
Menteri Baru Hasil Reshuffle Kabinet Jilid II (Sumber Foto: m.tempo.co) |
Setelah diliputi teka-teki dan
tertunda beberapa kali, akhirnya Presiden Joko Widodo mengumumkan reshuffle –
perombakan kabinet jilid II pada Rabu, 27 Juli 2016. Ada delapan menteri baru,
satu kepala pejabat setingkat menteri, yakni Kepala Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BKPM), dan empat menteri yang digeser dalam perombakan kabinet kali ini.
Nama-nama tersebut diumumkan oleh
Jokowi di halaman Istana Negara. Pada saat pengumuman itu, presiden didampingi
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Mensesneg Pratikno, dan Menseskab Pramono
Anung.
Perombakan Kabinet kali ini, menurut
saya, termasuk luar biasa karena ada delapan orang yang dicopot dari jabatan
menteri sehingga harus rela keluar dari jajaran kabinet Jokowi. Pencopotan
delapan menteri tersebut memunculkan banyak sorotan, tanda tanya, bahkan reaksi
beragam yang diwujudkan dalam bentuk meme.
Delapan menteri yang keluar dari Kabinet
tersebut, yakni Yuddy Chrisnandi (PAN-RB), Sudirman Said (ESDM), Rizal Ramli (Kemaritiman
dan Sumber Daya), Saleh Husin (Perindustrian), Ignasius Jonan (Perhubungan),
Anies Baswedan (Pendidikan dan Kebudayaan), Ferry Mursyidan Baldan (Agraria
Tata Ruang/ Kepala BPN), dan Marwan Djafar (Desa Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi).
Sedangkan Franky Sibarani, yang dicopot
dari jabatan Kepala BKPM, kabarnya akan segera mendapat tugas baru sebagai Wakil
Menteri Perindustrian.
Setelah
dilakukan pelantikan, berikut nama-nama dan komposisi menteri hasil Reshuffle
Kabinet Jilid II :
Pertama,
Budi Karya Sumadi,
dilantik menjadi Menteri Perhubungan menggantikan Ignasius Jonan. Sebelumnya,
Budi menjabat Direktur Utama Angkasa Pura II.
Kedua, Archandra
Tahar dilantik menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggantikan
Sudirman Said. Archandra merupakan professional alumni Teknik Mesin Institut
Teknologi Bandung (ITB). Archandra saat ini menjadi presiden perusahaan
Petroneering Houston di Texas Amerika Serikat. Dia juga bekerja di AGR
Deepwater System Inc, di Hydrodinamics Lead Floa TEC LLV dan berbagai
perusahaan internasional lainnya.
Ketiga, Airlangga
Hartarto mendapat jabatan Menteri Perindustrian, menggantikan Saleh Husin.
Airlangga adalah anggota DPR Komisi VIII - representasi dari Partai Golkar yang
belakangan menyatakan dukungannya kepada pemerintah.
Empat, Muhadjir
Effendy, dilantik sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menggantikan
Anies Baswedan. Muhadjir adalah guru besar sosiologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Malang (UM). Muhadjir tercatat
selama 16 tahun menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) 2000-2016
dan saat ini Muhadjir masih menjabat sebagai salah satu Ketua Pimpinan Pusat (PP)
Muhammadiyah periode 2015-2020.
Lima, Eko
Putro Sanjoyo, seorang politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dia
menggantikan posisi rekan sesama partainya, Marwan Djafar yang dicopot dari
jabatan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal, Desa, dan Transmigrasi.
Enam, Asman
Abnur, representasi dari Partai Amanat Nasional(PAN). Sebelum Golkar, PAN
juga lebih dulu menyatakan dukungannya kepada pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
Asman dilantik sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (PAN-RB), menggantikan Yuddy Chrisnandi.
Tujuh, Sri
Mulyani Indrawati, kembali ke Indonesia setelah berkiprah di dunia
internasional sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Kini, dia menjadi Menteri
Keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro. Sri Mulyani pernah menjabat Menteri
Keuangan di era pemerintahan SBY.
Delapan, Jenderal
(Pur) Wiranto, saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Hanura. Dia
dipercaya Presiden Jokowi menjadi
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan menggantikan Jenderal (Pur)
Luhut Binsar Pandjaitan. Wiranto pernah menjabat
Menko Polhukam di era Presiden Gus Dur.
Sembilan, Enggartiasto Lukita, politisi Partai Nasdem dan juga
seorang pengusaha. Dia pernah menjadi Ketua Real Estate Indonesia (REI). Kini,
dia menjadi Menteri Perdagangan, menggantikan Thomas Lembong yang digeser
menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Sepuluh, Sofyan
Djalil kembali mendapat tugas baru dari Presiden Joko Widodo untuk menjadi
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional. Dia
menggantikan Ferry Mursidan Baldan. Sebelum mendapat posisi baru itu, Sofyan
menjabat sebagai Kepala Bappenas. Jabatan itu didapatnya juga hasil dari
reshuffle jilid I. Pada pembentukan kabinet di awal pemerintahan Jokowi, Sofyan
sempat menjadi Menteri Koordinator
Perekonomian.
Sebelas, Thomas
Lembong bergeser posisi menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM), menggantikan Franky Sibarani. Sebelumnya, Thomas menjabat sebagai
Menteri Perdagangan. Dia masuk ke dalam kabinet saat reshuffle jilid I pada
bulan Agustus 2015.
Duabelas, Bambang
Brodjonegoro yang sebelumnya mengisi posisi Menteri Keuangan (menkeu)
digeser menjadi Menteri PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
(Bappenas) menggantikan Sofyan Djalil. 13. Luhut Binsar Pandjaitan.
Tigabelas, Luhut
menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman, menggantikan Rizal Ramli. Sebelum
digeser ke jabatan baru itu, Luhut menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang
Politik, Hukum, dan Keamanan. Dia juga sempat menjadi Kepala Staf Presiden pada
masa awal pemerintahan Jokowi.
yang masuk dan keluar kabinet (sumber: detikcom) |
(Suparto). Diolah dari berbagai sumber. Diantaranya, http://nasional.kompas.com, www.GATRAnews, http://news.detik.com,
http://nasional.sindonews.com, www.jawapos.com, www.merdeka.com, https://m.tempo.co
Heeh agak males dengan politik...
ReplyDeleteHeeh agak males dengan politik...
ReplyDeletePadahal apa yang kita rasakan dalam hidup di negeri ini tak lepas dari kerja politik lho...
Delete