Tekad kuat, kesabaran, keikhlasan, dan tetap bersyukur adalah
hal-hal yang selama ini saya jadikan
prinsip beraktivitas dalam kehidupan. Dengan landasan tersebut, dalam situasi
apapun, hidup ini selalu bisa disikapi dengan pikiran positif dan hati yang
legowo, ikhlas dan bersyukur.
Salah satu contoh adalah keikutsertaan saya dalam
kegiatan olahraga bersepeda dan gerak jalan santai dalam berbagai event. Sudah puluhan
tahun saya mengikutinya.
Terus terang, alasan utama saya ikut kegiatan tersebut, seperti halnya kebanyakan orang, adalah
tergiur dengan hadiah utama yang disediakan panitia. Seperti sepeda motor,
sepeda gunung, kulkas, mesin cuci dan lain-lain. Bahkan saya pernah ikut event bersepeda menempuh jarak lebih dari lima puluh kilo meter ( dalam kegiatan Hari Dirgantara) dengan hadiah utama
sebuah rumah.
Namun selama puluhan tahun itu, saya belum pernah mendapatkan
hadiah tersebut. Jangankan hadiah utama, sekedar hadiah hiburan berupa handuk,
jam dinding atau sabun pun saya belum pernah.
Ketika menerima kenyataan belum beruntung seperti itu,
saya selalu mengambil hikmah dan tetap berpikir positip saja. Tidak menggerutu. Apalagi mengumpat. Saya masih tetap berucap Alhamdulillah.
Saya justru berdoa, mudah-mudahan saya tetap memiliki sikap tawakal dan takwa sehingga selalu bersandar kepada keyakinan akan kekuasaan dan kebesaran Allah. Saya yakin, kenyataan yang saya terima adalah ketentuan dan pilihan terbaik dari Allah. Dengan sikap itu, saya tidak kehilangan semangat, sesuatu yang sangat berharga dalam hidup.
Saya justru berdoa, mudah-mudahan saya tetap memiliki sikap tawakal dan takwa sehingga selalu bersandar kepada keyakinan akan kekuasaan dan kebesaran Allah. Saya yakin, kenyataan yang saya terima adalah ketentuan dan pilihan terbaik dari Allah. Dengan sikap itu, saya tidak kehilangan semangat, sesuatu yang sangat berharga dalam hidup.
“Alhamdulillah. Allah masih mengaruniani saya kekuatan
dan kesehatan, bisa menempuh perjalanan cukup jauh tetapi masih sehat. Alhamdulilah,
saya bisa bertemu, bersilaturahmi dan berinteraksi dengan banyak orang. Sungguh semua itu sangat berharga sebagai media pembelanjaran dan melatih kesabaran dan semangat hidup,” itu ungkapan saya.
Soal belum dapat hadiah, pikiran saya langsung menyimpulkan bahwa itu memang belum rejeki saya. Allah kan masih memberikan rejeki dalam bentuk lain yang tidak kalah hebatnya? Terutama kesehatan dan umur panjang yang bermanfaat.
Nah, ketika hari Ahad, 21 Agustus 2016 kemarin saya mendapat hadiah utama berupa sebuah sepeda gunung dalam kegiatan gerak jalan sehat tingkat RW, saya seperti mimpi saja.
Tidak seperti pada kegiatan di tingkat kelurahan, kecamatan, kabupaten atau provinsi, niat awal saya pagi itu adalah ikut memeriahkan kegiatan kampung. Ini wujud partisipasi aktif sebagai warga yang baik. Dengan niat seperti itu, pikiran saya tidak terbebani dengan target yang memberatkan.
Di sepanjang perjalanan, saya menikmati betul suasana keceriaan bersama ratusan warga yang lain, hingga finish. Saya merasa bahagia ketika menyaksikan seluruh warga bisa guyub rukun, menyatu dalam ikatan persaudaraan dan kedamaian, di sebuah event sederhana. Indah betul hidup ini.
Setelah proses pengundian hadiah berjalan, nomor-nomor peserta diumumkan dan hadiah hiburan didapat oleh banyak orang, saya tetap tenang. Ketika sampai pada menit-menit menegangkan pengumuman nomor undian untuk hadiah utama, saya juga tetap tetang. Waktu itu saya maju ke depan panggung. Tapi tujuan saya, ingin mencari posisi untuk bisa mengambil gambar siapa yang akan mendapatkan hadiah utama.
Namun saat panitia menyebut dua digit nomor undian, saya ingat, itu cocok dengan nomor saya. Dan, ketika panitia menyebut angka terakhir, kemudian mengulang keseluruhan angka nomor peserta : 368, saya kaget!, "Alhamdulillah.... Itu nomor milik saya!" teriak saya.
