Memaknai kehidupan yang merupakan sebuah pilihan, yang
mewajibkan setiap muslim untuk terus Berusaha menentukan yang Terbaik.
Materi khutbah Jumat ini mengajak para jamaah untuk
senantiasa menyadari bahwa dalam menjalani kehidupan, setiap orang akan
dihadapkan pada pilihan-pilihan yang akan menentukan arah kehidupan.
Layaknya di sebuah persimpangan, setiap orang dituntut
untuk memilih arah mana yang paling tepat untuk dilalui sehingga bisa mencapai
tujuan dengan tepat dan selamat.
Khutbah I
الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ
وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ
تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ
وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَـمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْنُ. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا
الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ
مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى:
فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ
عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maasyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,
Ungkapan syukur Alhamdulillahirabbil 'alamin menjadi
keharusan bagi kita atas karunia nikmat yang telah dianugerahkan Allah kepada
kita semua dalam kehidupan ini. Selain diungkapkan, syukur juga harus dikuatkan
dalam hati dan diwujudkan dalam tindakan. Tindakan yang mencerminkan syukur
adalah menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Inilah yang
disebut dengan takwa.
Takwa menjadi bagian yang sangat penting dalam
menjalani arah kehidupan. Dengan takwa perjalanan kehidupan kita akan memiliki
rambu-rambu yang mampu mengarahkan kepada jalan Allah sehingga kita bisa hidup
dengan selamat di dunia dan di akhirat. Oleh karenanya, mari kita terus kuatkan takwa kita
kepada Allah swt di manapun dan kapan pun kita berada.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Kehidupan yang kita jalani saat ini adalah sebuah pilihan. Karena
faktanya kita menemukan banyak pilihan-pilihan dalam hidup yang akan membawa
kita ke arah yang dituju. Dalam fase kehidupan, kita sering bertemu dengan
persimpangan jalan dan harus memilih jalan mana yang akan kita tempuh.
Sebelum kita lahir ke dunia pun, kita juga sudah
diberikan pilihan dan perjanjian oleh Allah swt untuk memilih apakah akan hidup
di dunia atau tidak. Sehingga keberadaan kita di dunia ini adalah hasil dari
sebuah pilihan dan perjanjian.
Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Hadid
ayat 8:
وَمَا لَكُمْ لَا تُؤْمِنُوْنَ
بِاللّٰهِ ۚوَالرَّسُوْلُ يَدْعُوْكُمْ لِتُؤْمِنُوْا بِرَبِّكُمْ وَقَدْ اَخَذَ مِيْثَاقَكُمْ
اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
Artinya: “Mengapa kamu tidak beriman kepada Allah,
padahal Rasul mengajakmu beriman kepada Tuhanmu? Sungguh, Dia telah mengambil
perjanjianmu jika kamu adalah orang-orang mukmin."
Dalam ayat ini telah diungkapkan bahwa pilihan yang
harus kita pilih adalah antara diberi kesempatan hidup di dunia dan senantiasa
beriman kepada Allah ataukah tidak menjalani kehidupan di dunia ini. Dari
pilihan ini, ternyata kita memilih untuk hidup di dunia sehingga kita harus
memegang janji kita untuk beriman dan beribadah kepada Allah swt.
Selain perjanjian tersebut, sebelum manusia lahir ke
dunia, Allah juga sudah menyodorkan pilihan-pilihan lainnya seperti yang
termaktub dalam AL-Qur’an surat Al-Ahzab: 72:
اِنَّا عَرَضْنَا الْاَمَانَةَ
عَلَى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَالْجِبَالِ فَاَبَيْنَ اَنْ يَّحْمِلْنَهَا وَاَشْفَقْنَ
مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْاِنْسَانُۗ اِنَّهٗ كَانَ ظَلُوْمًا جَهُوْلًاۙ
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat
kepada langit, bumi, dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul
amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya. Lalu, dipikullah amanat
itu oleh manusia. Sesungguhnya ia (manusia) sangat zalim lagi sangat bodoh.”
