Puasa dalam Islam disebut as-shaum atau as-shiyama, yang memiliki makna lebih luas daripada sekadar menahan lapar dan haus. Imam Ibn Manzhur dalam lisan al-'Arab menjelaskan bahwa kata shaum memiliki beberapa makna yang dapat memberikan pemahaman lebih dalam tentang ibadah puasa.
Pertama, Puasa berarti berdiri tegak tanpa makan dan minum.
Ini mengajarkan bahwa meskipun kita tidak makan dan minum, kita tetap harus teguh dalam beraktivitas dan menjalankan tugas dengan baik.
Kedua, puasa bermakna menyejukkan, yang mengajarkan bahwa orang yang berpuasa seharusnya tetap tenang, sabar, dan memberikan kenyamanan bagi orang-orang di sekitarnya.
Ketiga, puasa berarti berada di tengah, yang mengajarkan kita untuk bersikap moderat dalam segala hal, tidak berlebihan dalam makan, berbicara, maupun bertindak dalam pergaulan sehari-hari di tengah masyarakat.
Keempat, puasa bermakna mengeluarkan kotoran. Artinya, puasa adalah sarana pembersihan jiwa dari dosa -dosa. Atau membakar dosa-dosa. Rasulullah Saw bersabda, "Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."(HR. Muslim).
Kelima, puasa bermakna bernaung. Yaitu perlindungan yang Allah berikan di akhirat bagi orang-orang yang menjalankan Ibadah puasa dengan iklhas.
Keenam, puasa berati mengendalikan diri. Ini mengajarkan kita untuk menahan dan mengendalikan hawa nafsu, sehingga menjadi pribadi yang lebih bertakwa. Semoga kita dapat menjalani puasa dengan memahami makna yang lebih dalam, sehingga tidak sekadar menahan lapar dan haus. Tetapi juga memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Aamiin.
Comments
Post a Comment