Isteri saya melonjak kegirangan! Dia langsung menyiapkan kamera hp untuk mengabadikan momen penyerahan hadiah utama berupa sebuah sepeda gunung itu.
Puluhan orang yang semula masih bertahan untuk menanti hasil pengundian hadiah, ikut memberikan ucapan selamat dan menyalami saya. Sementara yang lain segera bubar dan pulang ke rumah masing-masing, dengan membawa perasaan masing-masing pula.
Saya pun pulang ke rumah menaiki sepeda hadiah. Dalam perjalanan hidup saya, ini adalah salah satu kenangan terindah. Alhamdulillah. Semoga berkah.
Suparto - Plumbungan Indah Sragen, Agustus 2016.
Soal belum dapat hadiah, pikiran saya langsung menyimpulkan bahwa itu memang belum rejeki saya. Allah kan masih memberikan rejeki dalam bentuk lain yang tidak kalah hebatnya? Terutama kesehatan dan umur panjang yang bermanfaat.
Nah, ketika hari Ahad, 21 Agustus 2016 kemarin saya mendapat hadiah utama berupa sebuah sepeda gunung dalam kegiatan gerak jalan sehat tingkat RW, saya seperti mimpi saja.
***.
Pagi itu, saya ikut bersama keluarga dan warga kampung, ikut gerak jalan sehat memperingati hari ulang tahun kemerdekaan RI tingkat RW. Tidak seperti pada kegiatan di tingkat kelurahan, kecamatan, kabupaten atau provinsi, niat awal saya pagi itu adalah ikut memeriahkan kegiatan kampung. Ini wujud partisipasi aktif sebagai warga yang baik. Dengan niat seperti itu, pikiran saya tidak terbebani dengan target yang memberatkan.
Di sepanjang perjalanan, saya menikmati betul suasana keceriaan bersama ratusan warga yang lain, hingga finish. Saya merasa bahagia ketika menyaksikan seluruh warga bisa guyub rukun, menyatu dalam ikatan persaudaraan dan kedamaian, di sebuah event sederhana. Indah betul hidup ini.
Setelah proses pengundian hadiah berjalan, nomor-nomor peserta diumumkan dan hadiah hiburan didapat oleh banyak orang, saya tetap tenang. Ketika sampai pada menit-menit menegangkan pengumuman nomor undian untuk hadiah utama, saya juga tetap tetang. Waktu itu saya maju ke depan panggung. Tapi tujuan saya, ingin mencari posisi untuk bisa mengambil gambar siapa yang akan mendapatkan hadiah utama.
Namun saat panitia menyebut dua digit nomor undian, saya ingat, itu cocok dengan nomor saya. Dan, ketika panitia menyebut angka terakhir, kemudian mengulang keseluruhan angka nomor peserta : 368, saya kaget!, "Alhamdulillah.... Itu nomor milik saya!" teriak saya.
Berbagai perasaan bergelora, saat tepuk tangan, keriuhan dan puluhan pasang mata tertuju kepada saya. Namun saya berusaha untuk tetap tenang. Panitia meminta saya naik ke panggung untuk menerima hadiah.
Isteri saya melonjak kegirangan! Dia langsung menyiapkan kamera hp untuk mengabadikan momen penyerahan hadiah utama berupa sebuah sepeda gunung itu.
Puluhan orang yang semula masih bertahan untuk menanti hasil pengundian hadiah, ikut memberikan ucapan selamat dan menyalami saya. Sementara yang lain segera bubar dan pulang ke rumah masing-masing, dengan membawa perasaan masing-masing pula.
Saya pun pulang ke rumah menaiki sepeda hadiah. Dalam perjalanan hidup saya, ini adalah salah satu kenangan terindah. Alhamdulillah. Semoga berkah.
Suparto - Plumbungan Indah Sragen, Agustus 2016.
wah selamat ya pak
ReplyDeleteRejeki anak sholeh.
saya seumur-umur gini belum pernah dapat doorprize
Alhamdulillah. makasih ya.
DeleteInsyaAllah ada waktu yang tepat mbak Wiwid akan mendapatkan hadiah itu...
Wow....amazing. rejeki.
ReplyDeleteSelamat pak parto.
Moga hadiahnya bawa barokah. And kesehatan, coz jadi smangat kan olahraganya.
Alhamdulillah. Matur nuwun ya. Semoga kita terus semangat olahraga dan menulis
DeleteAlhamdulillah. Matur nuwun ya. Semoga kita terus semangat olahraga dan menulis
Delete