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Saat melakukan upaya untuk memilih dari
pilihan-pilihan yang ada, banyak faktor yang menjadi pertimbangan kita dalam
menentukan pilihan. Di antaranya adalah faktor internal dari diri kita seperti
pengalaman hidup dan keyakinan yang tumbuh. Namun ternyata juga ada faktor
eksternal seperti dukungan dari orang lain yang semakin menguatkan pilihan kita
atau bahkan godaan-godaan setan yang bertujuan untuk menggoda dan mengarahkan
pada pilihan yang membawa kepada kesengsaraan.
Di antara cara dan tahapan setan menggoda manusia
telah disebutkan dalam Al-Qur’an suratAl-A’raf ayat 17:
ثُمَّ لَاٰتِيَنَّهُمْ
مِّنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ اَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَاۤىِٕلِهِمْۗ
وَلَا تَجِدُ اَكْثَرَهُمْ شٰكِرِيْنَ
Artinya: “Kemudian, pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.” Ayat ini mengingatkan kepada kita untuk hati-hati pada godaan setan saat kita harus memilih jalan kehidupan kita di dunia. Karena dalam setiap kesempatan, setan terus dan terus berusaha menggoda kita dari berbagai sisi.
Untuk itu kita dianjurkan untuk selalu berdoa mohon
perlindungan kepada Allah dari segala godaan dan bisikan setan. Seperti dituntunkan
dalam al-Quran surat Al-Mu’minun, ayat 97-98 :
وَقُلْ رَّبِّ اَعُوۡذُ
بِكَ مِنۡ هَمَزٰتِ الشَّيٰطِيۡنِۙ ٩٧ وَاَعُوۡذُ بِكَ رَبِّ اَنۡ يَّحۡضُرُوۡنِ
٩٨
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Dari penjelasan ini maka kita harus menyadari bahwa
kehidupan di dunia ini adalah hasil dari sebuah pilihan. Sehingga saat
menjalani kehidupan ini, kita harus sudah terbiasa untuk menentukan
pilihan-pilihan yang muncul saat menjalaninya. Pilihan-pilihan yang ada di
depan kita terkadang sulit untuk dipilih karena mungkin kedua-duanya dinilai
baik ataupun kedua-duanya sangat berat karena semuanya tidak kita inginkan.
Namun sekali lagi, kita harus memilihnya.
Sehingga dengan kondisi harus memilih ini, yang perlu kita lakukan adalah ikhtiar untuk berusaha menjadi orang beriman yang bertaqwa serta tawakal kepada Allah. Artinya, ketika kita dihadapkan pada pilihan dalam kehidupan, kita harus melakukan ikhtiar atau usaha untuk memilih yang terbaik dan setelah itu melakukan yang terbaik dari pilihan yang telah kita pilih dengan dasar iman dan taqwa.
Tahapan selanjutnya adalah tawakal berserah diri
kepada Allah swt dengan berharap mudah-mudahan itu adalah pilihan yang terbaik
dan kita diberi kekuatan untuk menjalaninya. Allah berfirman:
فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ
عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Artinya: “Kemudian, apabila engkau telah membulatkan
tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang
yang bertawakal.”. (QS Ali Imran: 159).
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Semoga kita diberikan kekuatan dan hidayah dari Allah swt untuk dapat memilih pilihan-pilihan yang baik dan benar dalam kehidupan ini sehingga kita akan senantiasa dekat dengan Allah swt untuk meraih hidup yang barokah di dunia dan akhirat. Aamiin Yaa Rabbal 'aalamiin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ
وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ
الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ
هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ.
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلهِ حَمْدًا
كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ
أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ
ءَامَنُوْا اتَّقُوْا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ
مُسْلِمُوْنَ
إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ
يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا
تَسْلِيماً
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ
وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ
مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ.
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا
إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ
عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا
بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا
عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا
أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَّنَا آتِنَا مِنْ
لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
رَبَّنَا تَقَبَّلْ
مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ
الرَّحِيم
حَسْبِيَ اللَّهُ لَا
إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيم
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا
وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا
غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ .
رَبَّنَا لَا تُزِغْ
قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ
الْوَهَّابُ
رَبَّنَا آتِنَا فِي
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
https://priangan.tribunnews.com/2024/08/01/naskah-khutbah-jumat-2-agustus-2024-hidup-adalah-pilihan-maka-berusahalah-tentukan-yang-terbaik
Comments
Post a Comment