Sabtu (1/10/2016), beberapa media memberitakan tentang
kegiatan Presiden Joko Widodo yang menjadi inspektur upacara dalam peringatan
Hari Kesaktian Pancasila. Upacara yang berlangsung di Monumen Pancasila Sakti,
Lubang Buaya, Jakarta Timur itu dihadiri juga Wakil Presiden Jusuf Kalla dan
tamu undangan di antaranya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama, Menteri
Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, dan Sekretaris Militer
Marsekal Muda Hadi Tjahjanto.
Adapun bertindak sebagai komandan upacara yaitu Asops
Kosek I Kohanudnas Kol Pnb M Satryo Utomo. Ketua MPR Zulkifli Hasan bertindak
sebagai pembaca teksPancasila dan Wakil Ketua I DPD RI Farouk Muhammad sebagai
pembaca naskah pembukaan UUD 1945.
Ketua DPR Ade Komarudin Pembaca dan penandatangan ikrar dilakukan
oleh Ketua DPR Ade Komarudin, sedangkan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin
bertindak sebagai pembaca doa.
Tema peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2016
yaitu "Kerja Nyata Untuk Kemajuan Bangsa sebagai Wujud
PengamalanPancasila"
Itulah rangkaian upacara Hari Kesaktian Pancasila yang
diselenggarakan di tingkat pusat. Hal yang sama juga dilakukan di tingkat
provinsi, kabupaten dan kota se Indonesia.
Kegiatan yang amat formal dan seremonial itu harus dilakukan oleh aparat pemerintahan. Semua peserta tekun mengikutinya, tanpa
banyak masalah karena hanya berlangsung singkat, sekitar 30 menit selesai. Kemudian
bubar. Selanjutya suasana kembali sepi. Diam.
***
Namun, tahukah di luar
kalangan itu, di tengah masyarakat luas, masih ada yang masih menyimpan
pertanyaan, masih terbelenggu dengan sisi gelap sejarah bangsa , dan mungkin
juga persoalan lain yang masih membingungkan. Tentang peristiwa sebelum 1 Oktober dan rangkaian kejadian setelahnya, yang membuat antar saudara sebangsa terlibat saling menista.
Sampai kapankah tabir yang membingungkan itu terkuak
dengan jelas dan terang, hingga membuat semua keluarga anak bangsa ini hidup
damai tanpa diliputi suasana saling curiga dan prasangka.
Waktu yang akan menjawab.
mantebhh nih kalau politikus terjun sebagai penulis kaya mas Parto.. hehe
ReplyDeleteTran Ran
Hehehe... politikus amatiran...
DeleteIya, kapan ya bisa jelas dan terang gitu..selama ini serba ngambang serba abu-abu apalagi buat masyarakat awam kek saya. Keren pak..😊
ReplyDeleteTim ODOP perlu diterjunkan untuk meneliti...
DeletePak parto emang keren tulisannya
ReplyDeletemasih coba-coba kok...
Delete