Peribahasa lama berbunyi "sudah jatuh tertimpa tangga" yang artinya terkena musibah beruntun, kini menjadi ungkapan "sudah jatuh tertimpa pohon". Hal ini setidaknya dialami oleh beberapa pedagang di Pasar Bunder Sragen, Jawa Tengah.
Di pagi buta, sekitar pukul 03.30 dini hari kemarin, sebuah pohon Trembesi tua di Jl. Ahmad Yani di sisi barat Pasar Bunder Sragen, mendadak roboh menimpa seorang pedagang kelapa bernama Suji. Wanita yang beralamat di kampung Widoro, Sragen Wetan ini mengalami patah tulang tangan dan segera dilarikan ke Rumah Sakit
Tak hanya itu. Tumbangnya pohon Trembesi yang bergaris tengah satu meter tersebut juga menimpa sebuah mobil pick up merk APV warna hitam dan sembilan sepeda motor serta 5 unit kios pasar.
Pohon tua yang sudah lapuk karena berusia lebih dari seratus tahun itu, diperkirakan tak kuat menahan guyuran hujan sejak seharian sebelumnya.
Ungkapan "sudah jatuh tertimpa pohon" menggambarkan, para pedagang tersebut di saat pagi masih berselimut kabut belum mendapatkan hasil apa-apa, tetapi sudah menerima derita kerugian cukup besar akibat musibah yang dialaminya. Total kerugian akibat musibah tersebut ditaksir mencapai lebih dari Rp. 100 juta.
Tapi itulah musibah, mereka tidak bisa memperkirakan kapan datangnya. Namun dibalik musibah pasti ada hikmahnya.
Hikmah yang kemudian dirasakan adalah kesadaran pihak Pemkab Sragen untuk segera mengantisipasi musibah susulan karena masih ada beberapa pohon tua di sekitar Pasar Bunder. Musibah memang sulit diterka, tetapi manusia diwajibkan ikhtiar.
"Kalau Pemkab tidak segera bertindak, dikhawatirkan akan terjadi musibah yang lebih besar," ungkap Dewi (30) seorang ibu rumah tangga yang sering berbelanja di Pasar Bunder.
Upaya yang perlu dilakukan diantaranya memangkas ranting dan dahan pohon Trembesi yang menjulang tinggi.
Apalagi di sisi barat Pasar Bunder itu masih ada beberapa pohon Trembesi tua yang membahayakan keselamatan warga.
Di pagi buta, sekitar pukul 03.30 dini hari kemarin, sebuah pohon Trembesi tua di Jl. Ahmad Yani di sisi barat Pasar Bunder Sragen, mendadak roboh menimpa seorang pedagang kelapa bernama Suji. Wanita yang beralamat di kampung Widoro, Sragen Wetan ini mengalami patah tulang tangan dan segera dilarikan ke Rumah Sakit
Tak hanya itu. Tumbangnya pohon Trembesi yang bergaris tengah satu meter tersebut juga menimpa sebuah mobil pick up merk APV warna hitam dan sembilan sepeda motor serta 5 unit kios pasar.
Mobil APV ringsek |
Ungkapan "sudah jatuh tertimpa pohon" menggambarkan, para pedagang tersebut di saat pagi masih berselimut kabut belum mendapatkan hasil apa-apa, tetapi sudah menerima derita kerugian cukup besar akibat musibah yang dialaminya. Total kerugian akibat musibah tersebut ditaksir mencapai lebih dari Rp. 100 juta.
Tapi itulah musibah, mereka tidak bisa memperkirakan kapan datangnya. Namun dibalik musibah pasti ada hikmahnya.
Hikmah yang kemudian dirasakan adalah kesadaran pihak Pemkab Sragen untuk segera mengantisipasi musibah susulan karena masih ada beberapa pohon tua di sekitar Pasar Bunder. Musibah memang sulit diterka, tetapi manusia diwajibkan ikhtiar.
"Kalau Pemkab tidak segera bertindak, dikhawatirkan akan terjadi musibah yang lebih besar," ungkap Dewi (30) seorang ibu rumah tangga yang sering berbelanja di Pasar Bunder.
Upaya yang perlu dilakukan diantaranya memangkas ranting dan dahan pohon Trembesi yang menjulang tinggi.
Apalagi di sisi barat Pasar Bunder itu masih ada beberapa pohon Trembesi tua yang membahayakan keselamatan warga.
Pohon besar, rimbun jika dkt kramaian sprti pasar, jln raya dan perumahan hrs sllu dipotong ranting2nya supaya ngga sampe terjadi Hal yg demikian
ReplyDeleteiya betul. kejadian tersebut telah membuka mata semua pihak, terutama pemerintah daerah untuk memberikan rasa nyaman di area publik.
ReplyDeleteterima kasih Dewie Dean....