Muadz bin Jabal adalah salah satu sahabat dari kaum
Anshar. Bukti kedekatannya dengan Rasulullah SAW adalah hadis berikut.
Dikatakan bahwa Rasulullah SAW memegang tangannya dan beliau berkata,
"Wahai Muadz, demi Allah, aku mencintaimu."
Kemudian Rasulullah SAW berkata, "Aku wasiatkan
kepadamu, wahai Muadz, janganlah engkau sekali-kali meninggalkan doa ini setiap
selesai shalat,
اللَّهُمَّ أَعِنِّى
عَلَى ذِكْرِكَ و شكرك و حسن عِبَادَتِكَ
'Allahumma a'inni 'ala dzikrika wa syukrika wa husni
'ibadatika (Wahai Allah, aku mohon pertolongan agar aku selalu ingat (dzikir)
kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah yang baik kepada-Mu)." (HR
Abu Daud dan Nasa'i).
Doa yang ringkas, tapi berisi permohonan yang sangat
lengkap atas tiga hal.
Pertama,
selalu ingat (zikir) kepada Allah, sesuai dengan perintah-Nya (QS al-Ahzab [33]
: 41) Juz ke-22
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ
اٰمَنُوا اذۡكُرُوۡا اللّٰهَ ذِكۡرًا كَثِيۡرًا
“Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada
Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya.”
Tafsir.
Agar keimanan orang-orang mukmin semakin kuat dan
tidak terpengaruh cercaan orang-orang musyrik, Yahudi, dan munafik kepada
Rasulullah atas pernikahan beliau dengan Zainab, Allah berpesan, “Wahai
orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah kapan dan di mana saja, dengan
mengingat di dalam hati maupun dengan zikir lisan sebanyak-banyaknya agar kamu
selalu merasakan kehadiran Allah.
Pada ayat ini, Allah menganjurkan kepada semua orang
beriman yang membenarkan Allah dan rasul-Nya supaya banyak zikir mengingat
Allah dengan menyebut nama-Nya sebanyak-banyaknya dengan hati dan lidah pada
setiap keadaan dan setiap waktu. Sebab, Allah-lah yang melimpahkan segala
nikmat kepada mereka yang tidak terhingga banyaknya. Mereka diperintahkan
bertasbih kepada-Nya dengan pengertian membersihkan dan menyucikan Allah dari
segala sesuatu yang tidak pantas bagi-Nya.
Berzikir dan bertasbih ini dilakukan di pagi hari
ketika baru bangun dari tidur, sebab ketika itu seakan-akan seseorang hidup
kembali setelah mati, untuk menghadapi hidup yang baru. Diperintahkan juga
bertasbih pada sore hari karena pada saat itu seseorang telah selesai
mengerjakan bermacam-macam pekerjaan sepanjang hari. Zikir pada waktu itu
merupakan tanda bersyukur kepada Allah atas limpahan taufik dan hidayah-Nya
sehingga dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik, dan dapat memperoleh
rezeki untuk keperluan hidupnya dan nafkah bagi keluarganya.
Dengan banyak zikir, ia dapat menghambakan diri kepada
Allah dan untuk menghadapi alam akhirat. Di samping itu, ia dapat pula meneliti
perbuatan yang sudah dilaksanakan sehingga dapat mengusahakan
perbaikan-perbaikan yang diperlukan bagi hari-hari yang akan datang.
فَاِذَا قُضِيَتِ الصَّلٰوةُ
فَانْتَشِرُوْا فِى الْاَرْضِ وَابْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ وَاذْكُرُوا اللّٰهَ
كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
“Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah
kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu
beruntung.” QS. Al-Jumu'ah Ayat 10
sumber: kemenag.go.id
Ada beberapa karunia dari Allah bagi mereka yang
mengingat-Nya.
Dengan mengingat Allah, Allah akan mengingat kita (QS
al–Baqarah [2]: 152).
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ
وَاشْكُرُوا لِي وَلَا
تَكْفُرُونِ
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat
(pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari
(nikmat)-Ku.”
Selain itu, bagi orang-orang yang mengingat Allah akan
memperoleh ampunan, pahala dan hati tenteram.
