Sebanyak 250
orang, sebagian besar mahasiswa, Jumat siang (4/12) memenuhi area Pameran Buku
Murah di komplek Hipermart Assalam Solo. Mereka dengan antusias mengikuti Workshop
Menulis Kreatif yang diadakan Forum Lingkar Pena (FLP) Solo Raya. Peserta
membludak hingga ke sayap kiri kanan panggung.
Workshop
Menulis Kreatif yang diselenggarakan gratis ini menghadirkan dua pembicara,
yakni Agus Yulianto dan Ungu Lianza. Dipandu Sekretaris FLP Solo Raya, Ibudh, dua
penulis muda ini selama dua jam mampu memukau peserta hingga tuntas acara. Agus
dan Ungu secara bergantian memberikan kiat praktis dan membeberkan
pengalamannya menjadi penulis produktif. Agus Yulianto memaparkan materi Mengenai
Esai, sedangkan Ungu Lianza berbagi pengalaman tentang Cara Menggali Ide untuk
memulai menulis.
Agus
Yulianto yang dikenal dengan panggilan Gus Yul adalah penyair muda asal
Karanganyar. Ide-ide segar yang dituangkan dalam karya Esai dari pria yang
punya nama pena Yuan Lawu Wijayanto ini sering menghiasi media cetak di Solo
Raya dan media online. Karya fiksi berupa puisi dan cerpennya juga diterbitkan
dalam beberapa buku Antologi bersama
penulis lain. Ia juga menyusun buku non fiksi serial motivasi berjudul “20 Sen”
.
Di tengah
kesibukannya megajar di sebuah Sekolah Dasar di Boyolali, Gus Yul aktif di beberapa
organisasi komunitas, seperti FLP Solo Raya, Komunitas Sastra Pakagula, dan
kini menjadi ketua FLP Ranting Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta.
Pembicara
kedua, Ungu Lianza, dikenal sebagai
penulis muda sangat produktif. Wanita bernama asli Mallina Ika MZ kelahiran
Klaten tahun 1985 ini sudah melahirkan karya 30 judul buku, sebagian besar
berupa karya fiksi. Novel karya Ungu
berjudul Here We Are yang
berkisah tentang persahabatan tiga orang
remaja, bahkan mendapat respon pembaca cukup luas.
Meski sibuk
mengajar di Sekolah Dasar Islam Internasional (SDII) Al Abidin di Banyuanyar dan
Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nur Hidayah di Laweyan Solo, serta membimbing
peserta les jurnalistik di beberapa tempat, Ungu tak lelah untuk berkarya. Wanita
enerjik yang punya motto hidup, terus
maju jangan menyerah!! ini sekarang tinggal di kampung Ngringo, Palur,
Karanganyar.
Gebrakan Awal dan Harapan
Ketua FLP Solo
Raya, Taufiqurrahman menjelaskan, kegiatan workshop ini merupakan salah satu
gebrakan awal program kepengurusan FLP Solo Raya 2015-2017 yang baru terbentuk
sebulan lalu. Selain workshop, pihaknya juga mengadakan kegiatan yang diberi
nama Benih (Bengkel Menulis Hebat) yang terbuka untuk umum.
“Sejak dua
pekan lalu, kami mengadakan kegiatan Benih tiap hari Sabtu. Waktunya habis
Ashar di ruang Ma’had Aly Pondok Pesantren Ta’mirul Islam yang berlokasi di
Jalan KH. Samanhudi, Tegal Sari, Solo. “Dalam waktu dekat, kami juga akan
mengadakan kegiatan lomba menulis sebagai sarana memacu semangat para penulis
pemula”, kata Opik Oman, panggilan pena Taufiqurrahman, menambahkan.
Workshop kali
ini mendapat respon bagus dari para pemuda di Solo Raya, terlihat dari membludaknya
peserta dan banyaknya pertanyaan dan harapan mereka. Nunung Pratiwi, adalah
satu dari sekian banyak peserta yang mengungkapkan harapannya. “Setelah mengikuti
kegiatan ini, saya pengin menjadi penulis yang baik dan produktif seperti kedua
pembicara itu. Saya berharap kegiatan semacam ini sering diadakan”, kata Nunung,
peserta asal Sragen ini. Menurut mahasiswi semester 3 program studi Pendidikan
Bahasa Ingggris IAIN Surakarta ini, penyajian kedua pembicara sangat menarik,
dan berharap bisa memantik motivasi dirinya menjadi penulis.
Sementara
itu Dian Uswatun Hasanah, pengajar mata kuliah Bahasa Indonesia di IAIN
Surakarta sengaja mengajak puluhan mahasiswanya mengikuti workshop ini. “Mereka
saya wajibkan mengikuti kegiatan ini, agar memperoleh pengetahuan dan berdialog
langsung dengan para ahlinya”, alasan Dian. “Dunia kepenulisan itu sangat
penting bagi para mahasiswa. Mereka harus terus didorong dan diberi kesempatan
sebanyak mungkin. Saya yakin diantara peserta kali ini kelak akan lahir penulis-penulis
handal”, tegasnya. (Suparto Parto)
Comments
Post a Comment