Khutbah Jumat Akhlak dan Ilmu
إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا
وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا . مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ
يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَ لَهُ .َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ
لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ . اَللَّهُمَّ
صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ
تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
َ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ
رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ
الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah swt. Atas segala
nikmatnya, kita masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk menjalankan
segala tugas dan kewajiban, diantaranya shalat Jumat. Shalawat dan salam kepada Rasulullah saw.
Semoga kita senantiasa termasuk golongan hamba yang pandai bersyukur dan
mendapatkan syafaatnya di hari kiamat. Aamiin.
Saat ini, kita sedang berada di bulan Rabi’ul
Awwal yang di Indonesia lebih sering disebut sebagai bulan Maulid karena bulan kelahiran
Nabi Muhammad saw. Sosok paling mulia di dunia, kita diperintahkan untuk
senantiasa bershalawat kepadanya. Dalam Al-Qur'an surat Al-Ahzab ayat 56:
اِنَّ اللّٰهَ
وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا
صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
"Sesungguhnya Allah dan para malaikatNya
bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu
untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,
Kehadiran Nabi Muhammad ke dunia ini membawa
sebuah misi penting di antaranya adalah memperbaiki akhlak manusia. Misi ini
menandakan bahwa akhlak menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Akhlak mulia
itulah yang akan membawa perdamaian dan ketentraman di manapun berada.
Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhari, Baihaqi,
dan Hakim:
إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ
مَكَارِمَ الأَخَلاقِ
"Sungguh aku diutus menjadi Rasul untuk
menyempurnakan akhlak yang mulia."
Akhlak menjadi bagian utama dalam bangunan
kepribadian seorang muslim sehingga para ulama menyebut bahwa "Al-Adabu
fauqal ilmi'. Bahwa adab, tatakrama, akhlak, di atas ilmu yang dalam artian
harus didahulukan untuk dimasukkan dalam diri setiap muslim. Dalam pendidikan
pun sudah seharusnya mengedepankan aspek afektif (sikap dan karakter) dibanding
aspek kognitif (kepintaran otak). Maka itu fungsi guru dan orang tua yang
paling utama adalah mendidik agar generasi muda menjadi baik. Bukan hanya
mengajar untuk menjadikan generasi muda menjadi pintar.
Pendidikan karakter dan akhlak generasi muda di
era saat ini menjadi sangat penting. Hal ini karena tantangan dan godaan zaman
di tengah perkembangan teknologi semakin menjadi-jadi. Akibat perkembangan
teknologi dan informasi saat ini, ancaman terhadap degradasi moral sangat
terlihat di depan mata. Kita lihat bagaimana saat ini akhlak para pemuda sudah
mulai tereduksi akibat gaya hidup digital di zaman modern.
Kejadian tindakan kriminal, asusila, kurangnya
kepedulian sosial dan menurunnya rasa sosial-kemanusiaan yang dilakukan dan
dimiliki generasi muda mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini
kita rasakan mereka lebih asik bermain di dunia maya dengan ponselnya daripada
bersosialisasi di dunia nyata. Kebiasaan berkomentar di media sosial yang tak
melihat dengan siapa ia berbicara, terbawa dalam kehidupan nyata. Sehingga bisa
dirasakan mereka menyamakan antara berbicara dengan teman dan berbicara dengan
orang tua.
Gampangnya berkomunikasi, berinteraksi, dan
mencari informasi juga sedikit demi sedikit menjadikan para generasi muda
menggampangkan berbagai hal. Ini berdampak kepada sikap malas dan mudah
menyerah pada tantangan permasalahan yang dihadapi. Mereka terdidik dengan
hasil yang instan tanpa perjuangan berat dan menghilangkan etos perjuangan
serta sikap tak kenal menyerah.
Maasyiral muslimin rahimakumullah. Fenomena-fenomena ini patut kita renungi bersama.
Momentum Maulid Nabi Muhammad saw menjadi saat yang tepat untuk kembali
memperkuat penjagaan pada akhlak generasi penerus.
Akhlak menjadi barometer apakah seseorang menjadi
insan terbaik atau tidak. Bukan hanya kepintaran yang menjadi barometer!.