(QS al-Ahzab [33]: 35),
اِنَّ الْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمٰتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ وَالْقٰنِتِيْنَ وَالْقٰنِتٰتِ
وَالصّٰدِقِيْنَ وَالصّٰدِقٰتِ وَالصّٰبِرِيْنَ وَالصّٰبِرٰتِ وَالْخٰشِعِيْنَ وَالْخٰشِعٰتِ
وَالْمُتَصَدِّقِيْنَ وَالْمُتَصَدِّقٰتِ وَالصَّاۤىِٕمِيْنَ وَالصّٰۤىِٕمٰتِ وَالْحٰفِظِيْنَ
فُرُوْجَهُمْ وَالْحٰفِظٰتِ وَالذّٰكِرِيْنَ اللّٰهَ كَثِيْرًا وَّالذّٰكِرٰتِ اَعَدَّ
اللّٰهُ لَهُمْ مَّغْفِرَةً وَّاَجْرًا عَظِيْمًا
“Sungguh, laki-laki dan perempuan muslim, laki-laki
dan perempuan mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya,
laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar,
laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah,
laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara
kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak berdzikir, menyebut (nama)
Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟
وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ Arab-Latin:
Allażīna āmanụ ah “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi
tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah
hati menjadi tenteram.” (QS ar-Ra'd [13] : 28).
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia.
“Dan Allah memberikan petunjuk bagi orang-orang yang
hatinya tentram dengan tauhidullah dan mengingatNYa, sehingga menjadi tenang
dengannya. Ingatlah dengan ketaatan kepada Allah dan mengingatNya serta dengan
pahala dariNya, hati menjadi tenang dan damai.”
Referensi:
https://tafsirweb.com/3988-quran-surat-ar-rad-ayat-28.html
Kedua,
bersyukur kepada Allah SWT.
وَإِن تَعُدُّوا۟ نِعْمَةَ
ٱللَّهِ لَا تُحْصُوهَآ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya
kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS an-Nahl [16]: 18)
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Jika kalian berusaha untuk menghitung jumlah
nikmat-nikmat yang tercurah pada kalian, niscaya kalian tidak akan sanggup
memenuhi hitungan jumlahnya, dikarenakan jumlah dan jenisnya yang banyak.
Sesungguhnya Allah benar-benar maha pengampun terhadap kalian lagi maha
penyayang kepada kalian, sebab Dia memaafkan kekurangan kalian dalam
mengerjakan kewajiban bersyukur, tetap tidak menghentikannya dari kalian
meskipun kalian kurang bersyukur, dan tidak menyegerakan dalam menimpakan
Kita wajib bersyukur atas karunia nikmat-Nya yang
tidak terhitung. Bukan sekadar mengucapkan, ''alhamdulillah'' saja. Esensi
syukur adalah menggunakan karunia nikmat di jalan yang diridhai-Nya dan
bersikap qana'ah, selalu merasa cukup dan ridha atas pemberian-Nya.
Ketiga,
beribadah dengan baik kepada Allah.
وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ
وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS
adz- Dzariyat [51]:56),"
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia dan mengutus
para rasul kecuali untuk tujuan luhur, yaitu beribadah hanya kepadaKu semata
bukan kepada selainKu.
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah
pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)
Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan
untuk beribadah kepada-Ku semata, tidaklah Aku menciptakan mereka agar mereka
menjadikan sekutu bagi-Ku.
وَٱعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ
يَأْتِيَكَ ٱلْيَقِينُ
“Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang
diyakini (ajal).(---jangan berhenti beribadah kepada Allah sampai ajalmu
tiba---” (QS al-Hijr [15]: 99),
Dan teruslah kamu berada dalam peribadaahan kepada
tuhanmu sepanjang hidupmu hingga keyakinan datang kepadamu, yaitu kematian. Dan
rasulullah melaksanakan perintah tuhannya ini, beliau terus kontinu dalam
beribadah kepada Allah hingga keyakinan datang dari tuhannya.
وَٱذْكُرِ ٱسْمَ رَبِّكَ
وَتَبَتَّلْ إِلَيْهِ تَبْتِيلًا
“Dan sebutlah
nama Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan (sepenuh hati).”
(QS al-Muzzammil [73] : 8).
Sebutlah (wahai Nabi) Nama Tuhanmu, panggilah Dia
dengannya, menghadaplah secara total kepadaNya dalam beribadah dan bertakwalah
kepadaNya. Dia-lah pemilik timur dan barat, tidak ada sesembahan yang haq
kecuali Dia, bersandarlah kepadaNya, dan serahkanlah segala urusanmu kepadaNya.
Tujuan penciptaan manusia oleh Allah SWT, yaitu untuk beribadah
kepada-Nya. Dengan menyadari hal tersebut, hendaknya setiap saat kita selalu
memperbaiki ibadah kepada-Nya dengan sepenuh hati sampai akhir hayat.
Wallahu a'lam.
Sumber : https://www.republika.co.id/berita/pygdfv313/doa-pengujung-shalat
Suparto. Kamis, 23
September 2021.
Comments
Post a Comment