Alhamdulillah. Musyawarah Nasional (Munas) ke-4 Forum Lingkar Pena
(FLP) yang berlangsung di Bandung, 3-5 November 2017, akhirnya menetapkan
Afifah Afra yang bernama asli Yeni Mulaty sebagai Ketua Umum FLP periode
2017-2021 menggantikan Sinta Yudisia.
Seperti dilansir beberapa media,
Afifah terpilih berdasarkan perolehan suara, setelah musyawarah belum
bisa menghasilkan keputusan. Afifah unggul dari dua calon ketua umum lainnya,
yaitu Yanuardi Syukur dan Ganjar Widhiyoga. Berdasarkan hasil perolehan suara
delegasi Munas ke-4 FLP, Afifah Afra memperoleh 160 suara, Yanuardi Syukur 44
suara, dan Ganjar Widhiyoga 18 Suara.
Dalam pidato pertamanya setelah diresmikan sebagai ketua umum,
penulis produktif yang tinggal di Kota Solo ini menyatakan ingin melakukan tiga hal. Pertama, membuat program
"Pulang ke Rumah".
"Kita ingin FLP jadi rumah kita. Maka salah satu target di
pengurusan yang akan datang, kita akan buat program "Pulang ke
Rumah". Kita akan buat forum bagi anggota yang sudah sukses," kata
Afifah Afra, dalam siaran pers yang diterima awak media, Senin (6/11).
Afifah mengungkapkan, para anggota yang mempunyai banyak network
dan sudah menjadi orang yang cukup berpengaruh di bidang masing-masing akan
diajak pulang. Menurutnya, FLP tidak perlu ekspansi kesana kemari, walaupun
ekspansi tetap diperlukan.
Pendiri dan CEO di PT Indiva Media Kreasi ini juga menyatakan akan
melakukan percepatan kaderisasi penulis. Ia akan mengontrol langsung percepatan
itu. Yang terakhir, kata Afifah, menaklukkan google.
"Ketika ada keyword berhubungan literasi, FLP ada di halaman
pertama," kata perempuan berkacamata ini dengan optimistis.
Afifah Afra mengungkapkan,
di era ini generasi milenial justru bisa menularkan kemampuannya dalam
menulis ketimbang memposting curhatan pribadi di sosial media.
Agar tidak sering curhat di media sosial, kata Pendiri dan CEO di
PT Indiva Media Kreasi ini, ia menganjurkan generasi milenial untuk gemar
membaca.
“Diawali dengan tradisi membaca. Sebab ketika orang sudah senang
membaca, dia akan lebih tertarik untuk menulis.
Untuk generasi Milenial, menulis harus dihubungkan dengan dunia
digital, sehingga pas dengan karakter mereka. Menulis blog adalah salah satu
contohnya,” kata penulis 56 judul buku ini.
Selain menulis blog, generasi milenial juga harus mengerti
bagaimana trik-trik blogging, monetize (mengubah menulis blog menjadi uang) dan
sebagainya.
“Hal ini akan membuat mereka lebih bersemangat dalam menulis,”
katanya.
Forum Lingkar Pena, kata Afifah, juga sudah bekerja sama dengan
beberapa konten berita menyasar generasi Milenial untuk memanfaatkan media
tersebut untuk menulis.
“Untuk generasi Milenial, FLP telah bekerja sama dengan
platform-platform yang memang menyasar generasi Milenial seperti Beetalk,
Kaskus dan UC News,” kata perempuan berkacamata ini saat dihubungi, Senin
(6/11/2017).
Generasi milenial yang tergabung di Forum Lingkar Pena diarahkan
untuk menulis konten yang menarik.
“Mereka tergabung dalam grup-grup WhatsApp dan terus diberikan
arahan bagaimana cara membuat konten tulisan yang menarik namun tetap dilampiri
pesan kebaikan untuk generasi Milenial,”
Afifah menambahkan, tujuan menulis bagi anggota Forum Lingkar Pena
memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang nilai-nilai kebaikan.
“Dengan cara itu, FLP berjuang menjadi salah satu komunitas yang
berperan dalam mencerdaskan masyarakat dengan tulisan-tulisan yang bermanfaat,”
katanya lagi.
Selama 20 tahun, kata Afifah, FLP melakukan upaya pembentukan
tradisi membaca dan menulis di kalangan pelajar, mahasiswa, karyawan, ibu rumah
tangga, buruh migran di luar negeri, bahkan terakhir, FLP telah menandatangani
Nota Kesepahaman dengan Kemenkumham RI untuk ikut terlibat dalam upaya
pembentukan tradisi membaca dan menulis di Lembaga Pemasyarakatan.
Perempuan lulusan Biologi UNDIP Semarang ini menyatakan, kemajuan
sebuah bangsa salah satunya dilihat dari tingkat peradabannya.
“Membaca dan menulis, merupakan faktor penting dalam membentuk
sebuah peradaban yang adiluhung. Di situlah kita bisa melihat peran FLP yang
sangat urgen untuk bangsa ini,” katanya.
Mantan Ketua FLP Sinta Yudisia berpendapat Afifah Afra mempunyai
kelebihan dibanding kedua orang calon ketua umum lainnya dalam segala aspek.
Suara dari delegasi mayoritas memilih Afifah Afra. Afifah punya kemampuan dalam
mengelola organisasi, juga kedekatan dengan daerah dan wilayah.
Selain itu, kata Sinta Yudisia, Forum Lingkar Pena masih
membutuhkan sosok yang bisa mewakili karya-karya fiksi. Ia berharap karya-karya
dari Forum Lingkar Pena juga dapat diterbitkan dalam beberapa bahasa agar bisa
bersaing di dunia internasional.
Sinta berpesan agar Afifah Afra mengoptimalkan program yang sudah
berjalan dengan baik pada periodenya sehingga Forum Lingkar Pena bisa ekspansi
ke dunia internasional.
"Saya berpesan tetap melanjutkan program yang sudah berjalan
dengan baik dan dioptimalisasi serta menjaga solidaritas organisasi. Itu
penting bagi Forum Lingkar Pena. Selain itu bersiap melakukan ekspansi untuk
melakukan kerja sama dan membuka jaringan internasional," katanya.
Selamat Menjalankan Tugas Mbak Afifah Afra. Semoga Sukses!
Selamat Menjalankan Tugas Mbak Afifah Afra. Semoga Sukses!
Suparto
FLP Solo Raya.
Mantap.... kereeeennn.... bapak ikut ke bandung?
ReplyDeleteNggak ikut. Tapi selama munas, tiap hari dapat info dari teman2 dan nyimak terus perkembangannya..
DeleteAlhamdulillah. Tokoh kita di Solo terpilih.