Kita sering mengeluh karena beban hidup terlalu berat.
Mengeluh karena merasa hidup selalu dalam
kesusahan, penuh cobaan dan serba kekurangan.
Coba lihat orang lain. Kita akan
menemukan, ternyata banyak diantara mereka keadaanya lebih susah dan sengsara.
Salah satunya adalah pria ini. Tiap hari ia harus menarik
gerobak bermuatan beberapa lembar daun pintu seberat lebih dari seratus kilogram.
Ia berjalan kaki puluhan kilometer, menyusuri jalan kampung dan menerobos hiruk pikuk kota untuk
menawarkan dagangan milik majikannya.
Terkadang hingga seharian, dua hari, tiga hari, tak
membuahkan hasil. Namun ia terus dan terus berusaha sekuat tenaga. Ia tetap
yakin, akan menemukan orang yang mau membeli barang yang dibawanya, agar mendapatkan upah dari jerih payahnya.
Demi rasa tanggungjawab sebagai kepala keluarga, memenuhi
kebutuhan anak isteri dan rumah tangganya, lelaki berusia 42 tahun ini mampu
menjalani pekerjaan ini di tengah kerasnya perjuangan hidup.
Ia tetap gigih dan sabar. Tak pernah menyerah pada kesulitan.
Juga tidak mengeluh meratapi nasibnya.
Semoga menjadi cermin bagi kita.
suparto
sragen,
22 Juli 2016
Hu uhm...sepakat pak parto...
ReplyDeleteAq juga pernah ketemu penjual pintu ma dipan kayak bpk tsb d kotaku...miris...cz zaman skg...byk org pilih spring bed ato pintu jadi d toko bangunan....
Dia dr desa deket lereng g.kawi ..krg lbh 10 km an lebih dari rumahq
Betul Rien. kasihan ya..
DeleteSemoga kita bisa memetik pelajaran dari kisah penjual itu.
Kita juga lebih bersyukur atas segala yg ada pada kita....
Mewek saya, pak. Kadang msh suka ngeluh
ReplyDeleteMewek saya, pak. Kadang msh suka ngeluh
ReplyDeletesaya juga Wie...
DeleteSaya juga selalu merasa bersyukur jika melihat orang2 seperti beliau.. Ternyata, saya yang pincang ini masih jauh lebih baik kehidupannya dibandingkan banyak orang di luar sana..
ReplyDeleteIya Bang. kalo kita sering melihat orang lain yg lebih menderita, kita akan tambah syukurnya.
Delete