Ada pernyataan Agus Purwanto, pakar fisika dari ITS saat mengisi kajian Ahad Pagi di Masjid Raya Al-Falah Sragen, Ahad (18/6/2017) yang cukup menarik.
Menurut Agus, misi istimewa ramadhan seharusnya dijalankan dan diperlakukan secara istimewa pula. Namun yang terlihat, menjelang ramadhan umumnya orang menyongsong ramadhan dengan aneka kegiatan tetapi sayangnya ketika hadir ramadhan kemudian diperlakukan biasa-biasa saja. Karena ramadhan tidak didukung dengan keadaan dan suasana yang tepat maka secara umum misi ramadhan tampak gagal.
"Alih-alih menahan diri dari berbagai keinginan, yang terjadi justru nafsu konsumeris meningkat signifikan di bulan ramadhan," kata Doctor of Science alumnus Universitas Hiroshima Jepang ini. .
Agus menyebut, para pelaku bisnis di seluruh dunia
termasuk Indonesia berlomba merangsang umat islam dan berhasil menjadikan bulan
ramadhan sebagai the most important bussines period. Nafsu berbelanja Muslim
meningkat tajam di bulan ini.
Agus mengutip Walter Armburst (2004) dari
Universitas Oxford yang sempat melakukan penelitian dan mendapatkan bahwa ramadhan
merupakan bulan yang multiguna. Dalam periode ini ditawarkan dan dijual aneka
produk. Sifat konsumsi dirangsang dan promosi sikap politik dilakukan secara
lebih gencar. Sandicki dan Omeraki (2006) menyebutkan bahwa gairah beragama selama
bulan ramadhan telah dimanfaatkan para pemilik modal untuk mengeruk keuntungan
sebesar-besarnya sehingga terjadi komersialisasi ramadhan, kita saksikan promosi
menginap dan sahur di hotel serta kuiz jutaan rupiah disaat ramadhan.
The Washington Post di Amerika Serikat pada salah satu edisinya, November 2004 melaporkan
pengalaman orang-orang asing yang teelah tinggal di Arab Saudi dalam rentang
waktu yang cukup lama. Mereka enggan keluar rumah waktu sore selama Ramdahn
karena kecelakaan meningkat disbanding bulan-bulan lainnya. Orang Saudi
cenderung terburu-buru pulang untuk berbuka puasa puasa. Keadaan yang tidak
jauh berneda dengan keaadaan di negeir kita atau negeri berpendukuk muslim lainnya.
Bagi orang dengan alam pikiran
materialis bulan ramadhan justru menjadi bisnis material. Belanja besar-besaran
seolah-olah menjadi kewajaran bahkan keharusan. Benarkah yang demikian itu?
Agus kemudian membeberkan kisah
menarik yang dialami tetangganya, suami istri yang mempunyai bebarapa orang
anak. Pekerjaannya penjual soto ayam. Sampai sekitar jam Sembilan pagi melayani
pembeli di rumah, setelah itu sang bapak mendorong rombong menuju tempat
mangkir ke dekat pasar. Sekitar jam lima sore penjual soto sudah berada di rumah.
Sepertinya sotonya cukup enak sehingga laris dan cukup dikenal.
Ada yang tidak biasa dalam berjualan
dalam keluarga ini. Kuantitas dagangan ditingkatkan setiap menjelang ramadhan
dan libur penuh selama bulan suci ramadhan.
Mengapa libur pebuh disaat orang
Islam mengadakan kegiatan buka puasa bersama atau berbelanja menu berbuka? Apakah keluarga
ini tidak menyadari kondisi ini? Ternyata keluarga ini sangat paham dengan
situasi tersebut dan ingin menghindarinya. Keluarga ini ingi menjalani ibadah ramadhan sepenuh hati,
berpuasa di siang hari ditambah dengan membaca al-Qur’an.
Demikian pula di malam hari, setelah
shalat tarawih dilanjut tadarus al-Qur’an. Tidak ada lagi pikiran tentang soto,
pelanggan, untung atau rugi, pikiran hanya diarahkan untuk taqarrub kepada Sang
Khalik.
Selama ramadhan muslim menjalani
penggemblengan fisik tidak makan dan minum di siang hari, shalat tarawih dan
membaca al-Qur’an di malam hari, makan sahur lalu menunggu shalat subuh dengan
mengaji.
"Muslim diharapkan meningkatkan kualitas ilmu dan iman dengan mengadakan kajian dan perenungan secara intensif. Dengan demikian meningkatnya kualitas iman menjadi derajat taqwa sebagai misi puasa ramadhan mendekati sasaran dan keberhasilan," kata penyusun buku Ayat-ayat Semesta ini. .
"Muslim diharapkan meningkatkan kualitas ilmu dan iman dengan mengadakan kajian dan perenungan secara intensif. Dengan demikian meningkatnya kualitas iman menjadi derajat taqwa sebagai misi puasa ramadhan mendekati sasaran dan keberhasilan," kata penyusun buku Ayat-ayat Semesta ini. .
Suparto
#RamadhanBerkah
Bulan suci Ramadhan memang seharusnya dijadikan momen yang benar-benar untuk meningkatkan amal dan ibadah kita, ya Pak Parto :)
ReplyDeletePostingan sekaligus pengingat diri saya. Terimakasih sudah brrbagi. Salam santun.
Terutama untuk mengingatkan diri saya dan keluarga mbak. Semoga kita bisa meraih berkah di bulan ramadhan. Aamiin
Delete