"Orang bijaksana tidak pernah duduk meratapi kegagalannya, tetapi dengan gembira hati dia mencari jalan bagaimana memulihkan kembali kerugian yang dideritanya." -Shakespear Ada kejadian, seseorang mengalami kecelakaan yang tidak terlalu berat, mengakibatkan luka fisik pada bagian wajahnya. Akibat luka fisik tersebut membuat dirinya merasa malu, takut bercermin atau berinteraksi dengan orang lain. Dia bahkan menarik diri dari kehidupan masyarakat dan menutup diri. Padahal, luka fisik itu sebenarnya bisa disembuhkan dan pulih kembali. Luka fisik itu lebih mudah disembuhkan! Bagaimana dengan luka emosional? Luka emosional lebih menyakitkan! Anda tidak dapat melihatnya, tidak dapat merabanya, tetapi ia dapat membuat perut keroncongan dan hati berdebar. Tidak ada bukti keberadaannya, tapi ia dapat menimbulkan rasa pusing, mual, insomnia, serangan jantung, gangguan pencernaan, bahkan stres dan depresi. Ia lebih dala...
Jumat (27/6/2025) umat Islam memasuki bulan Muharram 1447, yang menandai datangnya tahun baru hijriyah. Ada sejuta harapan dan impian memenuhi dada dalam menyambut datangnya tahun baru itu. Pergantian waktu setahun ini, di satu sisi menunjukkan bahwa umur kita bertambah satu tahun, tetapi kesempatan hidup kita di dunia telah berkurang pula satu tahun. Ini berarti semakin jauh kita dari kelahiran dan kian dekat kepada kematian. Secara historis, hijrah adalah peristiwa keberangkatan nabi besar Muhammad s.a.w. dan para sahabatnya dari kota Makkah menuju kota Yathrib, yang kemudian disebut al-Madinah al-Munawwarah. Dalam konteks sekarang ini, makna hijrah tentu tidak harus identik dengan meninggalkan kampung halaman seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan kaum muhajirin, tetapi lebih kepada nilai-nilai dan semangat berhijrah itu sendiri. Jadikan makna hijrah dengan semangat menyambut masa depan dengan penuh harapan. Kita yakin bahwa sehabis gelap akan terbit terang, setelah kes...