Semua orang sepakat bahwa dalam
hidupnya selalu menginginkan keberuntungan.
Lantas kalau ditanya siapakah
sebenarnya orang yang beruntung itu? Boleh jadi beberapa orang akan menjawab
berbeda-beda, tergantung mengartikan kata beruntung itu apa. Ada yang bilang
orang yang beruntung ialah orang yang memiliki harta yang banyak, rumah mewah
lagi megah, anak yang ditinggalkan harta warisan yang banyak, itulah
orang-orang yang beruntung. Ada juga yang bilang orang yang dapat undian dan
kaya mendadak.
Masih banyak yang beranggapan bahwa
keberuntungan berarti kaya harta.
Di dalam Al-Quran ada 23 ayat yang
menyebut kata 'beruntung' di kalimat terakhirnya. “Tuflihun dan
muflihun"... lahum muflihun…. La’allakum tuflihun…”
Al-Qur'an adalah kalam Allah Swt,
artinya ini janji Allah Swt memberi keberuntungan kepada kita. Dan janji Allah
itu pasti akan ditepai, pasti terjadi. Ini harus mnjdi keyakinan kita sebagai
orang yang beriman.
Dari banyak kalam Al-Qur'an untuk
meraih keberuntungan hidup, diantaranya adalah berikut ini :
Pertama, melaksanakan amal makruf nahi
munkar, tentu dengan mengikuti Al-Qur'an dan sunah Rasulullah. Dalam hal ini,
sebagaimana firman Allah dalam QS. Ali Imran ayat 104, yakni:
وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ
وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِۗ وَاُولٰۤىِٕكَ
هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
"Dan hendaklah di antara
kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh berbuat yang
makruf dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang
beruntung".
Kedua, melaksanakan salat dan menunaikan
zakat. Firman Allah dalam QS. Lukman ayat 4-5:
الَّذِيۡنَ يُقِيۡمُوۡنَ الصَّلٰوةَ وَيُؤۡتُوۡنَ
الزَّكٰوةَ وَهُمۡ بِالۡاٰخِرَةِ هُمۡ يُوۡقِنُوۡنَؕ ٤
اُولٰٓٮِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنۡ رَّبِّهِمۡ
وَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الۡمُفۡلِحُوۡنَ ٥
"Yaitu orang-orang yang
melaksanakan shalat, menunaikan zakat dan mereka meyakini adanya akhirat.
Merekalah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka
itulah orang-orang yang beruntung".
Ketiga, menjauhi segala hal yang
berkaitan dengan riba. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Ali Imran ayat 3,
yakni: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba
dengan berlipat ganda, dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung".
Keempat, berjihad di jalan Allah. Jihad itu
bukan hanya berrti berperang, tapi mempunyai makna yang sangat luas. Secara bahasa
berarti bersungguh-sungguh dalam berjuang di jalan Allah. Juga melawan hawa
nafsu dan menahan dari segala godaan setan, baik menolak segala bentuk syubhat
maupun syahwat sebagai ajakan dari setan itu untuk meraih keberkahan dari
Allah. Selain itu, belajar juga disebut jihad bahkan bekerja untuk menghidupi keluarga
itu juga disebut jihad.
Firman Allah dalam QS. At- Taubah
ayat 88, yakni:
لٰكِنِ الرَّسُوْلُ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ جَاهَدُوْا
بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْۗ وَاُولٰۤىِٕكَ لَهُمُ الْخَيْرٰتُۖ وَاُولٰۤىِٕكَ
هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
“Tetapi Rasul dan
orang-orang yang beriman bersamanya, mereka berjihad dengan harta dan jiwa.
Mereka itu memperoleh kebaikan. Mereka itulah orang-orang yang beruntung".
Kelima, sami'na wa atha'na. Maksudnya
adalah mendengarkan segala perintah Allah dan juga mentaati segala perintah
serta larangan-Nya. Sebagaimana firman Allah dalam QS. An-Nur ayat 51,
yakni:
اِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِيْنَ اِذَا دُعُوْٓا اِلَى
اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ اَنْ يَّقُوْلُوْا سَمِعْنَا
وَاَطَعْنَاۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
“Hanya ucapan orang-orang mukmin,
yang apabila mereka diajak kepada Allah dan Rasul-nya agar Rasul memutuskan
(perkara) di antara mereka, mereka berkata, “kami mendengar dan kami taat.” Dan
mereka itulah orang-orang yang beruntung".
Beberapa ayat lain yang berkaitan
dengan keberuntungan adalah :
“Sesungguhnya beruntunglah
orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang khusyuk dalam sembahyangnya,
dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada
berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga
kemaluan atau kehormatannya.” (QS. Al-Mu’minuun: 1-5).
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْخَمْرُ
وَالْمَيْسِرُ وَالْاَنْصَابُ وَالْاَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ
فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya meminum khamar,
berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk
perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan.” (QS. Al-Maidah: 90).
فَاِذَا قُضِيَتِ الصَّلٰوةُ
فَانْتَشِرُوۡا فِى الۡاَرۡضِ وَابۡتَغُوۡا مِنۡ فَضۡلِ اللّٰهِ وَاذۡكُرُوا
اللّٰهَ كَثِيۡرًا لَّعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُوۡنَ
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka
bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyak supaya kamu
beruntung.” (QS. Al-Jumuah: 10).
Ayat-ayat di atas menjelaskan bahwa pentingnya ibadah shalat dan
keharusan untuk bekerja menggali rezeki yang Allah tebarkan di muka bumi yang
luas ini. Dan juga kita diianjurkan untuk banyak berdoa, selalu mengingat Allah
SWT agar kita termasuk orang-orang yang beruntung.
Dari banyak penjelasan yang Allah SWT sampaikan dalam Alquran di
atas, jelaslah bahwa orang yang beruntung adalah yang bisa berubah ke arah yang
lebih baik. Dari yang tadinya belum beribadah, menjadi suka beribadah, dari
yang semula berbuat maksiat berubah menjadi taat. Dari yang tadinya jauh dari
Allah menjadi orang yang selalu merasa diperhatikan Allah.
Intinya, orang yang beruntung ialah orang yang selalu berusaha
untuk selalu dekat dengan Allah SWT, dan Allah pun ridha padanya.
Orang-orang yang mau dan patuh mengikuti
semua petunjuk-petunjuk yang Allah berikan, maka dipastikan hidupnya akan jauh
dari rasa takut dan tiada mereka bersedih hati.
Itulah
beeberapa petunjuk Al-Qur'an yang menjamin hadirnya keberuntungan dalam hidup.
Semoga kita semua termasuk orang-orang yang beruntung yang mampu menjalankan ayat-ayat
tersebut. Semoga bermanfaat. Wallahu a'lam
Comments
Post a Comment