Kenangan Bersama Gadis
Jerman
Oleh : Suparto
Oleh : Suparto
Perkenalan saya dengan gadis Jerman bernama Selina Denise Trapp terjadi
secara tak sengaja. Selina datang ke Sragen sebagai volunteer (relawan asing)
untuk mengajar bahasa Inggris di sebuah SMP.
Selama tiga bulan, bersama Host-nya, kami sering bertemu.
Bersama-sama nonton pertunjukan Wayang Kulit dan makan Bakmi di warung pinggir
jalan. Selina pernah mengajak temannya, Laura dari Jerman dan Livia Zoe
Michel gadis Swiss.
*****
Minggu pagi. Semburat merah keemasan terlihat indah di ufuk
timur, menanti terbitnya sang mentari. Ditingkah hembusan angin sepoi basah,
gadis berambut pirang ini mengayunkan langkah menuju jalan raya di depan kantor
Bupati Sragen, area Car Free Day (CFD) berlangsung.
Bersama ratusan warga
bumi Sukowati, ia langsung mengikuti senam aerobik begitu suara instruktur dan
hentakan bunyi musik pengiring memecah keheningan pagi. Gadis Jerman ini, Selina (19), datang bersama
temannya, Laura (18), ditemani Warjito, mantan Kepala SMP N 1 Gemolong yang kini
menjadi Pengawas SMP di Sragen.
Kehadiran dua gadis
asing itu menarik perhatian pengunjung CFD, termasuk diri saya. Selina dan
Laura agak tersipu malu ketika sorot mata puluhan orang tertuju kepadanya. Namun sesaat kemudian, mereka sudah terlihat
akrab dengan setiap pengunjung CFD di jalan raya Sukowati ini.
Saya mencoba menyapa
dengan lambaian tangan, dibalas Selina dan Laura dengan senyuman manis sembari
menganggukkan kepala. Tak ayal, kehadiran dua remaja dari Eropa inipun menambah
keceriaan suasana CFD di seputar alun-alun Sragen.
Usai senam, saya
dekati Selina dan Laura yang tengah melayani anak-anak, remaja dan orangtua
yang mau berjabat tangan, minta foto bersama maupun sekedar basa basi menyapa
dengan bahasa Inggris. Tak jauh darinya, puluhan gadis belia berpakaian batik
carnival bersiap tampil di tengah area CFD. Diiringi musik tradisional
kenthongan (tretek) kelompok Guno Tengoro Masaran, para penari itu melenggang
lenggok menghibur pengunjung CFD. Selina mengabadikan beberapa momen indah
dengan kamera fotonya.
“Good morning!” sapa saya kepada Selina dan Laura.
“Morning. Selamat Pagi!” jawab
mereka berdua serentak, sembari mengulurkan tangan.
Mbak Jajik (tengah, berkerudung) menjadi penerjemah |
Berhubung saya tidak
bisa berbahasa Inggris, seperti biasa, saya dekati Pak Warjito yang
mendampinginya. Kebetulan, ada seorang teman yang cakap berbahasa Inggris, Mbak Jajik, ikut
nimbrung membantu kami untuk berkomunikasi. Jadilah kami berlima ngobrol.
Bermain Tretek |
Ketika semua hal yang
turut meramaikan area Car Free Day Sragen belum sempat disaksikan, diamati dan
dinikmati, tiba-tiba jarum jam sudah menunjuk angka delapan. Sinar mentari pagi
pun mulai terasa menyengat tubuh.
Sebelum kami puas ngobrol
dengan Selina dan Laura, keduanya harus
meninggalk
an area CFD Sragen menuju kediaman Warjito di Kampung Mojomulyo
Kelurahan Sragen Kulon, sebagai Host
Family, dengan membawa sejuta kenangan. Kreativitas, keramahan dan
kesederhanaan masyarakat Sragen yang baru saja dilihatnya, begitu membekas
dihatinya.
“Bye, bye! Besok
ketemu lagi ya?” dengan senyuman yang khas, Selina melambaikan tangan ke arah saya.
Selina dan Laura segera meninggalkan area CFD. Saya hanya melongo saja. Nggak tahu,
kenapa saya begitu terpesona dengan penampilan Selina.
Peristiwa sekejap di
alun-alun itu adalah awal pertemuan saya dengan Selina. Hari-hari yang kami
lalui selanjutnya, menorehkan cerita panjang
dalam catatan saya tentang gadis Eropa ini.
Siapakah sesungguhnya
Selina?
- _ bersambung _
#OneDayOnePost
#OneDayOnePost
Wah... mantap, pak. Temennya acik bule
ReplyDeleteacik-acik Wie...
DeleteHuft gadis jerman. hihi
ReplyDeleteHuft gadis jerman. hihi
ReplyDeleteSelina pernah jelajahi kawasan Bandung lho. Sendirian...
DeleteBapak keren.temennya bule bule
ReplyDeleteBapak keren.temennya bule bule
ReplyDeletepadahal saya gak bisa bhs Inggris lho. Hehehe... nekad!
Deletehebat bapakku satu ini, temennya kece kece
ReplyDeletehebat bapakku satu ini, temennya kece kece
ReplyDeletehehehe... apw..
DeleteGa bisa bahasa inggris tp temennya bule? Kereeennn pak...
ReplyDeletemodal nekad Cin...
Delete