Tiga bulan lalu, adik saya di Lombok NTB memberitahu lewat SMS tentang rencana menikahkan anaknya.
Saya membayangkan, selain bisa silaturahmi keluarga, ini kesempatan untuk mengunjugi pulau Lombok setelah lebih 20 tahun tak pernah kesana. Padahal menurut informasi, Pulau Lombok sekarang berkembang pesat menjadi daerah tujuan wisata yang paling banyak dikunjungi wisatawan setelah Pantai Kuta di Pulau Dewata Bali. Apalagi setelah Lombok memiliki Bandara Internasional.
Namun ternyata banyak hal terjadi dan kami alami diluar dugaan. Bahkan saya menemukan hikmah hidup yang amat berharga.
***
"Mas. Bulan April InsyaAllah aku punya kerja nikahin anak wedok. Mas Parto sekeluarga datang ya."
"Oke. InsyaAllah kami datang," jawabku mantap.
Setelah rencana itu saya sampaikan ke istri dan anak, mereka merespon dengan antusias.
"Alhamdulillah. Kebetulan nih. Udah lama pengin main ke Lombok, jadi klop," respon istri yang diamini anak lanang.
Sejak saat itu selama tiga bulan kami mempersiapkan segala hal. Mulai dari dana, mengatur pekerjaan dan tugas istri serta jadwal sekolah anak. Semua harus mulai kami atur sedemikian rupa agar bisa berjalan seiring.
Rencana tersebut juga terus kami koordinasikan dengan semua saudara di berbagai kota, yaitu Karanganyar, Depok, Jakarta, Cibinong dan Sragen. Intinya, kami ingin acara di Lombok itu bisa menjadi media pertemuan keluarga yang lengkap setelah puluhan tahun jarang bertemu.
Tidak ingin kehilangan peluang, dua bulan lalu saya sudah booking tiket pesawat Solo-Lombok PP.
Seminggu menjelang hari H, istri saya sudah menyiapkan semua pakaian dan menatanya dengan rapi. Seakan sudah tidak tahan lagi untuk segera bertemu keluarga di Lombok. Kami merencanakan berada di Lombok 4 hari, tanggal 7-10 April.
Kamis sore (6/4/2017) kami berangkat ke rumah kakak di Karanganyar untuk menginap di sana. Recana, esok harinya bersama-sama ke Bandara.
--bersambung--
Suparto
#OneDayOnePost
Pasti seru bgt perjalanan ke Lombok
ReplyDeletePasti dong...
DeleteLanjut pak lanjuttt...
ReplyDeleteInsyaAllah siap ..
Delete