Rasulullah bersabda dalam hadits yang diriwayatkan Thabrani dari Ibnu Umar:
خَيْرُ النَّاسِ أحْسَنُهُمْ
خُلُقًا
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling
baik akhlaknya."
Sudah saatnya di bulan Maulid ini kita kembali
meneladani akhlak Nabi yang merupakan suri tauladan terbaik sebagaimana
ditegaskan dalam Al-Quran surat Al-ahzab ayat 21:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ
رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ
الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ
"Sungguh, pada (diri) Rasulullah
benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak
mengingat Allah."
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah.
Salah satu cara membentuk akhlak mulia adalah
melalui pendidikan.
Pendidikan
merupakan hal sangat penting dalam membangun peradaban yang tinggi di dunia
ini. Dengan adanya pendidikan, ilmu-ilmu yang sudah terdahulu disampaikan bisa
disalurkan bahkan dikembangkan. Pendidikan yang berhasil akan melahirkan
generasi-generasi yang berpengetahuan luas, berakhlak mulia dan bertaqwa. Nabi
Saw. bersabda:
إذا أتَى عَلَيَّ يَومٌ لَا أَزدَادُ فِيهِ
عِلمًا يُقَرِّبُنِي إِلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ فَلَا بُورِكَ لِي فِي طُلُوعِ
شَمسِ ذلِكَ اليَومِ
Artinya: “Jika
suatu hari mendatangiku sedangkan di hari itu ilmuku tidak membuatku dekat
kepada Allah, maka aku tidak diberkahi sepanjang hari itu.”
Nabi memberi
tahu kepada kita bahwa tujuan akhir dari proses pendidikan adalah untuk
mencapai derajat ketaqwaan, yang bercirikan akhlak mulia.
Salah satu hal
yang menjadi faktor keberhasilan pendidikan adalah menghormatinya murid kepada
sang Guru. Sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Az-Zarnuji dalam kitab ta’limal
muta’allim
اِعْلَمْ بِأَنَّ طَالِبَ العِلْمِ لَا يَنَالُ
العِلْمَ وَلَا يَنتَفِعُ بِهِ إِلَّا بِتَعظِيمِ العِلمِ وَأَهلِهِ وَتَعْظِيمِ
الأُسْتَاذِ.
“Ketahuilah
bahwasannya seorang pencari ilmu tidak akan bisa memperoleh ilmu dan tidak akan
mendapatkan manfaatnya kecuali dengan menghormati ilmu, ahli ilmu, maupun
guru."
Dengan kita
mempunyai ilmu, maka kehidupan kita menjadi semakin terasa hidup, mudah dan
bermakna. Karena ada pepatah mengatakan:
“Orang-orang
berilmu akan tetap hidup dan abadi setelah wafatnya, meski tubuhnya telah
berkalang debu menjadi serpihan tak berarti. Sementara orang yang tak berilmu
tak ubahnya bangkai yang berjalan di atas tanah, ia dianggap hidup padahal ia
telah mati”.
Jama’ah Jumat
rahimakumullah,
Oleh karena
begitu berharganya ilmu, maka sudah selayaknya kita menghormati guru-guru kita.
Semoga dengan begitu kita bisa mendapatkan ilmu yang berkah bagi diri kita dan
bermanfaat bagi orang lain.
Jamaah shalat Jumat yang berbahagia.
Semoga
kita bisa meneruskan dan mewujudkan misi Nabi kepada para generasi muda yakni
menjadikan akhlak mulia sebagai sendi-sendi peradaban kehidupan manusia,
diantaranya melalui pendidikan di sekolah.
Semoga kita senantiasa bisa meneladani akhlak
nabi dan kita akan menjadi umatnya yang mendapatkan syafaatnya dan masuk dalam
surganya Allah swt. Amin.
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي
اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ
وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ
إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah II
الْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ.
أَشْهَدُ أَنْ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ
تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا
النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى
النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا
تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ مُحَمَّدٍ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ
مُجِيْبُ الدُّعَاءِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا
بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا
إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ . رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا
وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ
لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Comments
Post a Comment